Terbit: 1 February 2022 | Diperbarui: 31 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Bagi para penggemar sambal, tentu tidak asing lagi dengan nama sambal matah. Sambal khas Bali ini memang memiliki rasa pedas yang unik. Perpaduan pedas dan asam dengan rempah khas Indonesia. Siapa sangka ternyata selain menggugah selera, sambal matah juga memiliki manfaat dan nutrisi yang beragam. Yuk, simak penjelasan manfaat sambal matah di bawah ini.

Sambal Matah: Fakta Nutrisi, Manfaat, Serta Cara Membuatnya

Kandungan Nutrisi Sambal Matah

Fakta sambal matah mengandung aneka mineral dan tinggi vitamin C tentu menambah nilai plus makanan pedas ini. Nutrisi tersebut didapat dari bahan-bahan penyusunnya. Terutama cabai yang memang tinggi vitamin C.

Kandungan nutrisi di dalam satu cup kecil sambal khas Pulau Dewata ini dapat dilihat dari daftar berikut:

  • Kalori dari lemak: 3 kcal
  • Total lemak: 7 gram
  • Sodium: 20,62 mg
  • Potasium: 594,28 mg
  • Total karbohidrat: 32,35 gram
  • Gula: 14,02 gram
  • Serat pangan:  5,96 gram
  • Protein: 5,29 gram
  • Vitamin C: 25,2 mg
  • Zat besi: 2 mg
  • Kalsium: 73,2 mg

Manfaat Sambal Matah Bagi Kesehatan

Ditilik dari zat gizi yang dikandungnya, tentu ada banyak pula manfaat sambal matah bagi kesehatan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Meningkatkan imunitas tubuh

Kandungan antioksidan seperti vitamin C, karoten dan sejumlah vitamin yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Vitamin C juga berperan dalam mencegah sariawan dan gusi berdarah.

2. Meningkatkan vitalitas pria

Sejak dulu cabai dipercaya dapat meningkatkan suhu tubuh dan menjadikan pria lebih bersemangat. Rasanya yang pedas dapat membuat rona alami pada wajah dan meningkatkan hormon endorfin.

3. Membantu menurunkan berat badan

Studi yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan di University of California, Los Angeles (UCLA) pada tahun 2007 menemukan bahwa zat capsaicin di dalam cabai dapat merangsang tubuh untuk membakar lebih banyak lemak.

Sedangkan pada European Journal of Nutrition di tahun yang sama disebutkan bahwa memakan daging dengan sambal pedas dapat menurunkan hormon ghrelin, yaitu hormon yang memicu rasa lapar.

4. Memperlancar metabolisme tubuh

Capsaicin di dalam cabai membantu memperlancar pencernaan dan meningkatkan metabolisme tubuh. Namun jangan terlalu banyak mengkonsumsinya karena justru akan mengakibatkan diare.

5. Menurunkan tekanan darah

Vitamin C juga mengandung flavonoid dan karoten selain juga sejumlah mineral. Kandungan gizinya ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan pada akhirnya mengurangi resiko stroke.

6. Mengurangi rasa sakit

Rasa pedas dari cabai dan merica ternyata berguna sebagai analgesik alami bagi tubuh. Rasa pedas juga dapat meningkatkan ambang toleransi tubuh terhadap nyeri.

7. Mencegah kanker

Karoten, flavonoid, vitamin C, dan vitamin A yang merupakan antioksidan dapat membantu tubuh terjaga dari penyakit kanker. Anti oksidan ini menguatkan imunitas, memperbaiki sel-sel tubuh dan melawan infeksi.

8. Menjaga kadar gula darah

Bawang merah yang menjadi salah satu bahan utama sambal ini mengandung sulfur yang dapat mengontrol gula darah. Bawang merah dan capsaicin dalam cabai juga dapat menjaga kadar insulin di dalam darah hingga membantu mencegah diabetes.

Baca Juga: 8 Manfaat Hobi Makan Pedas (No. 4 Tak Terduga)

Cara Sehat Makan Sambal Matah

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, termasuk sambal. Walaupun memiliki sederet manfaat, mengkonsumsi sambal juga ada aturannya.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi sambal pedas:

  • Pastikan perut bisa menerima level pedasnya. Ada banyak restoran yang menyediakan sambal matah dalam  beberapa level pedas. Jika tidak yakin perut akan tahan, lebih baik pesan level rendah dahulu. Jangan sampai setelah makan sambal perut jadi melilit dan lambung jadi nyeri.
  • Sediakan susu atau ketimun untuk meredam panas dan pedas. Susu dapat menetralkan rasa pedas yang membakar dan timun berguna untuk mendinginkan perut.
  • Sambal matah mengandung belacan yang terbuat dari udang rebon. Jika memiliki alergi udang, sebaiknya hindari sambal ini.
  • Sambal tentu saja mengandung garam. Kandungan sodium dari garam di dalam satu cup kecil sambal matah cukup tinggi, yaitu 20,62 mg. Ingatlah bahwa batas maksimal sodium yang dapat ditoleransi tubuh adalah 1.500 mg atau setara dengan 1 sendok teh.

Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Perut Panas setelah Makan Pedas

Resep Sambal Matah

Pasti menyenangkan jika dapat membuat sambal matah sendiri di rumah. Berikut adalah resep sambal matah khas Bali.

Bahan-bahan:

  • Bawang merah: 50 gram
  • Cabai rawit merah: 10 gram
  • Cabai rawit hijau: 10 gram
  • Serai: 3 batang
  • Daun Jeruk: 6 lembar
  • Jeruk nipis: 2 buah
  • Garam: 5 gram (setengah sendok teh)
  • Merica: 3 gram (seperempat sendok teh. Gunakan merica bubuk).
  • Gula: 3 gram
  • Terasi: 1 sdm (bakar atau tumis dahulu sebelum digunakan)
  • Minyak goreng secukupnya.

Cara membuat sambal matah khas Bali:

  • Setelah dikupas dan dibersihkan, rendam bawang merah, cabai rawit merah dan rawit hijau di dalam air es selama 5 menit. Tujuannya agar warna cabai dan bawang lebih segar.
  • Iris tipis bawang merah, cabai merah dan cabai hijau, lalu ayak hingga bijinya terpisah.
  • Iris daun jeruk dan serai.
  • Campurkan semua bahan tadi lalu tambahkan terasi, aduk rata.
  • Tambahkan air perasan jeruk nipis, garam, merica dan gula, aduk rata kembali.
  • Masukkan dua sendok makan minyak goreng, aduk rata dan sisihkan hingga bumbunya meresap.

Sambal matah bukan hanya dapat disantap bersama nasi bali, tetapi juga cocok dijadikan teman berbagai lauk. Mulai dari ayam dan ikan bakar, hingga tempe goreng. Dengan rasanya yang lezat dan nutrisinya yang lengkap, tidak ada salahnya segera mencoba resep sambal di atas. Selamat mencoba.

 

  1. Chili Pepper Madness. 2020. SAMBAL MATAH RECIPE (INDONESIAN RAW SAMBAL). https://www.chilipeppermadness.com/recipes/sambal-matah/. (Diakses pada 29 Januari 2022).
  2. Recipe of Health. 2021. Sambal Matah Recipe. http://recipeofhealth.com/recipe/sambal-matah-322571rb. (Diakses pada 29 Januari 2022).

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi