Terbit: 10 August 2022 | Diperbarui: 11 August 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Penderita hipertensi biasanya dianjurkan mengurangi asupan garam agar tidak memperparah kondisi. Masalahnya, mengurangi asupan garam membuat makan kurang nikmat. Lantas, adakah jenis garam khusus hipertensi? Yuk, simak selengkapnya dalam penjelasan berikut ini!

Rendah Natrium, Amankah Garam Khusus untuk Penderita Hipertensi?

Amankah Garam Khusus untuk Penderita Hipertensi?

Jika tekanan darah tinggi dibiarkan begitu saja, maka penderitanya akan berpotensi mengalami berbagai komplikasi penyakit serius seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, hingga stroke.

Masalahnya adalah terkadang penderita hipertensi kesulitan untuk menerapkan diet rendah garam karena tentu akan membuat rasa masakan menjadi kurang nikmat.

Agar makan tetap nikmat, ada garam khusus untuk penderita hipertensi, Garam ini biasanya rendah natrium tapi memiliki kandungan kalium yang tinggi. Uniknya, garam ini diklaim memiliki rasa yang mirip dengan garam pada umumnya.

Sebagaimana kita ketahui, natrium memiliki pengaruh besar bagi tekanan darah. Karena kadar natriumnya rendah, banyak orang yang kemudian menyebut garam khusus ini memang cocok bagi penderita hipertensi. Hanya saja, tidak semua orang bisa dengan sembarangan mengonsumsinya.

Jika penderita hipertensi sudah mengalami gangguan ginjal atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat bagi penyakit jantung, ginjal, dan hati, mengonsumsi garam ini justru bisa membahayakan kesehatannya. Hal ini karena konsumsi kalium yang tinggi bisa memperburuk masalah kesehatan yang diderita.

Anda tidak bisa mengonsumsi garam khusus penderita hipertensi apabila sudah memiliki masalah kesehatan tersebut. Cobalah menggantinya dengan bumbu atau rempah-rempah.

Beberapa rempah yang dapat meningkatkan rasa makanan seperti kayu manis, lada, pala, bubuk bawang putih, dan rempah lain-lain. Dengan menggunakan rempah-rempah ini, maka asupan garam pun bisa ditekan serendah mungkin sehingga tidak akan menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Mengapa Garam Meningkatkan Hipertensi?

Ketika asupan garam terlalu banyak, tubuh kelebihan cairan yang disimpan dalam aliran darah untuk mengeluarkan garam dari tubuh. Kondisi ini membuat ginjal bekerja keras untuk membuang bahan kimia seperti renin dan angiotensin, yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tekanan darah meningkat sementara.

Lonjakan renin dan angiotensin juga dapat menyebabkan pelepasan hormon lain yang disebut aldosteron, yang meningkatkan tekanan darah melalui retensi air. Asupan garam yang tinggi secara konsisten akan menyebabkan peningkatan tekanan darah yang konstan, yang pada akhirnya menyebabkan hipertensi.

Selain itu, asupan garam berlebih bisa menyebabkan pengerasan pembuluh darah (arteriosklerosis), sehingga menyebabkan peningkatan resistensi di arteri kecil. Kondisi demikian menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga terjadi hipertrofi otot jantung.

Seiring waktu, jantung tidak dapat memompa darah dengan kekuatan yang meningkat dan dapat menyebabkan otot melemah secara bertahap.

Baca Juga: 7 Bahaya Garam bagi Kesehatan Jika Dikonsumsi Berlebihan

Berapa Asupan Garam Harian untuk Penderita Hipertensi?

Meskipun garam adalah nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk banyak proses biologis, jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Penderita hipertensi harus mengonsumsi garam kurang dari 1.500 miligram per hari.

Terlepas dari jenis garam yang dikonsumsi, mengurangi asupan per hari adalah kuncinya. American Heart Association menganjurkan untuk membatasi natrium kurang dari 2.300 miligram sehari atau kira-kira setara dengan satu sendok teh garam meja.

Baca Juga: 11 Gejala Darah Tinggi (Hipertensi) yang Harus Diwaspadai

Pola Makan Sehat untuk Penderita Hipertensi

Selain mengurangi asupan garam, penderita hipertensi disarankan untuk mengubah pola makan demi mengendalikan tekanan darah. Berikut ini adalah tips menerapkan pola makan yang sehat bagi penderita hipertensi:

1. Memperhatikan porsi dan kalori makanan

Mengonsumsi makanan dengan porsi atau kalori yang berlebihan dapat memicu kenaikan berat badan. Penambahan berat badan yang berlebihan akan memperburuk hipertensi. Karena alasan ini, Anda harus benar-benar pandai mengatur porsi dan kalori makanan agar bisa menjaga berat badan tetap ideal sekaligus menjaga keseimbangan tekanan darah.

2. Memilih makanan yang sehat

Mengonsumsi makanan dengan kandungan kalium, serat, dan magnesium bisa membantu menurunkan tekanan darah dengan efektif. Makanan ini bisa berupa sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, daging ayam, dan daging tanpa lemak.

Beberapa buah dan sayur yang direkomendasikan adalah apel, pisang, anggur, stroberi, mangga, melon, jeruk, nanas, kurma, brokoli, wortel, kacang hijau, sawi, kol, bayam, tomat, ikan tuna, labu, dan kentang.

3. Membatasi asupan kafein

Penderita hipertensi memang sebaiknya membatasi asupan kafein, termasuk dari kopi, teh, dan minuman bersoda. Kafein dapat memperparah hipertensi. Selain itu, Anda juga harus menghindari minuman beralkohol demi menjaga tekanan darah tetap normal.

 

  1. Anonim. 2019. Prevention – High blood pressure (hypertension). https://www.nhs.uk/conditions/high-blood-pressure-hypertension/prevention. (Diakses pada 10 Agustus 2022)
  2. Frieden, Tom. 2021. Former CDC director: Low sodium salt could save millions of lives. https://edition.cnn.com/2021/10/10/health/frieden-salt-sodium/index.html. (Diakses pada 10 Agustus 2022)
  3. Memon, Nazneen. 2022. Which Salt Is Good for High Blood Pressure?. https://www.medicinenet.com/which_salt_is_good_for_high_blood_pressure/article.htm#what_are_different_types_of_salt. (Diakses pada 10 Agustus 2022)
  4. Stibich, Mark. 2022. Eating Salt When You Have High Blood Pressure. https://www.verywellhealth.com/salt-and-high-blood-pressure-2223421. (Diakses pada 10 Agustus 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi