Rendang, opor ayam, atau kolak adalah beberapa menu khas bulan ramadan yang umumnya tersaji di meja makan. Rasanya yang gurih dan nikmat menjadikan makanan bersantan selalu dinanti saat berbuka puasa. Namun, Anda harus berhati-hati, dibalik kenikmatannya terdapat bahaya yang mengintai kesehatan Anda.
Efek Terlalu Sering Berbuka dengan Menu Bersantan
Makanan kaya santan sering kali menjadi pilihan untuk berbuka. Namun, beberapa pakar menganjurkan untuk tidak mengonsumsi santan dalam jumlah banyak. Berikut ini adalah beberapa bahaya yang perlu Anda ketahui jika terlalu sering buka puasa dengan makanan bersantan, di antaranya:
1. Menaikan Kadar Kolesterol
Santan yang digunakan sebagai bahan makanan umumnya dipanaskan terlebih dahulu sampai mendidih. Proses pemanasan santan inilah yang bisa mengubah asam lemak menjadi lemak jenuh; yang akhirnya menyebabkan kolesterol tinggi.
2. Membuat Perut Begah dan Kembung
Makanan bersantan mengandung lemak yang cukup tinggi. Dalam 15 sendok makan santan kira-kira mengandung 2,5 kali lipat dari kebutuhan lemak harian tubuh. Mengonsumsinya secara berlebihan berpotensi meningkatkan produksi gas dan membuat perut menjadi kembung.
3. Metabolisme Tubuh Menjadi Lambat
Mengonsumsi makanan banyak lemak termasuk santan saat berbuka puasa bisa menyebabkan metabolisme tubuh menjadi lebih berat. Hal ini mengakibatkan penyerapan gizi menjadi lambat.
Baca Juga: Perhatikan Hal Ini Agar Perut Tidak Begah Saat Buka Puasa
4. Maag Bisa Menjadi Parah
Dengan kondisi lambung yang kosong setelah 12 jam berpuasa, pengidap maag sebaiknya menghindari makanan bersantan karena dapat memicu naiknya asam lambung.
Hindari makanan bersantan kental yang sulit dicerna lambung seperti kolak pisang atau opor ayam. Keduanya berisiko menyebabkan sakit maag berkepanjangan.
5. Berisiko Menaikan Kadar Gula Darah
Meski Anda tidak menambahkan pemanis pada hidangan bersantan, makanan tersebut tetap berisiko bagi kesehatan. Indeks glikemik santan adalah 42, sehingga tergolong sedang dan bisa menyebabkan kenaikan kadar gula darah jika tidak dibatasi konsumsinya.
6. Meningkatkan Asupan Kalori
Lemak merupakan salah satu zat gizi yang memiliki kandungan energi cukup tinggi yaitu 9 kkal. Saat baru berbuka, nafsu makan tentu masih sangat besar. Hal ini meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan yang gurih seperti santan dalam jumlah banyak.
Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka tentu asupan kalori tubuh menjadi berlebih dan berisiko menyebabkan tubuh mengalami obesitas, apalagi jika Anda mengonsumsi santan yang dipanaskan berulang kali atau disajikan dengan makanan tinggi lemak lainnya.
Baca Juga: Ini Kesalahan Memilih Jajanan Buka Puasa yang Bahayakan Kesehatan
Tips Sehat Berbuka dengan Menu Santan
Meski tidak dianjurkan dikonsumsi untuk buka puasa, bukan berarti makanan bersantan tidak memiliki kandungan gizi. Mengonsumsi masakan bersantan yang disajikan dengan cara yang sehat akan memberikan manfaat.
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan agar konsumsi makanan bersantan tetap sehat, di antaranya:
-
Awali dengan Camilan
Masakan bersantan memang menggoda untuk dicicipi terlebih dahulu, namun sebaiknya hal ini tidak Anda lakukan. Menu bersantan sebaiknya dikonsumsi 30-40 menit setelah Anda mengonsumsi takjil sehat.
-
Diolah dengan Cara yang Sehat
Tips jitu agar Anda bisa mengonsumsi masakan bersantan dengan lebih sehat adalah dengan mengolah santan dengan cara yang lebih sehat. Pertama, pilihlah santan yang encer, batasi porsinya, dan tidak dipanaskan berulang kali.
-
Barengi dengan Makanan Tinggi Serat dan Protein
Gangguan elektrolit sering terjadi saat berpuasa. Oleh karena itu, usahakan untuk menyantap buah dan sayur saat buka puasa sebagai pelengkap nutrisi saat berbuka. Kandungan vitamin dan mineral paling banyak terdapat pada buah dan sayur.
Selain itu, pilihlah sumber protein yang baik seperti daging ayam tanpa kulit, ikan, telur, atau biji-bijian utuh. Jika ingin dimasak dengan tambahan santan, pastikan santan yang digunakan tidak berlebihan.
Nah, itulah penjelasan mengenai bahaya dibalik menu buka puasa bersantan beserta tips sehat yang bisa Anda ikuti. Selain membatasi porsi, Anda bisa mengganti santan dengan bahan lain yang lebih sehat namun tetap memberikan rasa gurih seperti krimer nabati atau susu.
- Anonim. 2019. Coconut. https://www.diabetes.co.uk/natural-therapies/coconuts.html. (Diakses pada 15 Februari 2023)
- Eske Jamie. 2022. Health Benefits of Coconut Milk. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323743. (Diakses pada 15 Februari 2023)
- Choudhary Tanya. 2023. Top 10 Side Effects Of Coconut Milk. https://www.stylecraze.com/articles/side-effects-of-coconut-milk/. (Diakses pada 15 Februari 2023)
- Chandrashekara Sarode Ashwini. 2022. Is Coconut Milk Good For Diabetics?.https://www.breathewellbeing.in/blog/is-coconut-milk-good-for-diabetics/. (Diakses pada 15 Februari 2023)