Apa yang khas dari Italia? Sepakbola? Gondola di kota Venice yang romantis, atau makanan Italia yang kaya rempah dan sehat? Ternyata selain pizza dan spaghetti, Italia memiliki ragam kuliner yang kaya dan mengundang selera. Kabar baiknya, sebagian besar makanan khas Italia juga baik untuk kesehatan.
13 Makanan Italia yang Menyehatkan dan Lezat
Menu-menu khas Italia di bawah ini beragam. Beberapa di antaranya adalah makanan tradisional dengan cita rasa klasik.
Mari mengenalnya satu persatu makanan yang berasal dari italia yang enak dan sehat berikut ini!
1. Bistecca Alla Fiorentina
Bistecca Alla Fiorentina juga dikenal dengan nama Florentine Steak. Sajian ini merupakan salah satu makanan utama di Italia.
Terbuat dari daging iga, rosemary, minyak zaitun, garam, dan merica untuk penambah rasa.
Satu porsi (100 gram) Florentine Steak mengandung 640 kalori dan 0,5 karbohidrat, 59 gram protein, dan 44 gram lemak. Steak ini juga memenuhi 40% kebutuhan harian akan zat besi, 15% potasium dan 2% kalsium.
2. Melanzane Alla Parmigiana
Melanzane Alla Parmigiana adalah makanan khas Italia tradisional yang lezat dan sehat. Bahan utamanya adalah terong, saus tomat, keju mozarella, dan keju parmesan.
Terong dilumuri terigu dan digoreng, lalu diberi topping saus tomat dan keju dan dipanggang di dalam oven.
Setiap porsinya mengandung 270 kalori, 25 gram karbohidrat, 19 gram protein, dan 10 gram lemak. Juga mengandung 9 gram serat pangan dan 920 gram potasium.
Sajian ini dapat menjadi menu vegetarian yang lezat. Terong juga dapat diganti dengan jenis makanan lain seperti ayam.
Baca Juga: 14 Makanan Khas Thailand yang Sehat dan Lezat, Mau Coba?
3. Bruschetta
Ingin mengawali acara makan dengan sajian sehat? Pilih Bruschetta.
Berbahan roti khas italia, dengan bumbu bawang putih, minyak zaitun, tomat, basil, garam dan merica, Bruschetta menjadi makanan Italia yang kaya nutrisi.
Bruschetta mengandung 60 kalori, 8 gram karbohidrat, 1 gram protein dan 3 gram lemak. Selain itu, juga kaya akan antioksidan, likopen, vitamin A, asam folat, vitamin K dan E, serta asam lemak tak jenuh ganda.
4. Polenta
Makanan yang berasal dari Italia selanjutnya adalah Polenta. Polenta terbuat dari mentega, keju parmesan, garam, merica, serta susu.
Cita rasanya creamy dan manis. Jika ingin mengurangi kalori, mentega dapat diganti dengan air dan minyak zaitun.
Menu ini dapat dikombinasikan dengan sayuran, saus ayam, dan aneka pelengkap untuk menyeimbangkan protein dan serat di dalamnya.
Polenta mengandung 13 gram protein, 12 gram lemak, 38 gram karbohidrat, dan 1 gram serat pangan. Polenta juga memenuhi 20% kebutuhan kalsium, 1% zat besi, dan 6% potasium.
5. Insalata Caprese
Satu lagi makanan pembuka tradisional yang mudah dibuat. Insalata caprese terbuat dari keju mozarella segar, tomat, basil segar, minyak zaitun, garam, dan merica.
Menu ini kaya akan antioksidan seperti vitamin A, K, vitamin D dan asam lemak tak jenuh ganda. Kandungan makronutriennya adalah 20 gram karbohidrat, 17 gram protein, dan 25 gram lemak.
Insalata Caprese memang tidak memiliki zat besi dan potasium, tetapi memenuhi 34% kebutuhan protein.
Baca Juga: Minuman dan Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Terinfeksi Omicron
6. Minestrone
Minestrone adalah sup khas Italia yang sehat dan lezat. Bahan utamanya adalah berbagai jenis sayuran.
Termasuk zucchini, bawang merah, bawang putih, kacang merah, kacang hijau Italia, peterseli, wortel, basil, oregano, serta tomat.
Minestrone kaya akan vitamin dan mineral serta antioksidan. Juga serat pangan, protein, lemak, zat besi, dan kalsium. Sup lezat ini rendah kalori dan karbohidrat, sehingga cocok untuk mereka yang sedang menjalani diet.
7. Ribollita
Ribollita adalah menu one dish meal Italia yang lezat dan kaya nutrisi. Terbuat dari roti sourdough, minyak zaitun, bawang putih, rosemary, bawang merah, seledri, tomat, kale, kentang, dan ditambah kuah kaldu.
Di dalamnya terkandung 340 kalori dan 55 gram karbohidrat. Juga 13 gram protein, lemak, serat pangan yang tinggi dan aneka vitamin serta mineral.
8. Chicken Cacciatore
Chicken Cacciatore adalah makanan klasik Italia yang dapat disajikan dengan atau tanpa pasta. Bahan utamanya adalah dada ayam tanpa kulit, minyak zaitun, terigu, bawang putih, anggur putih, jamur, tomat, oregano, air, dan basil.
Daging ayam tanpa kulit menjadikan sajian ini rendah lemak namun tinggi protein. Selain itu, kandungan asam folat, vitamin E dan K, serta vitamin A menjadi sumber antioksidan yang ampuh menambah imunitas tubuh.
Chicken Cacciatore mengandung sodium tinggi, sekitar 1.463 mg atau 53%. Maka kombinasikan dengan makanan rendah sodium untuk menjaga agar kadarnya tidak melebihi batas yang dapat diterima tubuh.
9. Risotto
Risotto adalah makanan Italia yang cukup populer selain pizza dan aneka pasta. Selain enak, bahannya juga dapat dikreasikan sesuai selera.
Bahan utamanya adalah beras arborio yang dimasak dengan kaldu ayam, mentega, anggur putih, keju parmesan, garam, dan merica. Isiannya dapat ditambahkan kacang polong dan jamur, atau hanya keju.
Satu porsinya mengandung 410 kalori, cukup tinggi untuk sepiring sajian. Namun, menu ini juga tinggi protein, kalsium dan zat besi. Sodiumnya juga tinggi, sekitar 60% dari batas harian tubuh.
10. Focaccia
Focaccia mudah dimasak, ramah di kantong dan tidak memerlukan banyak bahan. Menu ini dibuat dari rosemary, minyak zaitun, air hangat, ragi, tepung serba guna, dan pemanis alami seperti madu.
Sepotong Focaccia memiliki 140 kalori, 20 grams of karbohidrat, 5 gram protein, dan 4,5 gram lemak. Padukan dengan salad agar gizi yang diasup ke dalam tubuh lebih lengkap.
Baca Juga: 10 Menu Makanan Korea yang Sehat dan Tips Memasaknya
11. Ravioli
Ada beberapa varian ravioli. Namun yang paling populer adalah isian Ricotta dan keju Parmigiano-Reggiano dan saus tomat.
Adonan Ravioli terbuat dari terigu, telur, dan garam. Satu cup Ravioli mengandung 280 kalori, 32 gram karbohidrat, 14 gram protein, dan 11 gram lemak.
makanan khas Italia ini lezat dani juga tinggi kalsium serta zat besi. Satu porsinya mengandung 152 mg kalsium dan 2,5 mg zat besi, serta 128 gram potasium.
12. Gnocchi
Gnocchi terbuat dari kentang, terigu, dan telur. Biasanya disajikan dengan saus pesto. Sekilas makanan ini seperti donat kentang.
Gnocchi kaya akan karbohidrat dan protein serta mengandung 230 kalori. Karena kalorinya tidak terlalu tinggi, makanan khas Italia ini masih aman untuk mereka yang sedang diet.
13. Calzone
Calzone memiliki bahan yang sama seperti pizza tetapi bentuknya berbeda. Isiannya dapat dikreasikan sesuai selera. Anda dapat mengisinya dengan daging, sayuran, jamur, bahkan seafood.
Satu porsi calzone mengandung kalori tinggi, sekitar 1.310 kalori dengan 55 gram karbohidrat dan 66 gram protein. Walaupun hampir mencapai batas kebutuhan kalori pada umumnya, protein calzone juga tinggi.
Demikian 13 jenis makanan khas Italia yang enak serta menyehatkan. Jangan lupa untuk mencobanya sesekali saat Anda ke restoran Italia atau berlibur ke negeri tersebut. Selamat mencoba!
- Aspire Fitness. 2022. 25 Healthy Italian Foods (Is Italian Food Healthy?). https://aspirefitnesswalnut.com/25-healthy-italian-foods-is-italian-food-healthy. (Diakses pada 20 Februari 2022).
- Eat Like an Italian. 2021. 7 Healthy Italian Dishes That Taste Amazing. https://eatlikeanitalian.com/7-healthy-italian-dishes-that-taste-amazing/. (Diakses pada 20 Februari 2022).
- Food Network. 2020. Healthy Italian Dishes. https://www.foodnetwork.com/recipes/packages/global-flavors/weeknights/healthy-italian-dishes. (Diakses pada 20 Februari 2022).