Terbit: 7 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Salah satu organ dari sapi yang banyak diolah menjadi makanan adalah hati. Meski organ tersebut memiliki sejumlah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, hati sapi juga memiliki efek samping bagi kesehatan. Simak penjelasan mengenai manfaat hingga risiko kesehatan jika Anda mengonsumsinya.

Ketahui Manfaat dan Risiko Konsumsi Hati Sapi bagi Kesehatan

Kandungan Nutrisi Hati Sapi

Hati sapi kaya akan kalori, protein dan vitamin A. Dalam 100 gram hati mengandung paling tidak:

  • 133 kalori
  • 20.35 g protein
  • 4.78 mg zat besi
  • 16,814 IU vitamin A
  • 1.1 mg vitamin C 
  • 274 mg kolesterol

Selain itu, hati juga merupakan sumber vitamin B dan sejumlah mineral seperti kalsium, fosfor, selenium, tembaga, dan zinc. Kandungan proteinnya bahkan paling tinggi di antara produk sapi lainnya sehingga menjadikannya sebagai superfood.

Manfaat Mengonsumsi Hati Sapi

Dengan kandungan gizinya yang beragam, berikut adalah berbagai manfaat mengonsumsi hati sapi bagi kesehatan, di antaranya:

1. Meningkatkan imunitas tubuh

Vitamin A dan zinc adalah dua nutrisi penting dalam meningkatkan imunitas. Vitamin A juga bersifat antioksidan yang dapat melawan radikal bebas. Selain itu, zinc sangat berperan dalam menyehatkan pencernaan dan mencegah diare. Sementara 70% kekuatan imunitas sangat tergantung pada kesehatan pencernaan.

2. Mendorong produksi hemoglobin

Zat besi mendorong produksi hemoglobin di dalam tubuh. Hemoglobin sangat penting untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida, serta mempertahankan bentuk sel darah merah.

3. Mencegah anemia

Zat besi dan vitamin B juga dapat mencegah dan mengatasi anemia. Oleh karena itu, hati sapi dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui serta wanita yang sedang haid.

4. Memperkuat tulang dan gigi

Kalsium, selenium, fosfor, dan zinc yang terdapat di dalam organ ini dapat membantu memperkuat tulang dan gigi. Mineral-mineral tersebut juga membantu mencegah osteoporosis dan memaksimalkan pertumbuhan tulang anak-anak.

5. Memperbaiki metabolisme tubuh

Selenium juga sangat penting dalam metabolisme tubuh dan membantu penyerapan nutrisi. Selain itu, selenium juga memiliki sifat anti kanker. Namun fungsi hati sapi sebagai pencegah kanker belum didukung oleh penelitian yang memadai.

6. Mendukung kesehatan mata

Vitamin A tinggi membantu menyehatkan mata, melindungi lapisan lunak tubuh, serta menjaga tubuh dari efek buruk sinar ultraviolet.

7. Memperbaiki sel-sel tubuh

Protein di dalam hati sapi berfungsi memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan mengganti sel yang mati dengan sel baru yang sehat.

8. Sumber energi

Kalori yang dihasilkan oleh hati sapi adalah sumber energi untuk menjalankan fungsi tubuh sehari-hari.

Baca Juga: 9 Manfaat Sumsum Sapi dan Hewan Lainnya bagi Kesehatan

Efek Samping Mengonsumsi Hati Sapi

Meski bermanfaat bagi tubuh, mengonsumsi hati sapi terlalu banyak juga dapat mengakibatkan beberapa risiko kesehatan, di antaranya:

  • Terlalu banyak vitamin A

Walaupun vitamin A adalah nutrisi penting, tetapi terlalu banyak vitamin A juga tidak baik bagi tubuh. Keracunan vitamin A disebut hipervitaminosis A. Hal ini dapat menyebabkan:

    • Kerusakan hati.
    • Tekanan pada otak.
    • Masalah penglihatan.
    • Perubahan struktur kulit.
    • Sakit pada tulang.
  • Terlalu banyak tembaga

Sebagai sumber tembaga/copper yang baik, hati sapi juga dapat menyebabkan seseorang mendapatkan terlalu banyak asupan mineral ini. Keracunan tembaga dapat menyebabkan:

    • Kehilangan sel darah merah.
    • Gagal ginjal.
    • Gagal jantung.
    • Sakit liver.
    • Kerusakan pada otak.
    • Kematian.
  • Kontaminasi antibiotik

Beberapa peternak ada yang memberikan antibiotik untuk membuat sapi agar tetap sehat. Pemberian antibiotik sering dilakukan saat mendekati waktu penyembelihan.

Dikarenakan hati sapi berfungsi sebagai penyaring racun, sisa antibiotik juga terdapat di dalamnya. Terlalu banyak terpapar residu antibiotik dapat menyebabkan:

    • Reaksi alergi.
    • Anafilaksis.
    • Keracunan.
    • Kegagalan perkembangan janin.
    • Kanker.
  • Kolesterol

Kandungan kolesterol di dalam hati sapi mencapai 274 mg. Hal ini menjadikannya sebagai makanan dengan sumber kolesterol yang tinggi.

Namun jika Anda mengonsumsinya dalam batas yang wajar, hati sapi tetap dapat dinikmati tanpa harus khawatir akan efek samping kolesterolnya.

Baca Juga: 8 Bahaya Makan Jeroan bagi Kesehatan, Kolesterol Tinggi hingga Cacat Lahir!

Kesimpulan

Pada akhirnya, manfaat dan risiko kesehatan yang dihadapi tergantung berapa banyak Anda mengonsumsinya. Konsumsi hati sapi yang disarankan adalah 100-250 gram per minggu.

Beberapa orang juga tidak boleh terlalu banyak memakan hati sapi. Misalnya ibu hamil, penderita kolesterol tinggi, serta penderita asam urat.

Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi terlalu banyak vitamin A karena akan berefek pada janin. Penderita asam urat juga dianjurkan menghindari hati sapi serta produk jeroan lainnya karena kandungan purin yang tinggi di dalamnya.

Sementara bagi Anda yang sedang memperbaiki metabolisme, sebaiknya hindari konsumsi organ ini karena dugaan risiko keracunan. Hati sapi berfungsi menyaring racun, sehingga residu racun tersebut dikhawatirkan masih tertinggal di dalam daging hati.

 

  1. Anonim. 2020. Liver: Is It Good for You?. https://www.webmd.com/diet/liver-good-for-you. (Diakses pada 02 April 2022).
  2. Anonim. 2021. Is beef liver good or bad for you?. https://www.heartstonefarm.me/blogs/about-grass-fed-beef/is-beef-liver-good-or-bad-for-you. (Diakses pada 02 April 2022).
  3. Geng, Caitlin. 2021. What to know about beef liver. https://www.medicalnewstoday.com/articles/beef-liver-nutrition. (Diakses pada 02 April 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi