Jelatang adalah tanaman liar yang tumbuh di Asia dan Eropa utara. Meskipun dikenal bisa membuat kulit gatal, ada sejumlah manfaat daun jelatang bagi kesehatan yang sebaiknya Anda ketahui. Apa saja? Simak penjelasannya dalam ulasan di bawah ini.
Manfaat Daun Jelatang untuk Kesehatan
Jelatang adalah tumbuhan berbau menyengat dengan daun yang ditumbuhi rambut tajam. Rambut pada daun jelatang ini mengandung bahan kimia, seperti asam format dan histamin.
Bahan kimia tersebutlah yang mengakibatkan rasa gatal, perih, dan kulit kemerahan ketika kulit Anda tidak sengaja bersentuhan dengan daunnya.
Meski begitu, tumbuhan ini sudah digunakan sejak zaman kuno sebagai obat herbal. Jelatang mengandung vitamin, mineral, asam amino, asam lemak, dan sejumlah kandungan lain yang berperan sebagai antioksidan.
Berkat kandungan tersebut, manfaat daun jelatang sebaiknya tidak Anda abaikan. Berikut ini adalah berbagai khasiat yang bisa Anda dapatkan, di antaranya:
1. Meredakan Peradangan
Saat terjadi infeksi, tubuh Anda akan meresponsnya dengan peradangan. Namun, bila berlangsung terus-menerus alias kronis, kesehatan Anda bisa terancam.
Nah, daun jelatang merupakan salah satu tumbuhan yang dapat membantu meredakan peradangan. Manfaat yang satu ini berasal dari berbagai senyawa yang terkandung di dalamnya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa mengoleskan krim dengan kandungan jelatang atau mengonsumsi produk yang mengandung daun ini bisa meredakan peradangan, misalnya pada kondisi radang sendi.
Meski demikian, masih diperlukan penelitian lain yang mendukung khasiat daun jelatang yang satu ini.
Baca Juga: 13 Manfaat Daun Mint, Bantu Redakan Asma Hingga Depresi
2. Mengobati Pembesaran Prostat
Kabar baik bagi pria yang mengalami pembesaran prostat, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jelatang bisa mengobati gejala kondisi tersebut.
Pembesaran prostat atau benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah kondisi yang umum menimpa seiring dengan bertambahnya seorang pria. Seseorang yang mengalaminya bisa mengalami ketidaknyamanan ketika berkemih.
Menurut penelitian pada pria dengan BPH, ekstraksi jelatang ditemukan dapat mengatasi masalah buang air kecil jangka pendek dan jangka panjang. Bahkan, tidak ada efek samping yang dilaporkan.
Sayangnya, tidak dijelaskan efektivitas tanaman ini dibandingkan dengan pengobatan BPH pada umumnya.
3. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang bisa berujung pada masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung dan stroke.
Kabar baiknya, jelatang bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Manfaat daun jelatang ini sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian pada hewan. Namun, penelitian yang lebih banyak pada manusia masih perlu dilakukan.
4. Mengontrol Kadar Gula Darah
Tidak hanya membantu mengurangi tekanan darah, daun jelatang juga disebut-sebut baik dalam mengontrol kadar gula di dalam darah.
Menurut sejumlah penelitian pada hewan dan manusia, tumbuhan ini berhubungan dengan penurunan kadar gula darah. Manfaat daun jelatang ini diduga berasal dari senyawa di dalamnya yang dapat meniru efek insulin.
Hanya saja, masih diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk mendukung khasiat yang satu ini.
5. Menjaga Kesehatan Hati
Salah satu manfaat tanaman jelatang yang sayang untuk dilewatkan adalah kemampuannya untuk menjaga kesehatan organ hati.
Perlu diketahui, jelatang memiliki kandungan yang bertindak sebagai antioksidan. Efeknya bisa melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh racun, inflamasi, dan logam.
6. Mengobati Rhinitis Alergi
Rhinitis alergi adalah alergi yang gejalanya mirip dengan pilek. Seseorang yang mengalaminya bisa menunjukkan gejala pilek, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.
Jelatang diketahui dapat menjadi obat alami untuk mengatasi kondisi tersebut. Bahkan, sejumlah penelitian sudah mengungkapkan hal ini.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa efektivitas tumbuhan ini untuk meredakan rinitis alergi tidak jauh lebih baik daripada plasebo.
7. Meredakan Peradangan dan Nyeri
Jelatang sudah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi nyeri, terutama yang berhubungan dengan radang sendi.
Manfaat ini bisa Anda peroleh dengan mengonsumsi teh jelatang. Menurut Arthritis Foundation, teh jelatang bisa mengurangi peradangan dan nyeri yang berkaitan dengan osteoarthritis.
8. Mengontrol Diabetes
Berkat kemampuannya dalam mengurangi kadar gula darah, daun jelatang diketahui dapat mengontrol diabetes. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini dapat membantu mengobati diabetes.
Menurut dua penelitian, konsumsi suplemen tanaman ini bisa membantu penderita diabetes tipe 2 mengontrol kadar gula darahnya.
Namun, para peneliti menyimpulkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan jelatang sebagai obat tambahan pada pasien diabetes.
Itulah sederet manfaat daun jelatang yang sebaiknya Anda ketahui. Umumnya, konsumsi tanaman yang sudah dikeringkan cenderung aman. Kalaupun ada, efek samping yang muncul hanya sedikit.
Tertarik memperoleh manfaatnya? Berhati-hatilah saat akan mengolah daun jelatang segar karena daun yang mengenai kulit atau rambut bisa memicu iritasi. Semoga informasi ini bermanfaat!
- Anonim. Stinging Nettle – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-664/stinging-nettle. (Diakses pada 23 November 2022).
- Anonim. 2021. Benign prostatic hyperplasia (BPH). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/benign-prostatic-hyperplasia/symptoms-causes/syc-20370087. (Diakses pada 23 November 2022).
- Bhusal, Khuma Kumari., dkk. 2022. Nutritional and Pharmacological Importance of Stinging Nettle (Urtica dioica L.): A review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9253158/. (Diakses pada 23 November 2022).
- Moore, Erin. 2018. The Health Benefits of Nettle Tea. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/nettle-tea. (Diakses pada 23 November 2022).
- Nordqvist, Joseph. 2017. Everything You Need to Know about Hay Fever. https://www.medicalnewstoday.com/articles/160665. (Diakses pada 23 November 2022).
- Raman, Ryan. 2018. 6 Evidence-Based Benefits of Stinging Nettle. https://www.healthline.com/nutrition/stinging-nettle. (Diakses pada 23 November 2022).