Terbit: 8 March 2018 | Diperbarui: 8 March 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tubuh kita mampu melakukan serangkaian reaksi fisiologis yang luar biasa dalam menanggapi perasaan orang lain. Penelitian baru menunjukkan bahwa memegang tangan kekasih yang tengah sakit akan menghibur mereka dan menyebabkan gelombang otak Anda menjadi sinkron.

Pegang Tangan Pasangan Mampu Kurangi Rasa Sakit, Benarkah?

Perilaku prososial atau tolong-menolong sangat tertanam dalam diri kita sebagai manusia, dan cara tubuh kita merespons orang lain adalah bukti dari hal ini.

Ketika manusia terlibat dalam kegiatan komunal, seperti menari atau bernyanyi, kemampuan kita untuk memikirkan perasaan orang lain meningkat, dan terkadang detak jantung kita bahkan menjadi sinkron.

Sebuah studi yang dipimpin oleh Pavel Goldstein, berfokus pada bagaimana sinkronisitas fisiologis ini terpengaruh saat salah satu pasangan sakit dan yang lainnya mencoba untuk menghibur mereka.

Studi tersebut menunjukkan bahwa memegang tangan pasangan Anda dapat mengurangi rasa sakit mereka, meningkatkan rasa empati Anda, dan bahkan menyebabkan denyut jantung dan respirasi pasangan Anda menjadi sinkron.

Fenomena ini disebut “sinkronisasi interpersonal.” Seiring dengan timnya, Goldstein memilih untuk fokus pada pola gelombang otak dan bagaimana perilaku mereka saat pasangan mencoba untuk meringankan rasa sakit satu sama lain.

Pegangan tangan menghubungan antar-otak bisa mengurangi rasa sakit
Goldstein dan rekannya meminta 22 pasangan heteroseksual untuk duduk dalam berbagai skenario, sementara aktivitas otak mereka dipantau menggunakan electroencephalograph (EEG)—tes medis yang digunakan untuk mengukur aktivitas listrik otak.

Para peserta berusia antara 23 dan 32 dan telah bersama-sama selama setidaknya satu tahun. Selama penelitian, mereka diminta duduk bersama di ruangan yang sama tanpa menyentuh, duduk bersama dan berpegangan tangan, atau duduk di ruangan terpisah.

Skenario berlangsung selama sekitar setiap 2 menit kemudian diulang, dengan wanita mengalami nyeri akibat panas ringan pada lengan mereka.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa untuk sebuah hubungan, hanya berada di hadapan masing-masing individu berkorelasi dengan sinkronisitas dalam panjang gelombang otak yang disebut alfa mu band, yang terlibat dalam fokus dan perhatian.

Hubungan otak meningkat bahkan lebih jika pasangan memegang tangan wanita saat dia sedang sakit. Sebaliknya, jika pasangan tidak berpegangan tangan saat wanita itu kesakitan, gelombang otak mereka berhenti berpasangan.

Selain itu, para peneliti menguji tingkat empati pasangan pria yang mengungkapkan bahwa empati tinggi berkorelasi dengan pasangan otak yang lebih hebat. Hal ini, pada gilirannya menurunkan rasa sakit wanita.

Temuan peneliti menunjukkan bahwa memegang tangan selama merasakan nyeri meningkatkan hubungan antar-otak dalam jaringan, langsung pada sumber rasa sakit dan belahan otak pengamat rasa sakit.

Sentuhan antara dua individu mungkin mengaburkan batas antara diri dan orang lain. Sementara penelitian ini tidak termasuk pada pasangan sesama jenis atau hubungan lain selain heteroseksual dan romantis. Peneliti menekankan betapa kuatnya sentuhan manusia dalam mengurangi rasa sakit.

Jadi, sentuhan seseorang yang Anda sayangi entah itu orangtua, saudara atau pasangan Anda bisa mengurangi rasa sakit.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi