Terbit: 8 February 2022 | Diperbarui: 8 March 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Middle child syndrome atau sindrom anak tengah memiliki teori bahwa seseorang yang terlahir sebagai anak tengah memiliki ciri-ciri kepribadian yang berbeda dari saudara yang lebih tua dan lebih muda. Apakah sindrom ini memengaruhi kepribadian anak saat tumbuh dewasa? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Middle Child Syndrome, Benarkah Selalu Dialami oleh Anak Tengah?

Apakah Middle Child Syndrome Sesuatu yang Nyata?

Pada tahun 1964, Alfred Adler mengembangkan teori tentang pentingnya urutan kelahiran dalam perkembangan kepribadian. Dalam teorinya, ia mengklaim bahwa meskipun anak-anak dilahirkan dalam rumah tangga yang sama, urutan kelahirannya sangat memengaruhi perkembangan psikologisnya.

Menurut teori urutan kelahiran Adler, seorang anak mungkin memiliki beberapa karakteristik kepribadian, tergantung pada urutan kelahirannya. Sebagai contoh:

  • Anak tertua lebih otoriter dan merasa berkuasa karena ekspektasi tinggi yang diberikan orang tua.
  • Sementara anak bungsu diperlakukan seperti bayi manja dan tidak pernah bisa naik di atas saudara-saudaranya yang lain.
  • Sedangkan anak tengah cenderung pemarah dan kesulitan menyesuaikan diri karena diapit antara saudara yang lebih muda dan lebih tua.

Teori ini membuka jalan untuk melihat lebih dalam bagaimana urutan kelahiran memengaruhi perkembangan psikologis seseorang. Namun, teori Adler hanyalah sebuah teori, dan banyak penelitian setelah teori tersebut menunjukkan hasil yang bertentangan tentang dampak urutan kelahiran.

Baca Juga: 11 Ciri-Ciri Toxic Parents yang Berdampak Buruk bagi Mental Anak

Tipikal Karakteristik Anak Tengah

Kepribadian anak tengah sebagian besar mungkin dipengaruhi oleh persepsi populer, daripada perbedaan aktual yang terjadi sebenarnya. Beberapa kepercayaan yang umum dipegang tentang middle child syndrome adalah:

Kepribadian

Anak tengah memiliki kepribadian yang sering dibayangi oleh saudara-saudaranya yang lain. Hal inilah yang mungkin membuatnya lebih pendiam dan pemarah.

Hubungan

Anak tengah mungkin mengalami kesulitan merasa setara dengan saudara kandung, terutama dalam hubungannya dengan orang tua.

Kakak yang lebih tua sering memegang lebih banyak tanggung jawab, sementara adik yang lebih muda diasuh dengan baik oleh orang tua. Hal ini membuat anak tengah merasa tidak diperhatikan.

Persaingan

Anak tengah sering merasa perlu bersaing dengan saudaranya yang lebih muda dan lebih tua untuk mendapatkan perhatian orang tua. Ia mungkin bersaing untuk mendapatkan perhatian di antara saudara kandung karena berisiko diabaikan oleh satu atau yang lain.

Favoritisme

Anak tengah umumnya tidak merasa bahwa ia adalah anak kesayangan keluarga. Favoritisme mungkin ada untuk anak tertua yang dipandang istimewa, atau untuk anak bungsu yang dipandang sebagai bayi. Anak tengah jatuh di antara keduanya dan tidak dapat menjadi favorit salah satu orang tua.

Baca Juga: Moms, Ini 10 Cara Agar Anak Dekat dengan Ibu yang Bekerja

Kualitas Anak Tengah

Terlepas dari bagaimana pandangan mengenai anak tengah, pada dasarnya anak tengah akan belajar bagaimana bertindak, berteman, dan menjadi diri sendiri dengan memperhatikan saudara atau teman sebayanya.

Bahkan, menyadari posisi sebagai anak tengah juga bisa mendorongnya untuk berprestasi. Dorongan ini mungkin berasal dari perasaan terbaik sebagai anak kedua.

Sebagai anak tengah, Anda mungkin tidak perfeksionis, tetapi Anda mungkin lebih terbuka untuk mengambil risiko dan ide-ide baru. Sebuah penelitian mengungkapkan, 85 % anak tengah menunjukkan keterbukaan dibandingkan dengan 50 % anak sulung.

Selain itu, anak tengah mungkin lebih ahli dalam persuasif dan debat. Anak tengah mungkin dapat melihat lebih dari satu sisi argumen, sehingga membuatnya bisa lebih berempati. Beberapa anak tengah mengklaim bahwa kesuksesannya disebabkan oleh kemampuannya untuk berkompromi.

Penelitian Lebih Lanjut tentang Middle Child Syndrome

Middle child syndrome adalah istilah populer yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana anak tengah membentuk kepribadian dan pandangan hidupnya. Beberapa orang percaya bahwa anak tengah sering diabaikan sehingga dapat memiliki efek negatif hingga dewasa.

Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa pengaruh pada kepribadian berdasarkan urutan lahir. Hal itulah yang membuat penelitian lanjut tentang fenomena ini masih diperlukan.

Pada akhirnya, kepribadian seseorang ditentukan oleh berbagai pengaruh sosial, finansial, dan keluarga—tetapi tidak harus berdasarkan urutan kelahiran.

 

  1. Anonim. 2021. What to Know About Middle-Child Syndrome. https://www.webmd.com/mental-health/what-to-know-middle-child-syndrome. (Diakses pada 8 Februari 2022).
  2. Fletcher, Jenna. 2021. Middle Child Syndrome. https://psychcentral.com/health/middle-child-syndrome. (Diakses pada 8 Februari 2022).
  3. Werner, Carly. Birth Order and Personality: The Science Behind Middle Child Syndrome. https://www.healthline.com/health/mental-health/middle-child-syndrome. (Diakses pada 8 Februari 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi