Menjadi ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan yang mudah. Selain membutuhkan fisik yang kuat, kesehatan mental mental ibu rumah tangga juga perlu dijaga agar tetap sehat. Lantas, bagaimana cara menjaga kewarasan seorang ibu? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Mengapa Ibu Rumah Tangga Rawan Gangguan Mental?
Meski terlihat ‘hanya’ menghabiskan waktu di rumah dengan mengurus anak atau melakukan pekerjaan-pekerjaan domestik, ibu rumah tangga sebenarnya jauh lebih rentan terhadap gangguan mental.
Ibu rumah tangga sangat rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Wujudnya bermacam-macam, bisa berupa stres, depresi atau tekanan batin, hingga gangguan kecemasan.
Masalah mental yang dialami ibu rumah tangga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
- Permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga, misalnya perbedaan pendapat, konflik internal, serta kurangnya perhatian dan dukungan pasangan dalam mencari jalan keluar untuk permasalahan tersebut.
- Tekanan dari pihak keluarga dan orang-orang terdekat, misalnya untuk menambah momongan, teknik parenting yang diterapkan, atau bahkan sikap pasangan yang cenderung terus membuat istri merasa terpojok.
- Kondisi lingkungan sekitar yang kurang mendukung, biasanya hal ini meliputi kesalahan manajemen uang belanja bulanan dan kurangnya pemasukan untuk memenuhi kebutuhan; hingga proses tumbuh kembang anak yang sering kali menjadi beban bagi istri.
- Kelelahan, kurang istirahat, rasa khawatir, atau menjalani tugas rumah tangga sendiri.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental ibu di rumah, di antaranya:
1. Mengganti Rutinitas
Langkah paling sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga adalah mengganti rutinitas sesekali. Rutinitas yang dilakukan setiap hari secara terus-menerus cenderung membuat Anda mudah merasa bosan.
Cobalah untuk sesekali mengganti rutinitas harian. Misalnya, luangkan waktu untuk melakukan hobi bersantai dengan keluarga, dan melakukan hal-hal positif yang sudah lama tidak dilakukan.
2. Menjaga Kesehatan Fisik
Ungkap populer mens sana in corpore sano yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, sepertinya penting diketahui ibu yang mengalami tekanan batin dalam rumah tangga. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga asupan nutrisi atau sesekali melakukan olahraga di rumah.
3. Memberi Waktu untuk Upgrade Diri
Siapa bilang jadi ibu rumah tangga tidak perlu meningkatkan kemampuan diri? Bukankah teknik parenting adalah hal yang harus dipelajari secara terus-menerus?
Selain ilmu parenting, Anda juga bisa mempelajari hal-hal baru misalnya menjahit, teknik merias, dan lain sebagainya.
Melakukan hal-hal tersebut dapat membantu menghilangkan rasa jenuh akibat pekerjaan rumah tangga yang Anda lakukan setiap hari.
4. Berhenti Membandingkan Diri Sendiri
Setiap orang terlahir dengan berbagai kemampuan dan kapasitas yang unik dan berbeda. Mungkin di satu sisi Anda memiliki kekurangan, namun tentunya kalian memiliki kelebihan di bidang yang lain.
Jangan sekali-kali membandingkan diri sendiri dengan orang lain atau ibu-ibu lain. Sikap seperti ini akan membuat kalian cenderung tidak mudah merasa puas dan dapat memicu depresi.
Baca Juga: 12 Indikator Keluarga Sehat Menurut Kementerian Kesehatan RI
5. Mulai Mencari Teman atau Komunitas
Salah satu alasan klasik yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental pada ibu rumah tangga adalah kebiasaan memendam masalah.
Alih-alih memendamnya sendiri, Bunda harus banyak komunikasi dan berbagi pada pasangan. Bisa juga menceritakan masalah pada sahabat atau komunitas yang dipercaya untuk saling berbagi cerita dan mendapat masukan baru atau saling membangun satu sama lain.
6. Lakukan Hobi
Sebelum menjadi ibu rumah tangga, tentunya kalian memiliki sesuatu hal yang membuat kalian merasa bahagia saat melakukannya. Hal tersebut bisa jadi bernyanyi, membaca novel. manga, nonton drama Korea, atau apa pun.
Sesekali selipkan jadwal untuk melakukan hobi yang sudah lama ditinggalkan. Selain menghibur diri, aktivitas tersebut mungkin membantu Anda menemukan potensi dalam diri yang belum disadari.
7. Luangkan Waktu untuk Me Time
Melakukan hobi sebenarnya juga merupakan wujud me time alias quality time dengan diri sendiri. Namun yang dimaksud me time disini bukan hanya sekadar mencari hiburan, melainkan lebih kepada pengenalan akan diri sendiri.
Dengan mengenali diri sendiri, maka ibu dapat menemukan cara untuk merangkul diri. Meski terlihat sederhana, namun cara ini sering kali diabaikan.
8. Berhenti Membandingkan Anak dan Suami
Kesalahan yang sering dilakukan oleh ibu rumah tangga—apalagi ketika berkumpul dalam suatu komunitas—adalah membandingkan anak dan suami dengan orang lain. Sebisa mungkin, hindarilah kebiasaan ini.
Kebiasaan membandingkan ini bisa mengubah sikap Anda menjadi seorang penuntut yang dibenci oleh suami apalagi anak. Belajarlah menerima anak dan suami kalian sebagaimana kalian menerima diri sendiri.
Baca Juga: Tips Menghadapi Perbedaan Pendapat dalam Keluarga
9. Berhenti Menyalahkan Orang Lain
Meskipun kondisi lingkungan sekitar—terutama tuntutan dari keluarga besar—sebenarnya berdampak besar bagi kesehatan mental ibu rumah tangga, namun menyalahkan orang lain tidak akan dapat menyelesaikan keadaan.
Alih-alih menyalahkan, belajarlah untuk tetap berpikir positif di tengah keadaan sulit yang mungkin sedang dialami. Bunda akan menemukan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang membelenggu kehidupan rumah tangga kalian.
10. Berani Beroposisi
Berani beroposisi yang dimaksud disini adalah kalian selaku ibu rumah tangga harus berani menyatakan pendapat dalam segala situasi.
Ingatlah bahwa kerja sama yang positif antara suami dan istri sangat menentukan langkah ke depan dalam mencapai satu tujuan yang telah disepakati.
11. Kunjungi Psikiater atau Psikolog
Jika tekanan batin yang dialami tidak bisa diselesaikan sendiri, maka jangan ragu untuk mengunjungi psikiater atau psikolog untuk memeriksakan kondisi kesehatan mental yang dialami.
Berbagi keluh-kesah pribadi ke profesional kesehatan sebenarnya jauh lebih terpercaya karena sudah menjadi janji profesi psikiater atau psikolog untuk tidak membocorkan rahasia permasalahan kliennya.
Tak hanya itu, Bunda juga dapat memperoleh berbagai saran yang mungkin berguna untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental yang tengah dialami.
- Anonim. 2021. Mental health. https://www.who.int/westernpacific/health-topics/mental-health. (Diakses pada 25-12-2021)
- Wagner, Carolyn. 2018. 10 essential ways new moms can support their mental health. https://www.mother.ly/parenting/10-essential-ways-new-moms-can-improve-their-mental-health/. (Diakses pada 25-12-2021)