DokterSehat.Com – Pakar kesehatan sudah berulang kali menyerukan pada masyarakat untuk juga memperhatikan kesehatan psikologisnya selain memperhatikan kesehatan fisik. Hal ini dikarenakan kesehatan psikologis memiliki peran besar dalam mempengaruhi kesehatan fisik. Setidaknya, ada beberapa kondisi fisik yang terpengaruh dengan cepat jika kita mengalami stress atau depresi. Apa sajakah gangguan kesehatan yang terjadi jika kita mengalami stress atau depresi?
Pernahkah anda mendengar perkataan seseorang yang menyebutkan jika stress bisa memicu penurunan berat badan dengan signifikan? Hal ini ternyata tidak mengada-ada dan benar adanya! Stress akan membuat tubuh kita melepaskan hormon kortisol, sebuah hormon yang ikut membuat kemampuan tubuh dalam memproses gula dalam darah mengalami gangguan. Selain itu, hormon kortisol juga diyakini mempengaruhi sistem metabolisme tubuh sehingga berat badan kita pun mengalami perubahan. Hanya saja, peran besar stress dalam membuat penurunan berat badan adalah dengan membuat kita kehilangan nafsu makan, meskipun dalam beberapa kasus stress juga bisa memicu peningkatan nafsu makan yang sangat tidak sehat dan justru memicu masalah obesitas.
Stress ternyata memiliki peran besar dalam membuat sakit kepala. Pakar kesehatan sendiri menyebutkan jika hormon yang muncul karena stress akan membuat saraf dan pembuluh darah di sekitar otak mengalami gangguan dan pada akhirnya memicu rasa sakit pada kepala. Selain itu, stress juga akan membuat otot-otot pada area kepala dan leher menjadi lebih tegang dan membuat nyeri menjadi semakin terasa.
Pakar kesehatan sendiri menyebutkan jika stress dan depresi secara efektif membuat saluran pencernaan mengalami gangguan dimana penderitanya akan cenderung sering merasakan kenaikan asam lambung atau heartburn. Selain itu, perut juga akan semakin mudah kembung dan dalam beberapa kasus, stress akan membuat kita mengalami diare. Selain itu, stress akan secara efektif menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga kita pun akan cenderung lebih mudah terkena penyakit, khususnya flu.