Terbit: 13 July 2017 | Diperbarui: 17 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Berkendara memang bisa menyebabkan seseorang terkena stress atau menjadi lebih emosi, apalagi jika kondisi jalan sangat macet dan semrawut. Bagi sebagian orang, hal ini ternyata bisa membuat mereka lebih mudah marah-marah. Jika anda termasuk dalam orang yang sangat mudah marah saat berkendara atau macet, bisa jadi hal ini disebabkan oleh kondisi yang disebut sebagai misophonia.

Sering Marah-Marah Saat Macet Atau Mengemudi? Bisa Jadi Anda Terkena Penyakit Ini

Dalam dunia medis, misophonia bisa dijelaskan sebagai gangguan emosi dan fisik yang disebabkan oleh suara. Mereka yang mengidap kondisi ini bisa merasa stress atau ingin marah jika mendengar suara yang bising seperti saat terjebak kemacetan dimana suara mesin kendaraan dan klakson saling bersahutan. Bahkan, lingkungan yang bising seperti ini bisa membuat mereka mengalami kecemasan berlebihan.

Tak hanya suara klakson, berbagai suara lainnya yang cukup mengganggu seperti teriakan, tangisan bayi, suara petasan, atau bahkan peralatan konstruksi yang sedang digunakan juga bisa membuat penderita misophonia menjadi lebih sensitif. Jika kondisi misophonia ini tergolong parah, suara orang yang sedang mengunyah, mengecap, hingga ketukan jari pada meja saja bisa membuat mereka sangat terganggu.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa diketahui bagaimana awal misophonia bisa muncul pada seseorang. Bahkan, seringkali kondisi ini muncul secara tiba-tiba saat usia seseorang 9 hingga 13 tahun. Menurut jurnal kesehatan Current Biology, diketahui bahwa kondisi sistem otak penderita misophonia dan mereka yang tidak mengalami kondisi ini cenderung sama saja. Namun, terdapat perbedaan yang kentara pada denyut jantung diantara mereka yang mengalami misophonia dan yang tidak. Saat penderita misophonia mendengar suara yang cukup mengganggu, detak jantungnya meningkat dengan drastis dan memicu kondisi lainnya seperti berkeringat. Bahkan, ada yang mengalami gejala seperti sakit kepala, nyeri pada dada, atau bahkan nyeri di seluruh tubuh.

Untuk mengatasi misophonia ini, pakar kesehatan menyarankan kita untuk mulai rutin bermeditasi. Hanya saja, jika kondisi misophonia ini sudah sangat parah, maka ada baiknya kita mulai menjalani konsultasi pada psikiater.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi