DokterSehat.Com – Setiap orang pasti tidak mau mengalami yang namanya gangguan kejiwaan, terkadang kita tidak bisa mnghindar dari yang namanya gangguan kejiwaan. Ini di sebabkan karena tingkat kesetresan yang di alami sangat mengganggu fisik maupun sikis orang itu sendiri, gangguan jiwa merupakan kondisi adanya gejala klinis berupa sindroma pola perilaku dan pola psikologik yang sangat berkaitan dengan adanya rasa tidak nyaman, rasa nyeri, dan tidak tenteram.
Situasi stress
Menurut Sutardjo A Wiramihardja, kondisi kejiwaan itu bisa saja berupa situasi stres. Stres itu sangat bervariasi. Yang menimbulkan gangguan disebut distress, sedangkan yang menggembirakan disebut eustress, dan yang tidak menimbulkan apa-apa atau netral disebut neustress.
Ada banyak sumber stres, frustrasi, konflik, pressure, perubahan, dan keterbukaan. Frustrasi adalah suatu momen di mana individu mengalami suatu situasi tidak dapat lepas dari keadaan terhambat mencapai apa yang diinginkannya. Konflik, juga suatu momen di mana individu tidak dapat memilih opsi yang mungkin.
Pressure juga suatu momen saat seseorang merasa terpaksa melakukan sesuatu yang tidak ingin ia lakukan. Perubahan adalah pergantian situasi atau kondisi yang tidak dapat ia tolerir, baik karena terlalu besar maupun terlalu cepat. Keterbukaan adalah suatu momen ketika seseorang tidak dapat menentukan apa, tempat, atau saat sesuatu dinyatakan/diekspresikan/didemonstrasikan serta apa, kapan, dan di mana sesuatu seharusnya tidak dinyatakan/dianggap pribadi (privacy).
Diingatkan juga oleh Sutardjo A Wiramiharja bahwa stres ringan tidak menimbulkan masalah dan pengaruh yang bertaraf sedang bahkan dapat meningkatkan kualitas individu. Yang mendatangkan gangguan adalah stres yang berlebihan. Berat, ringan, atau sedang merupakan ukuran subjektif. Kemampuan yang dimiliki disebut stress tolerance. Jadi, seseorang yang mengalami stres adalah mereka yang toleransi terhadap stresnya lebih kecil daripada besarnya stres yang dirasakan atau dihayati.
Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) menyusun klasifikasi gangguan kejiwaan sebagai berikut :
- Gangguan psikomatik (contoh: schizophrenia)
- Gangguan cemas (contoh: panic attack, phobia)
- Gangguan mood (contoh: bipolar mood, depression)
- Gangguan amnestic(contoh: amnesia)
- Gangguan dissosiatif(contoh: multiple personality)
- Gangguan somatisasi (contoh : hipokondria, pain, conversion)
- Gangguan tidur (contoh: insomnia, mimpi buruk)
- Gangguan makan (contoh: obesitas, anorexia, nervosa, bulimia)
- Gangguan seksual (contoh : premature ejaculation, dysparenia, vaginismus)
- Gangguan impuls (contoh : kleptomania, pyromania)
- Gangguan kepribadian (contoh: eksploitative, paranoia)
- Gangguan ketergantungan zat (contoh : alcohol addict, heroin addict)
- Gangguan factitious (contoh: munchausen)
- Gangguan penyesuaian diri (contoh: adjustment disorder)