Terbit: 22 March 2018 | Diperbarui: 27 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sudah tahukah Anda, jika belum lama ini ada sebuah penyakit baru yang sedang menjadi buah bibir warganet di jagad maya? Penyakit itu disebut-sebut sebagai penyakit yang cukup berbahaya bagi manusia, khususnya dalam urusan saraf. Baik itu saraf sensorik, saraf konektor, maupun motorik. Oleh karenanya, banyak pihak yang mengatakan jika penyakit ini terbilang cukup mengkhawatirkan bagi psikis atau kejiwaan manusia.

Gangguan Konversi, Penyakit Mental yang Berimbas Pada Fisik Manusia

Jadi, penyakit tersebut dikenal dengan sebutan gangguan konversi. Secara sederhana, gangguan konversi bisa diartikan sebagai kondisi seseorang yang sedang dilanda stres psikologis dengan cara fisik yang menggambarkan masalah kesehatan pada mental atau emosional. Pada sumber lain menjelaskan jika gangguan konversi merupakan kondisi di mana psikis seseorang sedang terganggu yang mengakibatkan kelumpuhan sebagian atau seluruhnya pada tangan atau kaki.

Memang sedikit rumit dimengerti, pasalnya gangguan ini memiliki karakteristik yang cukup saru. Sampai-sampai dikatakan jika gangguan konversi sangat sulit didiagnosa. Namun, kendati sulit didiagnosa, gangguan konversi memiliki beberapa gejala. Seperti dilansi dari laman Medical News Today, bahwa penyakit ini terjadi akibat respon fisik terhadap trauma mental. Adapun gejalanya mulai dari lemas, kehilangan keseimbangan, lumpuh sementara, sulit menelan, gemetar, hingga pingsan.

Mungkin sampai sini Anda mulai mengerti apa itu gangguan konversi dan mungkin juga Anda pernah mengalaminya. Setiap orang sebenarnya punya potensi gangguan ini, hanya saja takarannya yang berbeda. Semakin besar gangguan yang dialami, maka semakin besar pula dampak yang dirasakan oleh fisik. Disebutkan jika gangguan konversi lebih rentan menyerang orang yang memiliki riwayat neurologis seperti migraine, epilepsi, dan sebagainya.

Cara mengobatinya pun dengan pendekatan mental dan psikis. Biasanya tim medis menyarankan pasien untuk mengelola stres yang sedang dialami. Selain itu, biasanya juga dilakukan terapi fisik atau okupasi untuk meningkatkan kemampuan fisik. Namun, yang paling penting dalam penyembuhan gangguan ini adalah dengan memperbaiki masalah mental atau kejiwaan yang sedang dialami oleh seseorang.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi