Terbit: 25 May 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Seorang anak yang tumbuh di keluarga yang tidak harmonis atau populer dengan istilah anak broken home, perlu mendapatkan perhatian khusus dibanding anak lainnya. Hal ini berguna untuk mencegah dampak buruk dari konflik yang diciptakan oleh kedua orang tua. Bagaimana cara mengatasi anak yang broken home?.

5 Cara Mengatasi Anak Broken Home yang Wajib Diketahui Orang Tua

Cara Mengatasi Anak yang Mengalami Broken Home

Broken home dapat menyebabkan stres yang ekstrem atau dalam kasus terburuk bisa menyebabkan depresi pada anak. Oleh karenanya, sangat penting untuk memberikan penanganan yang tepat untuk menjaga kesehatan mental anak.

Berikut berbagai cara mengatasi anak broken home yang penting diketahui orang tua, di antaranya:

1. Latih untuk Bertanggung Jawab

Sebagai orang tua, Anda memiliki pilihan untuk mengatasi keadaan dalam keluarga dan bertindak menciptakan kondisi emosional yang sehat.

Jadi, penting untuk bertanggung jawab atas tindakan yang Anda lakukan dan belajar bagaimana memenuhi harapan yang diidamkan untuk anak-anak. Mengingat anak yang paling terdampak dalam masalah keluarga.

2. Ajak Anak untuk Berpikir Positif

Meski kondisi keluarga tidak stabil, Anda sebagai orang tua harus tetap mengajarkan anak untuk tetap berpikir positif. Dengan begitu, secara perlahan anak mulai mampu menerima kenyataan yang terjadi pada orang tuanya.

Jika Anda tidak memberikan pemikiran yang positif, kemungkinan akan berdampak buruk pada kesehatan mentalnya. Untuk itu, pastikan Anda melakukannya dengan sabar dan tekun.

Baca Juga: Bonding dengan Anak: Manfaat dan Cara Mewujudkannya

3. Membangun Kepercayaan

Seorang anak yang tumbuh di lingkungan dengan orang tua yang memiliki konflik, umumnya tidak memiliki rasa percaya terhadap orang tuanya, kondisi ini cenderung bertahan hingga dewasa. Oleh karena itu, cobalah untuk menciptakan sikap saling percaya dengan anak dengan penuh kesabaran.

Cobalah untuk melakukan aktivitas tertentu bersama-sama dan cobalah untuk memaafkan serta saling mendukung dalam hal apa pun.

4. Dapatkan Bantuan dari Profesional Kesehatan Mental

Penting untuk mendapatkan bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater untuk membantu memperbaiki situasi yang dihadapi. Bantuan tenaga profesional tidak hanya berguna untuk anak, tetapi juga untuk orang tua. Misalnya, mengatasi hilangnya rasa percaya diri bisa menjadi langkah yang sulit bagi orang tua dan anak.

Oleh karena itu, selain mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, mendapatkan suport dari profesional kesehatan mental adalah sesuatu yang penting.

5. Ajak Anak Mencoba Hal-hal Baru

Cobalah ajak anak mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya atau melakukan aktivitas yang digemarinya. Cara ini dapat membantu anak mengekspresikan dirinya secara sehat kepada keluarga dan orang-orang terdekat. Selain itu, beri ruang pada anak agar bisa berpendapat dengan bebas.

Baca Juga: 10 Hak Anak di Rumah yang Harus Dipenuhi Orang Tua

Dampak Psikologis Anak Broken Home

Berikut ini berbagai dampak negatif keluarga broken home terhadap kondisi psikologis anak, di antaranya:

  • Menurunnya rasa percaya diri. Ini adalah dampak terbesar dan paling sering terjadi dari pola pengasuhan dari broken home. Orang tua berperan penting dalam membantu mendefinisikan kepercayaan diri anak.
  • Perasaan hampa dan terkucilkan. Anak broken home mungkin merasa trauma atau merasa dirinya hampa. Seiring waktu, perasaan ini dapat menghambat anak untuk membangun hubungan dengan orang lain.
  • Menanggung beban sebelum waktunya. Orang tua yang memiliki konflik terkadang menyebabkan anak dipaksa menjadi pengasuh terhadap adik atau saudara kandungnya. Kondisi ini sering kali membuat anak terbebani tanggung jawab dari orang tua sehingga menyebabkan kelelahan fisik dan mental.
  • Keterampilan komunikasi yang buruk. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan bermasalah mungkin sulit dalam mengekspresikan diri atau keinginannya. Hal ini dapat menyebabkan anak memiliki keterampilan komunikasi yang buruk di kemudian hari.
  • Gangguan emosional. Dampak buruk broken home yang sering terjadi adalah terganggunya mental dan emosional anak. Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini dapat memberikan dampak serius pada anak maupun orang-orang disekitarnya.

Nah, itulah berbagai cara mengatasi anak broken home yang penting untuk dipahami oleh orang tua. Namun, jika beberapa langkah di atas sudah dicoba dan tidak berhasil, dapatkanlah bantuan dari profesional kesehatan mental untuk membantu mengatasinya.

 

  1. Anonim. 2017. Child Development and Behavior: Broken Homes, Hopes, and Dreams. https://www.youthvoices.live/child-development-and-behavior-broken-homes-hopes-and-dreams/. (Diakses pada 17 September 2021)
  2. Arora, Mahak. 2018. Dysfunctional Family – Characteristics and Effects. https://parenting.firstcry.com/articles/dysfunctional-family-characteristics-and-tips-to-overcome-its-effects/. (Diakses pada 17 September 2021)
  3. Johnson, E.B. 2020. You’re not crazy. You came from a dysfunctional home. https://medium.com/lady-vivra/overcoming-a-dysfunctional-childhood-85b1785d89c2. (Diakses pada 17 September 2021)
  4. Saikia, Ruksana. 2017. Broken family: Its causes and effects on the development of children. https://www.allresearchjournal.com/archives/2017/vol3issue2/PartG/3-2-106-798.pdf. (Diakses pada 17 September 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi