Terbit: 24 June 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Memiliki sosok lain dalam diri dikenal sebagai alter ego. Meski terkesan menyeramkan, faktanya tidak selalu demikian. Yuk, kenali lebih jauh mengenai fenomena ini dalam ulasan berikut!

Alter Ego, Ketika Seseorang Memiliki Sosok Lain Dalam Dirinya

Mengenal Alter Ego

Alter ego adalah karakter atau identitas seseorang yang diciptakan seseorang di dalam dirinya secara sadar.

Melansir American Psychological Association, alter ego adalah identitas atau aspek kedua dari seseorang yang berbeda dengan perilaku sehari-hari orang tersebut.

Sementara itu, menurut Mindvalley, ada lima hal yang bisa mendefinisikan apa itu alter ego, di antaranya:

1. Sosok lain

Alter ego digambarkan sebagai sosok lain yang ada di dalam diri seseorang. Kepribadian yang muncul biasanya merupakan gabungan dari banyak sub-kepribadian. Sosok lain ini jelas memiliki karakter berbeda dari karakter orang tersebut.

2. Sosok ideal

Seseorang bisa menciptakan tipe karakter yang menurutnya ideal. Artinya, karakter tersebut bisa merupakan sosok yang konon dikagumi sejak usia dini.

Selain itu, karakter yang tercipta bisa merupakan bentuk ideal yang ingin dimiliki seseorang dalam dirinya.

3. Sosok jahat

Tak hanya sosok ideal, alter ego juga bisa merupakan ‘sisi jahat’ dari diri seseorang.

Menurut beberapa ahli, pada dasarnya seseorang memiliki bagian jahat dan bagian baik. Dua sisi tersebut terus-menerus saling melawan untuk menyeruak ke permukaan.

Nah, dalam hal ini, menciptakan alter ego mengacu pada sisi jahat tersebut.

4. Teman terpercaya

Seseorang dapat menciptakan sosok lain dalam dirinya sebagai teman terpercaya. Munculnya karakter tersebut hampir serupa dengan suara yang ada di dalam kepala.

5. Kepribadian yang sengaja dibuat

Ini artinya, seseorang menciptakan karakter lain sebagai versi baru dari dirinya.

Baca JugaMengenal Tipe Kepribadian Sanguinis yang Optimis dan Ekspresif

Apakah Alter Ego Sama dengan Kepribadian Ganda?

Sosok lain di dalam diri sendiri mungkin akan langsung mengingatkan Anda pada kepribadian ganda. Namun, alter ego tidak sama dengan gangguan mental ini.

Faktanya, Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder) atau kepribadian ganda adalah kelainan yang membuat seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian dalam satu tubuh.

Orang dengan gangguan identitas disosiatif ini dapat memiliki lebih dari satu karakter dalam tubuhnya. Nah, karakter tersebut akan terpisah satu sama lain.

Selain itu, orang yang memiliki kelainan ini juga sering kali menyebut diri mereka sebagai ‘kami’, bukan ‘saya’ yang merujuk pada satu orang.

Tak cukup sampai di situ, pada kasus kepribadian ganda, ketika satu kepribadian muncul ke permukaan, maka dia memiliki kendali penuh atas tubuh tersebut. Maka tak heran, orang dengan gangguan ini bisa mengalami perbedaan yang kentara, mulai dari nama, cara berbicara, ingatan, gender, dan lain-lain.

Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada kasus kepribadian ganda kemungkinan besar tidak disadari. Berbeda halnya dengan alter ego, perubahan identitas terjadi secara sadar.

Adakah Manfaatnya?

Jangan salah, meskipun terkesan menyeramkan, membentuk karakter lain bagi diri sendiri bisa mendatangkan manfaat tersendiri bagi sebagian orang.

Sebut saja di dunia hiburan, ada banyak bintang pop yang sengaja menciptakan dirinya yang lain saat berada di atas panggung atau pada konsep lagu tertentu. Hal ini dianggap dapat membantunya lebih berani dalam berekspresi.

Kepopuleran istilah alter ego semakin meningkat berkat penyanyi Beyonce yang meluncurkan album “I Am… Sasha Fierce” tahun 2008 silam.

Penyanyi legendaris tersebut menyebutkan bahwa Sasha Fierce adalah sosok yang lebih berani ketimbang dirinya. Oleh karena itu, karakter buatannya ini dapat membantu dirinya di atas panggung ketika sedang tampil.

Di sisi lain, seseorang mungkin akan menciptakan karakter lain dari dirinya untuk membantunya beradaptasi pada berbagai kondisi.

Penyesuaian perilaku dengan lingkungan sosial ini dapat membantu mengurangi dampak negatif yang dapat mengganggu, baik di lingkungan rumah, sekolah, atau tempat kerja.

Tak hanya itu, menciptakan karakter lain dari diri sendiri merupakan suatu bentuk dari jarak psikologis atau yang dikenal sebagai self-distancing. Hal ini bisa membantu seseorang mengadopsi kepribadian atau perilaku tertentu.

Manfaat tersebut akan sangat berguna, terutama saat seseorang menciptakan karakter lain dari dirinya dengan mengadopsi perilaku positif dari orang lain.

Baca JugaKepribadian ESTJ, Karakter yang Setia pada Komitmen dan Aturan

Secara umum, berikut ini merupakan sejumlah keuntungan membentuk alter ego:

  • Meningkatkan rasa percaya diri seseorang.
  • Membantu mengatasi krisis identitas.
  • Meniru perilaku positif.
  • Menunjukkan sisi emosional diri.
  • Membantu meningkatkan minat.

Meski memiliki sejumlah keuntungan, menciptakan kepribadian yang lain dapat berisiko menghancurkan kepribadian utama seseorang.

Sebagai contoh, seorang artis yang dituntut untuk terus tampil dengan sosok tersebut. Lama-kelamaan, kondisi ini bisa membuat kepribadian utama terambil alih dan dimiliki secara permanen oleh alter ego nya. Inilah yang sebaiknya dihindari.

Jadi, ingatlah meskipun membentuk karakter tertentu dapat Anda lakukan, pastikan hal ini tidak sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, ya!

 

  1. Anonim. 2021. Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9792-dissociative-identity-disorder-multiple-personality-disorder#. (Diakses pada 24 Juni 2022).
  2. Anonim. Alter Ego. https://dictionary.apa.org/alter-ego. (Diakses pada 24 Juni 2022).
  3. Evans, Jules. 2015. On Pop Stars’ Alter-egos. https://www.philosophyforlife.org/blog/on-pop-stars-alter-egos. (Diakses pada 24 Juni 2022).
  4. Yugay, Irina. 2019. Alter Ego Definition: Engage In a Creative Play With Your Ego. https://blog.mindvalley.com/alter-ego-definition/. (Diakses pada 24 Juni 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi