Terbit: 13 August 2021 | Diperbarui: 20 June 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Cara mencegah bunuh diri penting untuk anda ketahui terutama bagi mereka yang mengalami depresi berat dan memiliki pikiran mengakhiri hidupnya. Jika Anda berpikir teman atau anggota keluarga ingin bunuh diri, lakukan pencegahan untuk menyelamatkan nyawanya! Selengkapnya simak cara mencegah, gejala, hingga penyebab bunuh diri.

10 Cara Mencegah Bunuh Diri yang Menyelamatkan Orang dari Kematian!

Cara Mencegah Bunuh Diri

Bunuh diri merupakan salah satu gejala depresi berat. Seseorang yang mengalami depresi ringan jika tidak ditangani dengan segera, maka akan berlanjut menjadi depresi berat bahkan ada kecenderungan untuk bunuh diri. 

Bunuh diri dilihat dari ilmu psikologis bukanlah suatu hal yang diinginkan oleh orang yang berputus asa. Bunuh diri adalah jalan pintas ketika permasalahan di dalam kehidupan dirasa tidak kunjung usai atau terselesaikan.

Jika Anda memiliki pikiran atau perasaan yang mengarah untuk bunuh diri, jangan malu, segan atau menyimpan sendiri untuk pencegahan. Sementara sebagian orang lain mungkin memiliki pikiran untuk bunuh diri tanpa niat untuk bertindak.

Berikut ini cara mencegah orang bunuh diri:

1. Berbicara dengan Seseorang

Anda atau orang terdekat tidak boleh mencoba mengelola perasaan ingin bunuh diri sepenuhnya sendiri. Mencari bantuan dan dukungan dari orang terdekat dapat mempermudah mengatasi tantangan apa pun yang menyebabkan perasaan untuk bunuh diri.

Banyak organisasi dan komunitas dapat membantu mengatasi pikiran untuk bunuh diri dan menyadari bahwa bunuh diri bukanlah solusi terbaik untuk menghadapi peristiwa yang penuh tekanan.

2. Mencari Pengobatan

Seseorang yang memiliki pikiran ingin bunuh diri atau depresi berat mungkin tidak memiliki niat atau motivasi untuk mencari bantuan atau pengobatan.

Jika orang tersebut tidak ingin berkonsultasi dengan dokter atau psikolog, sarankan untuk mencari cara mencegah bunuh diri dengan mendapatkan bantuan dari komunitas, guru agama, atau orang tepercaya lainnya.

Anda dapat menawarkan dukungan dan saran, tetapi ingatlah bahwa bukan tugas Anda untuk menggantikan dokter atau psikolog.

3. Minum Obat Sesuai Petunjuk

Jika memiliki obat resep untuk penenang, atau untuk obat antidepresan, jangan mengubah dosis atau berhenti minum obat kecuali dokter menganjurkan untuk melakukannya. Perasaan ingin bunuh diri bisa muncul kembali dan mungkin mengalami gejala penarikan dari pikiran tersebut jika secara tiba-tiba berhenti minum obat.

Jika mengalami efek samping dari obat yang sedang Anda gunakan, konsultasikan dengan dokter tentang beralih dengan obat yang lain.

4. Jauhkan Barang-Barang Berbahaya

Jika memungkinkan, jauhkan barang-barang yang berpotensi berbahaya di sekitar orang yang memiliki pikiran untuk bunuh diri sebagai salah satu cara mencegah bunuh diri. Barang-barang ini seperti pisau, silet, senjata api, atau obat-obatan.

Jika orang tersebut menggunakan obat-obatan yang dapat menimbulkan overdosis, beri saran untuk meminta orang lain—baik keluarga atau teman—untuk menjaganya dan memberikan obat sesuai resep dari dokter.

5. Hindari Alkohol dan Narkoba

Menyalahgunakan obat-obatan terlarang atau meminum alkohol mungkin membantu meredakan perasaan menyakitkan, tetapi pada akhirnya malah akan memperburuk keadaan. Hal ini dapat menyebabkan perilaku gegabah atau merasa lebih tertekan.

Jika orang tersebut tidak dapat menghindarinya, tawarkan bantuan untuk mencari pengobatan yang lebih efektif dan aman.

Baca Juga: Bunuh Diri: Penyebab, Gejala, Cara Mencegahnya

6. Menawarkan Bantuan untuk Mengatasi Masalah

Menawarkan untuk membantu orang yang depresi berat dengan mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan bantuan dan dukungan sebagai cara mencegah orang bunuh diri. Misalnya, Anda dapat memilih perawatan atau menawarkan untuk pergi bersama ke dokter atau psikolog.

7. Memerhatikan Perilaku Anak

Kebanyakan anak yang berpikir untuk bunuh diri menunjukkan kondisi pikiran mereka yang bermasalah melalui perilaku dan tindakan yang bermasalah.

Penelitian telah menemukan bahwa satu ciri umum keluarga yang terkena dampak bunuh diri adalah komunikasi yang buruk antara orang tua dan anak.

Namun, biasanya ada tiga atau lebih masalah atau faktor yang muncul sekaligus pada anak saat berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

8. Jangan Biarkan Depresi atau Kecemasan pada Remaja

Orang-orang yang depresi sering kali menyimpannya sendiri dan diam-diam mereka menangis. Biasanya mereka terlalu malu untuk mengungkapkan ketidakbahagiaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Remaja laki-laki khususnya mungkin menyembunyikan emosi.

Orang tua jangan menunggu anak remaja mencurahkan keluh kesah atau masalah. Sebaiknya hampiri anak dan tanya secara perlahan agar anak mau menceritakan semua masalah kepada Anda. Jika anak bercerita, dengarkan dan beri solusi yang menenangkan hatinya.

9. Jangan Membiarkannya Sendiri

Jika anak atau remaja mungkin berada dalam bahaya untuk menyakiti dirinya sendiri, jangan meninggalkannya sendirian.

Lakukan cara mencegah seseorang bunuh diri untuk menjauhkan anak dari segala cara yang bisa mereka gunakan untuk melukai diri sendiri, seperti menggunakan senjata tajam atau obat-obatan.

10. Segera Cari Bantuan Dokter atau Psikolog

Jika perilaku anak remaja membuat Anda sebagai orang merasa khawatir, dapatkan bantuan. Hubungi dokter atau psikolog anak agar mendapatkan evaluasi sesegera mungkin sehingga dapat memulai terapi atau konseling jika anak tidak dalam bahaya untuk melukai diri sendiri.

Namun, hubungi tim dukungan krisis kesehatan mental setempat jika anak secara aktif bunuh diri dan dalam bahaya melukai diri sendiri.

Tanda-Tanda Orang Ingin Bunuh Diri

Guna membantu pencegahan, pertama-tama yang perlu Anda lakukan adalah mengenali tanda-tanda peringatan bunuh diri pada seseorang. Berikut ini tanda-tanda orang ingin bunuh diri:

  • Perubahan suasana hati yang ekstrem.
  • Putus asa.
  • Menyerahkan harta benda.
  • Kehilangan minat dalam aktivitas.
  • Kehilangan minat untuk merawat diri.
  • Menarik diri dari teman dan keluarga
  • Mengatakan bahwa mereka adalah beban.
  • Berbicara tentang kematian atau bunuh diri.
  • Mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga dan teman-teman.

Faktor yang Menyebabkan Orang Bunuh Diri

Sebagian besar orang yang meninggal karena bunuh diri telah menderita satu atau lebih gangguan mental seperti depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, atau alkoholisme.

Depresi khususnya berperan besar dalam bunuh diri. Kesulitan yang dialami oleh orang-orang yang ingin bunuh diri dalam mencari solusi untuk penderitaannya, sebagian akibat pemikiran yang menyimpang karena depresi.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko bunuh diri, berikut di antaranya:

  • Penyakit mental, alkoholisme atau penyalahgunaan obat-obatan.
  • Upaya bunuh diri sebelumnya, riwayat bunuh diri dalam keluarga, atau riwayat trauma atau pelecehan.
  • Isolasi sosial (terkucilkan) dan kesepian.
  • Penyakit terminal (penyakit yang tidak bisa sembuh) atau nyeri kronis, kehilangan seseorang baru-baru ini, atau peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.

 

  1. Anonim. 2019. 10 Things Parents Can Do to Prevent Suicide. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/emotional-problems/Pages/Ten-Things-Parents-Can-Do-to-Prevent-Suicide.aspx (Diakses pada 13 Agustus 2021)
  2. Kahn, April. 2019. What You Should Know About Suicide. https://www.healthline.com/health/suicide-and-suicidal-behavior (Diakses pada 13 Agustus 2021)
  3. Mayo Clinic Staff. 2018. Suicide: What to do when someone is suicidal. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/suicide/in-depth/suicide/art-20044707 (Diakses pada 13 Agustus 2021)
  4. Schimelpfening, Nancy. 2020. Suicide Prevention Tips. https://www.verywellmind.com/suicide-prevention-tips-1067531 (Diakses pada 13 Agustus 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi