Terbit: 1 February 2021 | Diperbarui: 8 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Cara membasmi ulat bulu penting untuk diketahui bagi Anda yang memiliki rumah dengan halaman luas atau mengoleksi banyak tanaman. Selain itu, menghindari hewan ini juga penting agar Anda terhindar dari masalah kulit atau masalah serius lainnya.

Cara Membasmi Ulat Bulu dan Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan

Mengenali Berbagai Cara Membasmi Ulat Bulu

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan serangga ini dari lingkungan, di antaranya:

1. Menggunakan Sarung Tangan

Ini adalah salah satu cara tercepat yang bisa Anda lakukan. Namun hindari menyentuhnya dengan tangan kosong. Lapisi tangan dengan sarung tangan berbahan lateks ataupun kanvas. Perlengkapan pelindung tangan akan memastikan bahwa Anda tidak tersengat duri yang ada di badannya.

Ambil ulat dan cemplungkan ke air panas yang dicampur dengan sabun cuci piring. Meskipun metode ini adalah yang paling proaktif, cara ini mungkin memerlukan pengulangan untuk menghilangkan seluruh populasi ulat.

2. Membuang Sarangnya

Cara membasmi ulat bulu proaktif lainnya adalah dengan menemukan tempat ulat bersarang. Jika Anda berhasil menemukannya, cemplungkan sarang ke dalam ember berisi air sabun dan pastikan semua ulat tenggelam.

Waktu terbaik untuk melakukan hal ini adalah pagi hari atau malam karena pada waktu ini ulat bulu akan berada di sarang. Meski efektif, cara ini mungkin memerlukan pengulangan beberapa kali terutama jika hewan yang tertinggal berhasil membangun kembali sarangnya.

3. Menggunakan Bakteri Bacillus Thuringiensis (Bt)

Jika Anda tidak memiliki keberanian untuk menyentuh langsung atau bahkan hanya melihat gambar ulat bulu, cara yang bisa Anda gunakan untuk membasminya adalah dengan Bacillus thuringiensis.

Bakteri ini mampu membunuh ulat dalam hitungan hari dengan menghancurkan lapisan perutnya. Penggunaannya cukup mudah, taburkan bubuk atau semprotkan cairannya langsung ke tanaman. Bakteri ini hanya beracun bagi ulat, serta beberapa ngengat dan cacing yang ingin mengunyah sayuran Anda.

4. Menggunakan Larutan Molase

Cara rumahan untuk menghilangkan serangga ini yaitu dengan molase, limbah hasil dari pembuatan gula tebu. Cara pembuatannya adalah mencampurkan 1 sendok makan molase, 1 sendok teh sabun cuci piring, dan satu liter air hangat.

Metode lainnya adalah mencampurkan larutan bawang putih (tiga siung bawang putih yang dihancurkan, 1 sendok makan minyak sayur, 1 sendok teh sabun cuci piring, dan 1 liter air). Kedua cara ini akan mencegah serangga mengunyah tanaman.

5. Memelihara Ayam

Memelihara ayam di pekarangan dapat membantu mengurangi populasi ulat. Ayam suka berburu dan memakan ulat. Guna melatihnya untuk terbiasa memakan ulat, Anda bisa menambahkan serangga ini ke dalam pakannya, sehingga ketika dilepas di halaman ayam akan terbiasa berburu ulat.

Selain ayam, Anda juga bisa untuk memelihara bebek atau bahkan memelihara landak karena semua makhluk ini akan berburu dan memakan ulat.

6. Menggunakan Minyak Neem

Menyemprotkan minyak neem ke tanaman adalah cara membasmi ulat bulu lainnya yang bisa Anda gunakan. Cara penggunaannya, campurkan dua ons minyak neem dengan empat liter air. Semprotkan langsung ke area di mana Anda pernah melihat serangga ini.

 

Mengenali Gejala saat Terpapar Ulat Bulu

Pada beberapa orang, paparan rambut dari serangga ini dapat memicu respons kekebalan tubuh untuk menjadi terlalu aktif. Keadaan ini bisa dapat memicu serangkaian gejala alergi yang melibatkan kulit, mata, dan saluran pernapasan.

Sementara jika Anda menyentuhnya, ulat dapat menyebabkan kemerahan, bengkak, gatal, ruam, bekas luka, dan kantong kecil berisi cairan yang disebut vesikula. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah munculnya sensasi terbakar atau menyengat.

Gejala ini dapat muncul dalam beberapa menit dan berlangsung selama satu hari atau lebih. Jika seseorang menyentuh mata atau hidungnya setelah memegang ulat atau memasukkan ke dalam mulutnya, mungkin ada reaksi yang lebih serius. Bisa timbul bersin, batuk, pilek, mata merah, sesak napas, sakit mulut, gatal-gatal, dan sulit menelan.

Pada dasarnya, intensitas iritasi tergantung pada kepekaan dan spesies ulat. Bulu ulat yang terlepas jika terhirup dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Iritasi dalam beberapa kasus dapat berlangsung selama berhari-hari. Cedera mata juga telah dilaporkan dan dapat menyebabkan konjungtivitis.

Penanganan Pertama saat Terkena Ulat Bulu

Jika Anda atau anak mengalami ruam setelah interaksi dengan serangga ini, masalah serius biasanya tidak akan terjadi dan biasanya hanya membutuhkan perawatan rumahan. Berikut adalah beberapa pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

  • Jika reaksinya langsung dan ringan, pertama-tama Anda harus menghilangkan sebanyak mungkin bulu halus yang menempel pada kulit.
  • Menggosokan selotip pada area kulit yang terkena efektif untuk mengangkat semua rambut ulat yang menempel pada kulit. Cara ini bisa dilakukan seperti Anda menggunakan lint roller.
  • Setelah itu, bilas kulit dengan sabun dan air, lalu oleskan obat terkena ulat bulu seperti analgesik, krim, antihistamin, dan losion dengan stereoid.
  • Jika ruam benar-benar terasa perih, penggunaan es selama 10 hingga 15 menit biasanya dapat membantu meredakan nyeri.
  • Di sisi lain, jika ada pembengkakan ekstrem dengan atau tanpa gejala pernapasan, yang terbaik adalah mendapatkan penanganan dari petugas medis. Meski sangat jarang, ada kasus anafilaksis pada anak-anak yang pernah menyentuh ulat tertentu.

Meski begitu, tidak ada obat terkena ulat bulu yang khusus. Pada kasus yang parah, prosedur operasi pengangkatan granuloma mungkin diperlukan.

 

Bagaimana Cara Ulat Bulu Melukai Kulit?

Guna mempertahankan diri dari pemangsa, beberapa ulat telah mengembangkan bulu atau duri tajam yang mungkin secara langsung mengiritasi atau mampu menyebarkan berbagai racun.

Dalam banyak kasus, kontak langsung dengan spesies yang menyerang diperlukan untuk memicu reaksi. Kadang-kadang rambut dapat terlepas dan disebarkan oleh angin, sehingga membuat banyak orang terpapar tanpa disadari.

Mendiagnosis Paparan Ulat Bulu

Diagnosis reaksi terhadap serangga ini sangat sulit dibuat. Gambaran klinisnya tidak spesifik dan mirip dengan gigitan serangga lainnya, reaksi alergi, dan kondisi dermatologis. Faktor yang dapat membuat diagnosis lebih mungkin terjadi meliputi:

  • Riwayat paparan di lokasi geografis yang berisiko.
  • Ciri-ciri yang sesuai dengan reaksi ulat atau ngengat seperti gejala di area kulit yang tidak tertutup atau munculnya gejala di musim panas.

Tes laboratorium tidak membantu menentukan diagnosis.

 

  1. Anonim. Itchy caterpillars: symptoms, diagnosis and treatment. https://nt.gov.au/wellbeing/emergencies-injuries-and-accidents/bites-and-stings/itchy-caterpillars/symptoms-diagnosis-treatment. (Diakses pada 1 Februari 2021).
  2. Anonim. 8 Effective Ways to Get Rid of Caterpillars in the Garden. https://www.gardeningchannel.com/fight-caterpillars-garden/. (Diakses pada 1 Februari 2021).
  3. Hartley, Marie. 2010. Skin problems due to caterpillars and moths. https://dermnetnz.org/topics/skin-problems-due-to-caterpillars-and-moths/. (Diakses pada 1 Februari 2021).
  4. Iannelli, Vincent. 2019. What Parents Should Know About Caterpillars. https://www.verywellhealth.com/caterpillar-rash-3969706. (Diakses pada 1 Februari 2021).
  5. Silva, Brenda. How To: Get Rid of Caterpillars. https://www.bobvila.com/articles/how-to-get-rid-of-caterpillars/#:~:text=Homeowners%20who%20aren’t%20interested,%2C%20Bacillus%20thuringiensis%20(Bt).&text=This%20naturally%20occurring%20soil%20bacteria,the%20lining%20of%20their%20stomachs. (Diakses pada 1 Februari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi