Terbit: 7 April 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Merawat kesehatan kulit menjadi sangat penting mengingat ada sejumlah jenis masalah kesehatan yang mengintai organ tubuh ini, salah satunya xerosis. Simak penjelasan mengenai xerosis mulai dari ciri dan gejala hingga pengobatannya berikut ini!

Xerosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, dll

Apa Itu Xerosis?

Xerosis adalah istilah medis yang digunakan untuk mendefinisikan kondisi kulit kering. Nama xerosis diambil dari kata dalam bahasa Yunani yakni ‘xero’ yang tak lain berarti ‘kering’. Masalah kulit yang satu ini bisa dialami oleh siapapun, tidak peduli usia maupun jenis kelamin (walaupun lebih rentan dialami orang lanjut usia).

Kendati tergolong masalah kulit ringan, tetap saja xerosis tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pasalnya, kulit yang kering lama-kelamaan akan rapuh dan jadi lebih mudah terinfeksi bakteri maupun kuman. Xerosis sendiri ada yang berlangsung singkat maupun lama.

Ciri dan Gejala Xerosis

Satu hal yang perlu Anda pahami, xerosis tidaklah sama dengan kulit kering biasa (dalam dunia medis disebut xeroderma). Seseorang bisa dikatakan mengalami xerosis apabila kekeringan pada kulit terjadi secara berlebihan. Selain itu, gangguan kesehatan kulit ini juga disertai oleh sejumlah gejala lainnya.

Ciri atau gejala xerosis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Kulit kering dan bersisik (terutama di bagian lengan dan kaki)
  • Kulit terasa gatal
  • Kulit terasa sedikit kencang
  • Kulit rapuh dan mudah terkelupas
  • Kulit berwarna kemerahan (karena iritasi)
  • Kulit pecah-pecah

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Pada dasarnya, xerosis tidak menimbulkan komplikasi berarti dan dapat ditangani secara mandiri di rumah. Anda baru disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit apabila:

  • Gejala berlangsung dalam waktu yang cukup lama
  • Gejala semakin bertambah parah setiap harinya
  • Gejala tidak juga mereda sekalipun sudah diberikan krim pelembap kulit
  • Kulit mengeluarkan nanah

Kondisi ini mungkin saja menjadi pertanda adanya infeksi pada kulit, sehingga Anda harus segera memeriksakannya ke dokter guna ditangani lebih lanjut.

Penyebab Xerosis

Penyebab xerosis adalah berkurangnya kadar minyak di permukaan kulit, di samping penyebab umum lainnya yakni dehidrasi.

Beberapa hal yang ditengarai menjadi pemicu hal ini adalah sebagai berikut:

  • Membersihkan kulit menggunakan sabun yang mengandung alkohol, sodium lauryl, dan sulfat
  • Mandi menggunakan air yang cukup panas
  • Mandi terlalu sering
  • Mengeringkan tubuh dengan handuk terlalu keras
  • Terlalu sering terpapar penghangat ruangan
  • Paparan sinar matahari

Faktor Risiko Xerosis

Masalah kesehatan kulit ini juga dipicu oleh sejumlah faktor risiko, salah satunya faktor usia. Ya, orang yang sudah berusia lanjut (65 tahun ke atas) disebut-sebut lebih rentan untuk mengalaminya ketimbang kelompok usia lainnya.

Pasalnya, seiring bertambahnya usia, kelenjar keringat mengalami penurunan aktivitas yang mana hal ini dipicu oleh perubahan hormon tubuh. Nah, kondisi tersebut lantas berdampak pada sejumlah aspek, termasuk tingkat kelembapan kulit yang mengalami penurunan.

Sementara itu, faktor risiko xerosis lainnya sebagai berikut:

  • Tinggal atau berkegiatan di tempat dengan tingkat kelembapan minim
  • Tinggal atau berkegiatan di tempat bersuhu terlalu dingin atau terlalu kering
  • Penyakit diabetes

Diagnosis Xerosis

Guna memastikan apakah gejala yang dialami terkait masalah kulit yang satu ini, dokter akan melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan. Prosedur pemeriksaan yang dimaksud meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang (bila diperlukan).

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dirasakan.

  • Gejala apa saja yang dirasakan?
  • Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Apakah pernah mengalami kondisi ini sebelumnya?
  • Kegiatan apa saja yang dilakukan sehari-hari?
  • Bagaimana cara Anda melakukan perawatan tubuh harian (mandi dll.)?

2. Pemeriksaan Fisik

Selanjutnya, dokter akan beralih ke tahap pemeriksaan fisik. Pada tahap ini, dokter akan memerhatikan kondisi kulit pasien dan melakukan analisis apakah ada ciri-ciri di kulit pasien yang mengarah ke xerosis.

Tidak hanya pada kulit, sejumlah bagian tubuh lainnya juga bisa saja diperiksa oleh dokter guna memastikan kondisi berikut penyebab yang mendasarinya. Bagian-bagian tubuh yang dimaksud seperti:

  • Rambut
  • Gigi
  • Kuku

Umumnya, dokter sudah dapat memastikan apakah pasien mengalami masalah kulit yang satu ini atau tidak melalui pemeriksaan fisik.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pada beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan penunjang pada pasien. Hal ini biasanya apabila kondisi kulit sudah cukup parah dan dokter ingin mencari tahu apa sudah terjadi infeksi di kulit pasien.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan di sini adalah biopsi. Dokter akan mengambil sampel jaringan kulit pasien untuk selanjutnya dianalisis lebih jauh di laboratorium.

Pengobatan Xerosis

Masalah kesehatan ini umumnya tidak memerlukan prosedur pengobatan khusus. Dokter biasanya hanya akan menyarankan Anda untuk lebih sering menggunakan pelembap kulit. Produk pelembap kulit pun dijual bebas sehingga Anda bisa mendapatkannya dengan mudah baik itu di warung, supermarket, atau toko obat.

Pastikan Anda membeli pelembap kulit dengan kandungan minyak dan sejumlah bahan kimia lainnya seperti urea serta asam laktik. Sementara bila kulit juga terasa gatal, gunakan krim pelembap dengan kandungan hidrokortison.

Gunakan pelembap kulit tersebut secara rutin. Jika Anda bingung mana krim pelembap yang cocok dengan kulit, pun cara memakai yang benar, konsultasikan hal ini dengan dokter maupun apoteker tempat Anda membelinya.

Pencegahan Xerosis

Gangguan kesehatan kulit ini dapat dicegah dengan sejumlah tips berikut ini:

  • Hindari menggunakan sabun yang mengandung alkohol, sodium lauryl, dan sulfat secara berlebihan.
  • Hindari mandi menggunakan air yang cukup panas.
  • Hindari mandi terlalu lama.
  • Jangan berlama-lama berada di tempat yang terlalu panas.
  • Gunakan pelembap kulit secara rutin.
  • Gunakan pelembap ruangan.
  • Minum air putih yang cukup setiap harinya (8-10 gelas).

 

  1. Anonim. Xerosis: Causes, Symptoms, and Treatment Tips. https://www.curel.com/en-us/dry-skin/xerosis/ (Diakses pada 7 April 2020)
  2. Cafasso, J, dan Watson, K. 2017. Xerosis Cutis. https://www.healthline.com/health/xerosis#when-to-see-a-doctor (Diakses pada 7 April 2020)
  3. Palmer, A. 2019. An Overview of Xerosis. https://www.verywellhealth.com/xerosis-4707735 (Diakses pada 7 April 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi