Terbit: 15 January 2020 | Diperbarui: 18 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Vitiligo adalah suatu kondisi kulit yang memiliki bercak putih di kulit. Setiap area pada tubuh dapat memilikinya dan kebanyakan bercak putih muncul di banyak area tubuh. Selain di kulit, bercak putih juga dapat terjadi pada rambut dan bagian dalam mulut. Biasanya, warna rambut dan kulit ditentukan oleh melanin.

Vitiligo: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Apa Itu Vitilogo?

Vitiligo adalah penyakit kulit yang terjadi ketika sel-sel yang memproduksi melanin mati atau berhenti berfungsi. Perubahan warna kulit ini dapat terjadi pada semua jenis kulit, tetapi mungkin lebih tampak pada orang berkulit gelap. Kondisi ini tergolong tidak berbahaya atau menular. Tetapi mungkin bisa membuat Anda merasa tidak percaya diri.

Jenis Vitiligo

Vitiligo terdiri dari dua jenis utama, di antaranya:

  • Vitiligo Non-segmental

Jenis ini termasuk yang paling umum, gejala biasanya muncul di kedua sisi tubuh seperti bercak putih simetris.

  • Vitiligo Segmental

Sementara jenis ini termasuk jarang terjadi, bercak putih hanya tampak di satu area tubuh. Biasanya kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak.

Bercak putih di kulit bahkan dapat terjadi di seluruh tubuh, yang dikenal sebagai vitiligo universal atau lengkap.

Penyebab Vitiligo

Melanin adalah pigmen yang memberikan warna khas pada kulit. Vitiligo adalah kondisi yang disebabkan oleh hilangnya pigmen di kulit, karena rusaknya sel-sel pigmen pembentuk yang dikenal sebagai melanosit. Penyebab kerusakan sel-sel ini tidak diketahui secara pasti.

Satu alasan yang mungkin bahwa sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel, seperti dalam kondisi autoimun lainnya. Bagian-bagian kulit yang terkena menjadi lebih terang atau putih dari kulit sekitarnya.

Faktor Risiko Vitiligo

Meskipun tidak diketahui mengapa sel-sel pigmen rusak atau mati. Tetapi penyakit vitiligo mungkin terkait dengan kondisi berikut:

  • gangguan autoimun, ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan melanosit di kulit
  • Riwayat keluarga (keturunan)
  • Ketidakseimbangan stres oksidatif genetik
  • Peristiwa yang menegangkan
  • Terbakar paparan sinar matahari
  • Paparan bahan kimia industri
  • Gangguan saraf
  • Luka kritis
  • Virus

Gejala Vitiligo

Ciri utamanya adalah hilangnya warna kulit secara merata. Biasanya, perubahan warna pertama kali muncul pada kulit yang terkena sinar matahari, seperti wajah dan bibir, tangan, lengan, dan kaki.

Gejala vitiligo termasuk:

  • Bercak putih pada kulit
  • Uban di rambut kepala, bulu mata, alis atau janggut
  • Hilangnya warna pada jaringan yang melapisi bagian dalam mulut dan hidung (selaput lendir)
  • Hilang atau berubahnya warna lapisan bagian dalam bola mata (retina)

Sulit untuk memprediksi bagaimana penyakit kulit ini akan berkembang. Terkadang bercak berhenti terbentuk tanpa perawatan. Kebanyakan kasus, kehilangan pigmen dapat menyebar dan akhirnya terjadi di sebagian besar kulit. Warna kulit kembali seperti semula tergolong jarang dan sulit.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika area kulit, rambut atau mata mengalami kehilangan warna, segera periksakan ke dokter kulit. Meski penyakit vitiligo tidak memiliki obatnya. Tetapi perawatan dapat membantu menghentikan atau memperlambat proses perubahan warna dan mengembalikan beberapa warna kulit. 

Komplikasi

Bercak putih di kulit ini tidak berkembang menjadi penyakit lain, tetapi orang yang memiliki kondisi ini lebih mungkin untuk mengalami gangguan:

  • Sengatan matahari yang terasa menyakitkan
  • Perubahan penglihatan dan produksi air mata
  • Gangguan pendengaran

Seseorang dengan vitiligo lebih cenderung berisiko memiliki kelainan autoimun lainnya, seperti masalah tiroid, tiroiditis Hashimoto, penyakit Addison, diabetes tipe 1, atau anemia pernisiosa. Meskipun kebanyakan tidak memiliki kondisi ini, tetapi tes dapat dilakukan untuk menghilangkannya.

Diagnosis

Bercak putih pada kulit akan diketahui secara pasti melalui beberapa tes untuk mendiagnosis penyakit vitiligo.

  • Riwayat dan Pemeriksaan Medis

Jika dokter menduga Anda menderita vitiligo, ia akan bertanya tentang riwayat kesehatan, melakukan pemeriksaan dan mencoba mengesampingkan masalah medis lainnya, seperti dermatitis atau psoriasis. Dokter dapat menggunakan lampu khusus untuk menyinari kulit dengan sinar ultraviolet untuk menentukan apakah Anda mengalami jenis penyakit kulit ini.

  • Biopsi Kulit dan Tes Darah

Selain mengumpulkan riwayat medis pribadi dan keluarga Anda serta memeriksa kulit Anda, dokter Anda dapat:

  • Mengambil sedikit sampel (biopsi) kulit yang terkena bercak putih
  • Mengambil darah dan kemudian dilakukan tes di laboratorium untuk mencari kondisi autoimun yang mendasarinya, seperti anemia atau diabetes.

Pengobatan Vitiligo

Ada banyak cara mengobati vitiligo atau perawatan untuk membantu mengembalikan warna kulit atau meratakan warna kulit. Hasilnya bervariasi dan tidak dapat diperkirakan. Beberapa perawatan memiliki efek samping yang serius, jadi dokter mungkin menyarankan Anda agar terlebih dahulu mencoba memperbaiki penampilan kulit dengan tanning (proses mencokelatkan kulit) atau menggunakan riasan.

Jika dokter menyarankan untuk menggunakan obat, pembedahan, atau terapi, prosesnya mungkin memakan waktu berbulan-bulan untuk menilai efektivitasnya. Tidak hanya satu, pengobatannya mungkin harus mencoba lebih dari satu pendekatan atau kombinasi pendekatan sebelum menemukan perawatan yang paling cocok.

Jika pengobatan berhasil untuk sementara waktu, hasilnya mungkin tidak bertahan lama atau bahkan bercak putih bisa saja muncul kembali.

1. Obat-obatan

Tidak ada obat yang dapat menghentikan proses hilangnya sel pigmen. Tetapi beberapa obat tertentu atau dengan terapi cahaya, dapat membantu mengembalikan warna kulit.

  • Obat yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Salep yang mengandung tacrolimus atau pimecrolimus mungkin efektif untuk bercak putih di wajah dan leher. Obat ini memiliki efek samping yang lebih sedikit.
  • Krim yang mengontrol peradangan. Mengoleskan krim kortikosteroid pada kulit yang terkena dapat membantu mengembalikan warna, terutama jika menggunakannya di awal gejala. Krim jenis ini efektif, tetapi memiliki efek samping, seperti penipisan kulit atau munculnya garis-garis pada kulit.

2. Terapi

Beberapa terapi yang bisa dilakukan untuk mengembalikan warna kulit di antaranya:

  • Menggabungkan terapi psoralen dan cahaya. Perawatan yang menggabungkan psoralen (zat dari tumbuhan) dengan terapi cahaya (fotokemoterapi) untuk mengembalikan warna kulit. Setelah menggunakan psoralen melalui mulut atau menerapkannya pada kulit, Anda disoroti sinar ultraviolet A (UVA), sinar UVB atau cahaya excimer. Terapi ini memiliki hasil yang lebih baik.  Perawatan dapat dilakukan tiga kali seminggu selama enam hingga 12 bulan.
  • Menghilangkan warna yang tersisa (depigmentasi). Terapi ini menjadi pilihan jika vitiligo tersebar luas dan perawatan lain tidak berhasil. Agen depigmenting diterapkan pada kulit yang tidak memiliki bercak. Ini secara bertahap mencerahkan sehingga samar dengan area yang berubah warna. Terapi ini dilakukan sekali atau dua kali sehari selama sembilan bulan atau lebih. Efek sampingnya termasuk kemerahan, bengkak, gatal dan kulit kering.

2. Operasi

Cara mengobati vitiligo dengan pembedahan mungkin bisa menjadi pilihan jika terapi cahaya tidak efektif untuk Anda. Pembedahan juga dapat dilakukan dengan terapi. Berikut beberapa teknik untuk meratakan warna kulit atau mengembalikan warna kulit:

  • Pencangkokan kulit. Prosedur ini untuk menghilangkan bagian-bagian kecil dari kulit normal yang berpigmen dan menempelkannya ke area yang kehilangan pigmen. Cara ini kadang digunakan jika memiliki bercak putih berukuran kecil. Risikonya termasuk infeksi hingga jaringan parut.
  • Pencangkokan blister. Prosedur ini membuat lecet pada kulit yang berpigmen, biasanya dengan penyedotan. Dokter kemudian mengangkat bagian atas lepuh dan mentransplantasikannya ke area kulit yang berubah warna. Risikonya mungkin menimbulkan jaringan parut.

 

  1. Anonim. 2019. Vitiligo and Loss of Skin Color. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/vitiligo-common-cause-loss-skin-pigment#1-5. (Diakses 15 Januari 2020).
  2. Anonim. 2019. Vitiligo. https://www.nhs.uk/conditions/vitiligo/. (Diakses 15 Januari 2020).
  3. Brazier, Yvette. 2017. Understanding the symptoms of vitiligo. ttps://www.medicalnewstoday.com/articles/245081.php. (Diakses 15 Januari 2020).
  4. Mayo Clinic Staff. 2018. Vitiligo. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vitiligo/symptoms-causes/syc-20355912. (Diakses 15 Januari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi