Terbit: 10 June 2019 | Diperbarui: 16 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Apa itu bursitis? Bursitis adalah peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada bursa atau kantong cairan di dekat sendi. Bursa terletak di bawah kulit dan biasanya ada di atas sendi, yang berfungsi sebagai bantalan di antara tulang dan tendon. Bantalan ini berguna agar sendi, tulang dan otot tidak bergesekan antara satu dengan yang lain saat melakukan gerakan.

Bursitis – Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Penyebab Bursitis

Faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya bursitis adalah cedera akibat gerakan berulang pada otot, sendi, dan tendon di sekitar bursa. Misalnya berulang kali menekuk dan meluruskan siku, mengangkat beban yang berisiko pada bahu, berjalan atau berlari secara berlebihan yang berisiko pada pergelangan kaki, dan menyandarkan lutut atau siku pada permukaan yang keras.

Berikut adalah penyebab penyakit bursitis lainnya yang harus Anda kenali, di antaranya:

1. Cedera

Selain gerakan berulang, bursitis adalah penyakit yang bisa muncul jika Anda mengalami cedera atau mengalami benturan. Ketika bursa mengalami cedera, maka jaringan di dalamnya berisiko mengalami iritasi yang berlanjut pada peradangan dan pembengkakan.

2. Infeksi bakteri

Bursa juga dapat mengalami peradangan akibat infeksi bakteri. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya rendah, misalnya akibat kecanduan minuman beralkohol, penyakit HIV atau AIDS, gangguan ginjal, diabetes, dan efek samping kemoterapi.

Bursitis yang disebabkan oleh bakteri disebut sebagai bursitis septik. Selain rasa sakit, penderita gejala bursitis septik akan mengalami gejala tambahan berupa kerusakan kulit di area yang mengalami peradangan, selulitis atau infeksi pada lapisan kulit dalam, demam tinggi hingga menggigil.

3. Komplikasi penyakit

Selain cedera dan infeksi bakteri, bursitis adalah penyakit yang bisa muncul sebagai komplikasi dari suatu penyakit, misalnya rheumatoid arthritis atau radang lapisan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang keliru, penyakit asam urat, ankylosing spondylitis atau radang sendi jangka panjang pada bagian tulang belakang, dan scleroderma.

Selain beberapa hal di atas, penyakit bursitis bisa juga disebabkan oleh asam urat yang tinggi, rheumatoid arthritis, lupus eritematosus, spondilitis dan obesitas.

Gejala Bursitis

Gejala dari bursitis yang utama adalah menyebabkan pembengkakan sendi. Setelah itu muncul rasa sakit jika digerakkan, muncul warna kemerahan, terasa kaku pada bagian sendi, dan juga bagian yang terkena akan sulit bergerak. Kadang-kadang penyakit bursitis juga disertai dengan panas badan yang menunjukkan tanda dari inflamasi yang sedang berlangsung.

Selain itu, bursitis juga bisa menimbulkan gejala nyeri dan kaku. Penyakit bursitis bisa terjadi di seluruh bagian tubuh. Namun, umumnya bursitis adalah penyakit yang sering terjadi di sendi yang sering digerakkan, seperti lutut, bahu, pinggul dan siku.

Diagnosis Bursisits

Jika Anda mengalami gejala bursitis disertai demam atau mengalami gejala bursitis yang tidak kunjung reda dalam waktu dua minggu, maka disarankan untuk menemui dokter.

Biasanya, bursitis dapat didiagnosis dengan mudah oleh dokter melalui pemeriksaan biasa pada bagian luar tubuh yang mengalami sakit dengan didukung oleh keterangan pasien seputar gejala yang dirasakan dan penyebab atau apa pun aktivitas mereka yang berkaitan dengan gejala.

Jika pasien mengalami demam, dokter kemungkinan akan mengambil sampel cairan dari bursa dan diteliti di laboratorium untuk mengetahui apakah penyakit bursitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau komplikasi asam urat. Prosedur pengambilan cairan ini disebut aspirasi.

Jika gejala tidak kunjung sembuh setelah dokter memberikan obat, biasanya dokter akan menduga adanya kondisi lain selain bursitis yang menyebabkan gejala tersebut. Diagnosis untuk menyortir kondisi lainnya ini bisa melalui pemindaian MRI untuk mendeteksi adanya robekan tendon dan tes darah untuk mendeteksi penyakit seperti rheumatoid arthritis.

Pengobatan Bursitis

Pada tahap awal terjadi, penyakit bursitis dapat diobati dengan beristirahat, kompres dengan es selama 10 menit, dan juga menaikkan bagian yang terkena lebih tinggi dari posisi dada. Jika sudah lanjut, maka diperlukan obat-obat untuk penghilang rasa sakit dan juga antibiotik untuk mencegah risiko infeksi yang akan timbul dari bursitis.

Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk meredakan bursitis adalah:

  • Tempelkan kantung es pada area bursitis selama beberapa menit. Lakukan cara ini setiap beberapa jam sekali.
  • Jika penyakit bursitis berada di area lutut, pinggul atau pergelangan kaki, usahakan untuk tidak berdiri terlalu lama.
  • Saat tidur, topang bagian tubuh yang terkena penyakit bursitis dengan bantalan guna mengurangi peradangan. Hindari juga tidur dengan posisi yang langsung mengenai bagian yang sakit
  • Guna mencegah kondisi semakin parah, Anda bisa menggunakan pelindung sendi.

Perlu Anda ketahui, jika penyakit bursitis sudah parah, maka tindakan penyedotan cairan bursa diperlukan yaitu dengan operasi yang dilakukan oleh dokter. Selain penyedotan, beberapa tindakan lain yang bisa dilakukan dokter, di antaranya:

1. Suntikan obat kortikosteroid

Obat kortikosteroid biasanya diberikan jika penyakit bursitis tidak bisa lagi ditangani dengan pengobatan biasa. Perlu diketahui, metode ini tidak bisa diterapkan pada kasus bursitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan kasus bursitis septik.

2. Operasi pengangkatan bursa

Operasi bursitis atau prosedur bedah ini biasanya dilakukan pada bursitis septik yang tidak mempan setelah mendapatkan pengobatan antibiotik.

Hal penting lainnya yang tidak boleh dilewatkan dalam mengatasi bursitis adalah melakukan pencegahan. Langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah menggunakan pelindung pada area persendian ketika sedang melakukan banyak aktivitas.

Jangan lupa, ketika Anda melakukan aktivitas yang repetitif di persendian, istirahat secara berkala sangat diperlukan. Selain itu, pastikan sebelum berolahraga Anda melakukan pemanasan dan peregangan setidaknya selama beberapa menit serta jaga berat badan tetap ideal.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi