Terbit: 27 October 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Schizotypal Personality Disorder (STPD) adalah satu dari sekian jenis gangguan kepribadian. Ketahui apa saja ciri-ciri, penyebab, hingga pengobatan dari kelainan perilaku yang satu ini!

Schizotypal: Ciri-Ciri, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Schizotypal?

Gangguan kepribadian schizotypal adalah salah satu dari sekelompok kondisi yang secara informal disebut gangguan kepribadian “eksentrik”. Orang dengan masalah ini sering digambarkan sebagai orang yang ‘aneh’ dan biasanya memiliki sedikit—jika ada—hubungan dekat. Mereka umumnya tidak memahami bagaimana hubungan terbentuk atau dampak perilaku mereka terhadap orang lain.

Masalah-masalah ini dapat menyebabkan kecemasan yang parah dan kecenderungan untuk menghindari situasi sosial. Skizotip biasanya terdiagnosis pada masa dewasa awal dan cenderung bertahan seumur hidup meskipun pengobatan maupun terapi dapat memperbaiki gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

Ciri dan Gejala Schizotypal

Seseorang mungkin saja memiliki gangguan kepribadian schizotypal apabila ia memiliki ciri-ciri berikut ini:

  • Memiliki pola pikir dan perilaku yang aneh
  • Mempunyai keyakinan yang tidak biasa
  • Merasa tidak nyaman dalam situasi yang mengharuskan untuk bersosialisasi
  • Kurangnya emosi atau respons emosional yang tidak tepat
  • Kerap mengucapkan hal-hal aneh yang mungkin tidak jelas atau bertele-tele
  • Tidak punya banyak teman dekat
  • Merasakan kecemasan berlebih terhadap lingkungan sosial
  • Paranoia

Orang dengan STPD cenderung hidup menyendiri, dan karena mengalami kecemasan sosial yang intens, pengidapnya mungkin merasa sulit untuk membangun suatu hubungan sosial. Selain itu, mereka yang memiliki STPD ini juga mungkin akan menyalahkan orang lain atas ketidaknyamanan yang muncul dalam situasi sosial.

Tanda dan gejala gangguan kepribadian STPD ini biasanya baru mulai terlihat pada saat menginjak usia remaja. Mereka bisa saja tidak memiliki prestasi yang bagus sekolah atau terlihat tidak sejalan dengan teman sebayanya. Sayangnya, hal ini dapat memicu terjadinya perundungan (bullying).

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Orang dengan gangguan kepribadian schizotypal cenderung mencari bantuan hanya atas desakan teman atau anggota keluarga. Atau, orang dengan STPD mungkin mencari bantuan untuk masalah lain seperti depresi.

Jika Anda mencurigai bahwa teman atau anggota keluarga mungkin mengalami gangguan tersebut, Anda dapat menyarankan agar mereka untuk mencari bantuan medis, dimulai dengan dokter perawatan primer atau ahli kesehatan mental.

 

Penyebab Schizotypal

Lantas, apa yang menjadi penyebab schizotypal? Sama seperti jenis gangguan kepribadian lainnya, hal ini belum dapat terkonfirmasi secara pasti. Akan tetapi, para ahli menduga jika faktor genetik memainkan peran penting di sini, pun dengan faktor lingkungan.

Pasalnya, kepribadian adalah kombinasi dari pikiran, emosi, dan perilaku yang menciptakan keunikan pada masing-masing individu. Kepribadian memengaruhi cara seseorang dalam memandang, memahami, dan berhubungan dengan dunia luar, serta bagaimana memandang diri sendiri. Nah, bentuk kepribadian terbentuk selama masa kanak-kanak, yang mana ini terjadi melalui interaksi dengan lingkungan sekitar, terutama keluarga.

Faktor Risiko Schizotypal

Sulit untuk memprediksi kemungkinan seseorang untuk mengidap masalah kepribadian yang satu ini. Kendati demikian, ada sejumlah faktor yang kabarnya dapat meningkatkan risikonya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

  • Mengidap skizofrenia
  • Pernah mengalami kekerasan fisik maupun verbal pada saat anak-anak
  • Terabaikan oleh komunitas
  • Trauma psikis
  • Memiliki gangguan kepribadian lainnya

Diagnosis Schizotypal

Kebanyakan orang dengan STPD didiagnosis pada masa dewasa awal. Jika dokter Anda mencurigai Anda mengidapnya, mereka akan mulai dengan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa kondisi fisik. Mereka juga akan menanyakan gejala Anda dan apakah anggota keluarga lain ada yang juga memiliki gangguan kepribadian.

Dokter Anda mungkin merujuk Anda ke psikiater atau psikolog untuk pemeriksaan psikiatris. Lalu, mereka mungkin akan bertanya kepada Anda tentang:

  • Sejak kapan mengalami ciri-ciri yang mengarah pada masalah kepribadian ini?
  • Seberapa besar masalah ini memengaruhi kehidupan sehari-hari?
  • Apa yang dirasakan saat sedang berkumpul bersama orang lain?
  • Bagaimana menjalani aktivitas sehari-hari seperti sekolah atau bekerja?
  • Bisa ceritakan mengenai masa kecil?

Selain itu, psikiater atau psikolog mungkin bertanya apakah Anda pernah berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. Mereka juga akan bertanya apakah anggota keluarga Anda mengomentari perilaku Anda. Jawaban Anda akan membantu mereka dalam mengembangkan diagnosis. Oleh karena itu, berikan informasi selengkap mungkin pada dokter.

Pengobatan Schizotypal

Jika hasil diagnosis menunjukkan Anda mengidap STPD, dokter mungkin akan meresepkan obat atau terapi untuk mengobatinya. Tidak ada obat yang bisa benar-benar dapat mengobati masalah ini. Namun, beberapa orang dengan STPD mendapat manfaat dari penggunaan obat antipsikotik atau antidepresan jika mereka mengalami gejala yang menurut dokter dapat teratasi dengan obat ini, seperti stres maupun depresi.

Beberapa jenis terapi dapat membantu mengobati schizotypal. Psikoterapi—atau terapi bicara—dapat membantu Anda mempelajari cara membentuk hubungan sosial. Anda bisa mendapatkan jenis terapi ini bersama dengan pelatihan keterampilan sosial untuk membantu Anda merasa lebih nyaman dalam situasi sosial.

Sementara itu, terapi perilaku kognitif dapat membantu Anda mengatasi beberapa perilaku yang terkait dengan kondisi ini. Terapis akan membantu Anda mempelajari cara bertindak dalam situasi sosial dan merespons isyarat sosial. Mereka juga dapat membantu Anda belajar mengenali pikiran yang tidak biasa atau berbahaya dan mengubahnya.

Penanganan lainnya termasuk terapi keluarga. Terapi keluarga mungkin bisa membantu, terutama jika Anda tinggal bersama orang lain. Ini bertujuan untuk membantu Anda dalam memperkuat hubungan dengan anggota keluarga.

 

Komplikasi Schizotypal

Mengidap schizotypal dapat meningkatkan risiko untuk mengalami sejumlah masalah lainnya, seperti:

  • Depresi
  • Gangguan kecemasan
  • Skizofrenia
  • Kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang
  • Keinginan untuk bunuh diri
  • Mengganggu kehidupan sehari-hari

Pencegahan Schizotypal

Tidak ada yang benar-benar bisa dilakukan guna mencegah seseorang dari gangguan kepribadian ini. Namun, pengidap bisa melakukan terapi-terapi tadi guna membantu memperbaiki kualitas hidupnya. Selain itu, dukungan dan motivasi dari orang-orang terdekat juga sedikit banyak dapat menstabilkan suasana hati.

 

  1. Anonim. Schizotypal Personality Disorder. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizotypal-personality-disorder/symptoms-causes/syc-20353919 (accessed on 27 October 2020)
  2. Anonim. Schizotypal Personality Disorder. https://www.webmd.com/mental-health/schizotypal-personality-disorder#1 (accessed on 27 October 2020)
  3. Martel, J. 2017. Schizotypal Personality Disorder. https://www.healthline.com/health/schizotypal-personality-disorder (accessed on 27 October 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi