Terbit: 4 November 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Psoriatic arthritis (PsA) atau psoriasis arthritis adalah radang sendi pada orang yang menderita psoriasis. Ketahui penjelasan selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya!

Psoriasis Arthritis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Apa Itu Psoriasis Arthritis?

Psoriasis arthritis adalah peradangan yang terjadi pada penderita psoriasis. Sebagian besar orang terlebih dahulu memiliki psoriasis dan kemudian mengalami PsA. Namun, arthritis terkadang bisa muncul sebelum mengalami psoriasis.

Psoriasis adalah kondisi ketika produksi sel kulit berkembang lebih cepat, yang menyebabkan ruam kemerahan, gatal, kulit kering, dan bersisik. Sementara arthritis adalah peradangan dan nyeri tekan pada satu sendi atau lebih, gejala utamanya adalah nyeri sendi dan kekakuan.

Tanda dan gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan. Kondisi ini dapat memengaruhi bagian mana pun dari tubuh, termasuk ujung jari dan tulang belakang, gejalanya dapat berkisar dari yang ringan hingga berat.

Tanda dan Gejala Psoriasis Arthritis

Psoriasis arthritis dan psoriasis adalah penyakit kronis yang memburuk seiring waktu. Namun, penderitanya mungkin memiliki gejala yang membaik atau terkadang gejalanya menjadi lebih buruk.

Penyakit ini dapat menyerang sendi hanya pada satu atau kedua sisi tubuh. Tanda dan gejalanya sering kali mirip dengan rheumatoid arthritis. Kedua penyakit tersebut menyebabkan persendian menjadi nyeri, bengkak, dan terasa hangat.

Ciri-ciri psoriasis arthritis lainnya, termasuk:

1. Ruam

Munculnya masalah kulit berupa bercak merah gatal dan nyeri atau penumpukan sel kulit mati berwarna putih keperakan. Meskipun ruam dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun, tetapi kondisi ini paling sering terjadi pada lutut, siku, dan kulit kepala.

2. Pembengkakan Jari Tangan dan Kaki

Ciri-ciri psoriasis arthritis dapat berupa pembengkakan pada jari tangan dan kaki yang menyakitkan. Penderitanya mungkin juga mengalami pembengkakan dan kelainan bentuk pada tangan dan kaki sebelum mengalami gejala persendian yang signifikan.

3. Nyeri Kaki

Penyakit ini juga dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada satu atau beberapa titik di mana tendon dan ligamen menempel pada tulang, terutama pada bagian belakang tumit (tendinitis Achilles) atau telapak kaki (plantar fasciitis). Bintik-bintik umumnya muncul pada bagian belakang tumit dan bagian bawah kaki (enthesitis).

Kebanyakan penderita psoriasis arthritis menjadi sangat lelah dan beberapa mungkin mengalami demam ringan. Gejalanya bisa datang dan pergi. Durasi peradangan meningkat dan memburuknya gejala lain disebut flare, yang bisa berlangsung selama berhari-hari atau berbulan-bulan.

4. Kerusakan pada Kuku

Tidak hanya menyebabkan masalah kulit, kuku pada jari tangan dan kaki juga memiliki beberapa bopeng (cekungan kecil) atau seluruh permukaan kuku. Bentuk yang lebih parah adalah kuku terangkat dari bantalan kuku (onikolisis). Tanda lainnya termasuk kuku retak dan bintik-bintik putih.

5. Nyeri Punggung Bawah

Ciri-ciri psoriasis arthritis lainnya mengembangkan spondilitis. Spondilitis adalah kondisi yang menyebabkan peradangan pada persendian antara tulang belakang dan persendian antara tulang belakang dan panggul (sakroiliitis).

 

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika persendian terasa nyeri terus-menerus, bengkak, atau kaku, bahkan jika belum mendapatkan diagnosis psoriasis. Sedangkan jika telah didiagnosis menderita psoriasis, Anda harus melakukan pemeriksaan setidaknya setahun sekali untuk memantau kondisi. Pastikan pula memberi tahu dokter jika mengalami masalah dengan persendian.

Penyebab Psoriasis Arthritis

Psoriasis arthritis adalah peradangan sendi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan yang sehat (autoimun). Gangguan respons imun menyebabkan peradangan pada persendian serta produksi sel kulit yang berlebihan.

Alasan mengapa sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat tidak sepenuhnya jelas, tetapi tampaknya faktor genetik dan lingkungan menjadi pemicunya. Kebanyakan penderita PsA memiliki riwayat keluarga baik psoriasis atau PsA.

Trauma fisik atau sesuatu pada lingkungan (seperti infeksi virus atau bakteri) dapat menyebabkan PsA pada orang dengan kecenderungan bawaan. Stres psikis juga dapat memicu kondisi ini.

Faktor Risiko Psoriasis Arthritis

Ada beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit ini, termasuk:

  • Psoriasis. Memiliki psoriasis adalah faktor yang paling berisiko mengembangkan radang PsA. Orang yang memiliki bopeng pada kuku, sangat mungkin mengembangkan penyakit ini.
  • Usia. Meski siapa pun dapat mengembangkan PsA, tetapi paling sering terjadi pada orang dewasa antara usia 30 dan 50 tahun.
  • Riwayat keluarga. Sebagian besar orang yang menderita PsA memiliki orang tua atau saudara kandung dengan penyakit ini.

Beberapa faktor lainnya dapat meningkatkan risiko psoriatic arthritis, meliputi:

  • Radang tenggorokan.
  • HIV.
  • Cedera akibat kecelakaan.
  • Merokok jangka panjang.

Diagnosis Psoriasis Arthritis

Guna mendiagnosis PsA, dokter harus mengesampingkan penyebab arthritis lainnya, seperti rheumatoid arthritis dan asam urat, dengan pemeriksaan fisik, pencitraan, dan tes darah.

1. Pemeriksaan Fisik

Sebelum melakukan tes pencitraan dan tes darah, dokter akan memeriksa fisik, termasuk.

  • Pemeriksaan persendian dengan cermat untuk mengetahui tanda-tanda pembengkakan atau nyeri.
  • Memeriksa kuku apakah adanya bopeng dan kuku terangkat dari kulitnya.
  • Menekan telapak kaki dan sekitar tumit untuk menemukan bagian tubuh terasa lembut.

2. Tes Pencitraan

Tes ini dapat memudahkan dokter mendeteksi kerusakan pada sendi dan jaringan lainnya:

  • Sinar X. Ini dapat membantu menunjukkan perubahan pada sendi yang terjadi pada PsA, tetapi tidak pada kondisi rematik lainnya.
  • Magnetic resonance imaging (MRI). MRI menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat untuk menghasilkan gambar secara rinci dari jaringan keras dan lunak pada tubuh. Jenis tes pencitraan ini dapat memeriksa masalah pada tendon dan ligamen pada kaki dan punggung bawah.
  • Computed tomography scan (CT scan) dan ultrasound. Tes yang dapat membantu dokter menentukan seberapa lanjut PsA dan seberapa parah pengaruhnya pada sendi.

3. Tes Darah

Tes ini membantu menilai peradangan yang ada pada tubuh, antara lain:

  • Rheumatoid factor (RF). RF adalah antibodi yang sering kali terdapat dalam darah penderita rheumatoid arthritis, tetapi biasanya tidak ada dalam darah penderita PsA. Oleh karena itu, tes ini membantu dokter membedakan kedua kondisi tersebut.
  • Tes cairan sendi. Tes ini menggunakan jarum untuk mengeluarkan sedikit sampel cairan dari salah satu sendi yang terkena, bisanya pada lutut. Kristal asam urat dalam cairan sendi mungkin dapat menunjukkan bahwa Anda menderita asam urat (gout), bukan PsA.

Pengobatan Psoriasis Arthritis

Tidak ada obat untuk mengatasi PsA, sehingga pengobatannya fokus pada pengendalian peradangan sendi yang terkena untuk mencegah nyeri sendi dan kecacatan.

Berikut ini beberapa cara mengobati psoriasis arthritis:

1. Obat-obatan

Obat yang dapat digunakan untuk mengobati PsA, antara lain:

  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS). Ini dapat meredakan nyeri dan mengurangi peradangan. OAINS yang bisa Anda dapatkan secara bebas, termasuk ibuprofen dan naproxen sodium. Efek samping obat ini mungkin mengalami iritasi pada lambung, masalah jantung, dan kerusakan hati dan ginjal.
  • Imunosupresan. Obat-obatan ini dapat mengatasi sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali pada PsA. Contohnya adalah azathioprine dan siklosporin. Namun, obat ini menyebabkan penggunanya rentan infeksi.
  • Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs). Obat ini memperlambat perkembangan PsA dan mencegah kerusakan permanen pada sendi dan jaringan lainnya. DMARDs ini termasuk methotrexate, leflunomide, dan sulfasalazine. Efek sampingnya berbeda-beda, tetapi mungkin menyebabkan kerusakan hati, penekanan sumsum tulang, dan infeksi paru-paru yang berat.
  • Biologic agents. Ini termasuk ke dalam kelas DMARD dengan menargetkan bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh yang memicu peradangan dan kerusakan sendi. Obat ini termasuk abatacept, adalimumab, certolizumab, etanercept, golimumab, infliximab, ixekizumab, secukinumab, tofacitinib, dan ustekinumab. Ini dapat meningkatkan risiko infeksi.
  • Steroid. Obat yang dapat meredakan dan mengurangi peradangan. Untuk PsA, penggunaan obat ini biasanya melalui suntikan ke sendi yang terkena. Efek sampingnya adalah nyeri dan berisiko infeksi sendi.
  • Kortikosteroid. Obat yang tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi dan dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan dengan cepat. Efek sampingnya signifikan jika penggunaan dalam waktu yang lama, dan psoriasis dapat mengalami flare ketika berhenti menggunakannya.

2. Operasi Penggantian Sendi

Jika penggunaan obat-obatan tidak efektif mengatasi PsA, kemungkinan dokter akan menyarankan tindakan operasi.

Meskipun sebagian besar penderita PsA tidak memerlukan operasi sendi, tetapi kerusakan sendi yang berat akibat penyakit atau jika perawatan lain tidak mengurangi rasa sakit, ahli bedah ortopedi dapat membantu.

Sendi yang rusak dapat diganti dengan prostesis yang terbuat dari plastik, logam, atau keramik untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi tubuh.

Komplikasi Psoriasis Arthritis

Sebagian kecil penderita PsA mengembangkan arthritis mutilans bentuk penyakit yang parah, menyakitkan, dan melumpuhkan. Seiring waktu, arthritis mutilans dapat menghancurkan tulang-tulang kecil pada tangan, terutama jari-jari, yang menyebabkan cacat sementara dan cacat permanen.

Orang dengan PsA terkadang juga mengalami masalah mata seperti konjungtivitis dan uveitis (peradangan pada lapisan tengah mata atau uvea), yang menyebabkan nyeri, mata memerah, dan penglihatan kabur. Penderitanya juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Pencegahan Psoriasis Arthritis

Siapa pun dapat meredakan gejala PsA atau mencegahnya kombinasi olahraga, obat-obatan, dan perawatan lainnya.

1. Olahraga

Aktif secara fisik dengan olahraga bisa membantu meredakan dan mencegah gejala PsA. Olahraga berdampak rendah yang sangat mudah adalah berjalan, berenang, atau bersepeda.

Berikut ini beberapa manfaat membiasakan diri berolahraga:

  • Mengatasi gejala arthritis.
  • Menjadi lebih kuat dan fleksibel.
  • Menjaga berat badan tetap sehat, yang mengurangi tekanan pada persendian.
  • Meningkatkan suasana (mood).
  • Meningkatkan energi.
  • Meredakan stres psikis.

2. Kompres Hangat dan Dingin

Sensasi panas yang lembap dapat mengendurkan otot tegang dan meredakan kekakuan serta nyeri sendi. Caranya sangat mudah, cukup menggunakan handuk hangat, kompres panas, atau mandi air hangat.

Sensasi dingin juga dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Cobalah mendinginkan tubuh dengan sekantong es yang dibungkus handuk.

3. Melindungi Sendi

Cara berjalan, duduk, berdiri, atau memegang sesuatu dengan benar dapat membantu mengurangi risiko PsA. Jadi, ubah posisi di tempat kerja atau rumah jika ada yang salah. Sebaiknya biasakan duduk dan berdiri tegak dan jangan melengkungkan punggung. Postur yang baik bisa membantu tubuh merasa lebih baik.

4. Makan Makanan yang Mengurangi Risiko Peradangan

The Arthritis Foundation menyarankan makan makanan yang dapat mengurangi peradangan, termasuk:

  • Salmon dan tuna
  • Jenis beri-berian seperti stroberi, blueberry, raspberry, blackberry, dan cranberry.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Kacang polong.
  • Minyak zaitun.
  • Bawang.

Mengurangi asupan garam dan alkohol juga bisa membantu mengurangi peradangan.

 

  1. Anonim. 2020. How to Prevent and Ease Psoriatic Arthritis Symptoms. https://www.webmd.com/arthritis/psoriatic-arthritis/psoriatic-arthritis-prevention. (Diakses pada 4 November 2020)
  2. Anonim. 2019. Psoriatic arthritis. https://www.nhs.uk/conditions/psoriatic-arthritis/. (Diakses pada 4 November 2020)
  3. Anonim. Tanpa Tahun. Psoriatic Arthritis. https://www.arthritis.org/diseases/psoriatic-arthritis. (Diakses pada 4 November 2020)
  4. Galan, Nicole. 2019. What causes psoriatic arthritis?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/316841. (Diakses pada 4 November 2020)
  5. Mayo Clinic Staff. 2019. Psoriatic arthritis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/psoriatic-arthritis/symptoms-causes/syc-20354076. (Diakses pada 4 November 2020)
  6. Ogdie, Alexis. 2017. Clinical risk factors for the development of psoriatic arthritis among patients with psoriasis: A review of available evidence. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5278907/. (Diakses pada 4 November 2020)
  7. Villines, Zawn. 2019. Can you prevent psoriatic arthritis?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326883. (Diakses pada 4 November 2020)
  8. Watson, Stephanie et. al. 2019. Everything You Need to Know About Psoriatic Arthritis. https://www.healthline.com/health/psoriatic-arthritis#natural-remedies. (Diakses pada 4 November 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi