Terbit: 25 February 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Polip usus atau polip usus besar yaitu gumpalan kecil sel yang terbentuk di lapisan usus besar. Meski pada sebagian besar kasus keadaan ini tidaklah berbahaya, tetapi seiring waktu bisa berubah menjadi kanker usus besar. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya.

Polip Usus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Polip Usus?

Polip usus adalah gumpalan kecil sel yang terbentuk di lapisan usus besar. Keadaan ini memiliki dua kategori utama: nonneoplastik dan neoplastik. Polip nonneoplastik termasuk polip hiperplastik, polip inflamasi dan polip hamartomatous. Jenis ini biasanya tidak menjadi kanker.

Sedangkan polip neoplastik termasuk adenoma dan jenis bergerigi. Secara umum, semakin besar polip, semakin besar risiko kanker, terutama dengan polip neoplastik.

Gejala Polip Usus

Polip usus besar sering kali tidak menimbulkan gejala. Seseorang biasanya tidak sadar memilikinya sampai dokter menemukannya selama pemeriksaan usus. Namun pada beberapa orang, keadaan ini memiliki gejala.

Berikut adalah ciri-ciri polip usus, di antaranya:

  • Pendarahan anus. Selain menjadi gejala polip, ini juga menjadi tanda kanker, wasir, atau robekan kecil di anus.
  • Perubahan warna feses. Darah dapat muncul sebagai garis-garis merah pada feses atau membuatnya tampak hitam. Perubahan warna juga bisa disebabkan oleh makanan, obat-obatan, dan suplemen.
  • Gangguan buang air besar. Sembelit atau diare yang berlangsung lebih dari seminggu dapat mengindikasikan adanya benjolan. Namun sejumlah kondisi lain juga bisa menyebabkan perubahan kebiasaan buang air besar.
  • Rasa sakit. Keadaan ini sebagian besar dapat menyumbat usus, sehingga dapat menyebabkan perut terasa nyeri atau kram.
  • Anemia defisiensi besi. Pendarahan dari polip dapat terjadi perlahan seiring waktu dan tidak terlihat adanya darah di feses. Pendarahan kronis merampas zat besi yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan zat yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke tubuh. Hasilnya adalah anemia defisiensi besi bisa membuat Anda merasa lelah dan sesak napas.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera dapatkan penanganan dari tenaga medis jika Anda mengalami sakit perut, darah pada feses, dan perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung lebih dari seminggu.

Sementara itu, Anda harus diskrining secara teratur untuk polip jika:

  • Berusia 50 tahun atau lebih.
  • Anda memiliki faktor risiko, seperti riwayat keluarga kanker usus besar. Beberapa individu berisiko tinggi harus memulai pemeriksaan rutin lebih awal dari usia 50 tahun.

 

Penyebab Polip Usus

Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur, namun mutasi pada gen tertentu dapat menyebabkan sel terus membelah bahkan saat sel baru tidak diperlukan. Di usus besar dan rektum, pertumbuhan yang tidak diatur ini dapat menyebabkan polip terbentuk. Polip dapat berkembang di mana saja di usus besar.

Faktor Risiko Polip Usus

Berikut ini faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada pembentukan benjolan di usus besar atau kanker meliputi:

  • Banyak orang yang memiliki keadaan ini berusia 50 tahun atau lebih.
  • Kondisi radang usus, seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.
  • Riwayat keluarga. Jika banyak anggota keluarga memilikinya, Anda memiliki risiko yang lebih besar. Pada beberapa orang, hubungan ini tidak turun-temurun.
  • Penggunaan tembakau dan alkohol.
  • Obesitas dan kurang olahraga.
  • Orang Afrika-Amerika berisiko lebih tinggi terkena kanker usus besar.
  • Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol dengan baik.

Gangguan Polip Keturunan

Meski jarang terjadi, seseorang bisa mewarisi mutasi genetik yang menyebabkan benjolan terbentuk. Jika Anda mengalami salah satu mutasi genetik ini, Anda berisiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal. Skrining dan deteksi dini dapat membantu mencegah perkembangan atau penyebaran kanker.

Berikut adalah beberapa kondisi genetik yang meningkatkan peluang Anda terkena polip dan kanker usus besar, termasuk:

  • Familial adenomatous polyposis (FAP). Hal ini dapat menyebabkan ratusan atau ribuan polip tumbuh saat Anda masih remaja.
  • Sindrom Gardner. Ini adalah jenis FAP yang menyebabkan polip tumbuh di usus besar dan usus kecil. Sindrom ini juga dapat menyebabkan tumor nonkanker di bagian lain tubuh.
  • Sindrom Lynch. Juga dikenal sebagai nonpolyposis colorectal cancer atau HNPCC, penyakit ini menyebabkan polip yang sangat mungkin menjadi kanker usus besar.
  • MYH-associated polyposis (MAP). Masalah dengan gen MYH menyebabkan banyak polip tumbuh atau kanker usus besar terjadi di usia muda.
  • Sindrom Peutz-Jeghers. Kondisi ini dimulai dengan bintik-bintik yang muncul di seluruh tubuh dan bisa menyebabkan benjolan menjadi kanker.
  • Serrated polyposis syndrome. Hal ini menyebabkan jenis polip tertentu yaitu polip adenomatosa bergerigi yang tumbuh di bagian atas usus besar. Polip ini bisa berubah menjadi kanker usus besar.

Jika Anda memiliki salah satu dari kondisi di atas, dokter akan merekomendasikan tes skrining rutin untuk mencari masalah sejak dini.

 

Diagnosis Polip Usus

Tes skrining memainkan peran kunci dalam mendeteksi polip sebelum menjadi kanker. Tes ini juga dapat membantu menemukan kanker kolorektal pada tahap awal. Metode skrining meliputi:

  • Kolonoskopi, tes paling sensitif untuk polip kolorektal dan kanker. Jika polip ditemukan, dokter mungkin segera mengangkatnya atau mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk dianalisis.
  • Kolonoskopi virtual (CT kolonografi), tes invasif minimal yang menggunakan CT scan untuk melihat usus besar. Jika polip ditemukan, Anda memerlukan kolonoskopi untuk mengangkatnya.
  • Sigmoidoskopi fleksibel, yaitu memasukkan selang tipis berlampu yang dimasukkan ke dalam rektum dan sepertiga terakhir dari usus besar (sigmoid). Seperti pemeriksaan lainnya, jika polip ditemukan Anda membutuhkan kolonoskopi untuk mengangkatnya.
  • Pemeriksaan feses. Jenis tes ini bekerja dengan memeriksa keberadaan darah di tinja atau menilai DNA tinja. Jika tes feses Anda positif, Anda memerlukan kolonoskopi.

Pengobatan Polip Usus

Selama pemeriksaan usus, kemungkinan besar dokter akan menghilangkan semua polip yang ditemukan. Beberapa opsi perawatan yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Pengangkatan dengan forceps atau wire loop (polipektomi). Jika polip lebih besar dari 1 sentimeter, cairan dapat disuntikkan di bawahnya untuk mengangkat dan mengisolasi polip dari jaringan sekitarnya sehingga dapat diangkat.
  • Operasi invasif minimal. Polip yang terlalu besar atau yang tidak dapat diangkat dengan aman selama pemeriksaan biasanya diangkat secara laparoskopi, yang dilakukan dengan memasukkan alat yang disebut laparoskop ke dalam usus.
  • Pengangkatan usus besar dan rektum. Jika Anda memiliki sindrom warisan langka seperti FAP, Anda mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat usus besar dan rektum (proktokolektomi total).

Pencegahan Polip Usus

Risiko penyakit ini dan komplikasinya bisa berkurang jika Anda rutin melakukan pemeriksaan. Selain itu, perubahan gaya hidup tertentu juga dapat membantu mengurangi risiko, antara lain:

  • Terapkan kebiasaan sehat. Konsumsi banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan kurangi asupan lemak. Hentikan konsumsi minuman beralkohol dan merokok. Tetap aktif secara fisik dan pertahankan berat badan yang sehat.
  • Konsultasi dengan dokter tentang peningkatan kalsium dan vitamin D. Penelitian telah menunjukkan bahwa meningkatkan konsumsi kalsium dapat membantu mencegah terulangnya adenoma usus besar, tetapi tidak jelas apakah kalsium memiliki manfaat perlindungan terhadap kanker usus besar. Penelitian lain menunjukkan bahwa vitamin D mungkin memiliki efek perlindungan terhadap kanker kolorektal.
  • Pemeriksaan dini. Jika Anda telah didiagnosis dengan kelainan keturunan yang menyebabkan keadaan ini, Anda memerlukan kolonoskopi rutin dimulai pada masa dewasa muda.

 

  1. Anonim. Colon polyps. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colon-polyps/symptoms-causes/syc-20352875. (Diakses pada 25 Februari 2021).
  2. Anonim. What You Should Know About Colon Polyps. https://www.webmd.com/colorectal-cancer/colon-polyps-basics. (Diakses pada 25 Februari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi