Infeksi paru tidak hanya menyerang salah satu bagian paru. Pada beberapa kasus, infeksi juga dapat menyerang kedua sisi paru. Kondisi ini dinamakan pneumonia bilateral. Ketahui gejala hingga pengobatan penyakit ini dalam ulasan berikut!
Apa itu Pneumonia Bilateral?
Pneumonia bilateral adalah radang paru yang terjadi pada kedua sisi paru sekaligus. Infeksi paru yang satu ini tergolong serius dan memengaruhi jaringan di sekitar kantung udara kecil di paru-paru (alveolus).
Kondisi ini dapat membuat alveolus terisi oleh nanah atau cairan lainnya. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat membahayakan nyawa. Pneumonia bilateral atau double pneumonia dapat ditemukan pada pasien COVID-19.
Gejala Pneumonia Bilateral
Pada umumnya, gejala pneumonia bilateral hampir sama dengan gejala pneumonia biasa yang menyerang salah satu bagian paru.
Kendati demikian, double pneumonia ini dapat berakibat fatal. Oleh sebab itu, Anda perlu mengonsultasikan kepada dokter jika mencurigai adanya gejala yang muncul.
Sejumlah gejala yang ditunjukkan oleh orang dengan pneumonia bilateral, di antaranya:
- Demam, berkeringat, dan kedinginan.
- Batuk kering atau batuk berdahak yang tak kunjung membaik.
- Sesak napas.
- Kesulitan bernapas.
- Nyeri dada ketika batuk atau bernapas.
- Rasa lelah.
- Mual, muntah, dan diare.
Baca Juga: Pneumonia Nekrotikans, Penyakit Paru-Paru yang Perlu Diwaspadai
Penyebab Pneumonia Bilateral
Penyebab umum terjadinya pneumonia bilateral adalah infeksi virus dan bakteri. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa infeksi jamur juga dapat menyebabkan penyakit paru yang satu ini.
Berikut adalah beberapa penjelasan terkait penyebab pneumonia bilateral, di antaranya:
-
Infeksi Virus
Infeksi virus influenza adalah penyebab tersering pneumonia pada orang dewasa. Sementara itu, anak-anak yang terserang pneumonia umumnya diakibatkan oleh infeksi RSV (respiratory syncytial virus).
Pneumonia akibat virus umumnya ringan. Namun, beberapa kasus dapat menjadi sangat serius. Corona SARS-CoV-2 atau Covid-19 menjadi salah satu virus yang bisa mengakibatkan kondisi ini.
-
Infeksi Bakteri
Penyebab paling sering pneumonia pada dewasa adalah infeksi bakteri. Infeksi disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia.
-
Infeksi Jamur
Pada sebagian kecil kasus, pneumonia bilateral dapat disebabkan oleh infeksi jamur. Biasanya, orang dengan daya tahan tubuh rendah lebih rentan terinfeksi ketimbang orang dengan daya tahan tubuh kuat.
Sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang lebih rentan mengalami pneumonia bilateral. Faktor risiko tersebut, antara lain:
- Memiliki daya tahan tubuh lemah.
- Bayi.
- Berusia di atas 65 tahun.
- Gizi buruk.
- Perokok.
- Memiliki riwayat penyakit paru, seperti asma, fibrosis sistik, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Menderita infeksi saluran pernapasan atas.
- Menderita penyakit kronis, misalnya gagal jantung.
- Konsumsi obat-obatan yang memeranguhi sistem imun tubuh.
- Sulit menelan atau memiliki gangguan menelan.
Diagnosis Pneumonia Bilateral
Dalam mendiagnosis double pneumonia, umumnya dokter akan melakukan rontgen dada dan CT scan untuk menunjukkan kerusakan yang terjadi pada paru-paru Anda.
Selain itu, sejumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan sebagai diagnosis kondisi ini, di antaranya:
-
Memeriksa Fungsi Paru
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi fungsi paru-paru dalam bekerja. Dokter biasanya akan mengarahkan Anda untuk membuang napas ke dalam tabung.
-
Bronkoskopi
Tes selanjutnya untuk mendeteksi pneumonia bilateral adalah bronkoskopi. Pada tes ini, dokter akan memasukkan selang ke dalam paru-paru untuk memasukkan cairan saline.
Setelah itu, cairan dikeluarkan dan diamati. Jika terdapat sel darah putih dalam jumlah yang cukup banyak, kemungkinan besar Anda menderita double pneumonia.
-
Biopsi
Tes ini tidak selalu dilakukan. Namun, jika memang dibutuhkan, dokter akan mengambil potongan kecil pada jaringan paru-paru ketika melakukan tes bronkoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya peradangan atau luka.
Baca Juga: Perbedaan Pneumonia dengan COVID-19 (Disertai Pengobatannya)
Pengobatan Pneumonia Bilateral
Pneumonia yang tidak diobati akan berakibat fatal karena menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, pengobatan perlu dilakukan sedini mungkin.
Cara mengatasi infeksi pada kedua paru tergantung penyebabnya. Berikut penjelasannya:
- Jika disebabkan oleh bakteri, pengobatan dilakukan dengan antibiotik.
- Jika disebabkan oleh virus, pengobatan difokuskan pada mencegah komplikasi penyakit. Bila kesulitan bernapas, alat bantu pernapasan dapat diberikan.
- Orang dengan infeksi berat yang berhubungan dengan pneumonia, misalnya sepsis, memerlukan terapi antimikroba intravena.
Selain itu, meningkatkan sistem imun juga menjadi poin penting dalam mencegah dan mengobati radang pneumonia. Berikut beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan:
- Istirahat yang cukup.
- Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik dengan mencukupi kebutuhan cairan harian.
- Menerapkan pola hidup sehat.
- Gunakan pelembap udara atau humidifier jika diperlukan.
Nah, itulah penjelasan lengkap seputar pneumonia bilateral. Jika mengalami gangguan pernapasan atau mendeteksi adanya gejala radang paru yang disebutkan di atas, segera periksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Bernstein, Susan. 2021. Bilateral Interstitial Pneumonia. https://www.webmd.com/lung/bilateral-interstitial-pneumonia (Diakses pada 25 Februari 2022).
- Hecht, Marjorie. 2018. Everything You Should Know About Double Pneumonia. https://www.healthline.com/health/double-pneumonia#symptoms
(Diakses pada 25 Februari 2022). - Villines, Zawn. 2017. What to Know About Double Pneumonia. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320164#recovery-and-outlook (Diakses 25 Februari 2022).