Terbit: 12 October 2017 | Diperbarui: 6 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Setiap keberadaan darah dalam tinja atau dari saluran pencernaan bagian atas sangat penting dan memerlukan perhatian medis. Tinja hitam atau gelap seperti aspal dapat menunjukkan adanya perdarahan lambat di saluran pencernaan dan harus ditangani oleh dokter.

Perdarahan Saluran Cerna – Perawatan, Prognosis, dan Pencegahan

Setiap pendarahan yang signifikan ke saluran gastrointestinal (GI), baik darah di tinja atau darah yang dimuntahkan melalui rektum, harus dievaluasi di bagian unita gawat darurat (UGD).

Dokter spesialis apa yang mengobati perdarahan gastrointestinal (GI)?
Anda mungkin awalnya didiagnosis menderita pendarahan gastrointestinal oleh dokter layanan primer Anda, seperti dokter umum atau dokter jaga UGD. Anda dapat melanjutkan mengunjungi dokter spesialis penyakit dalam untuk penanganan lebih lanjut, atau subspesialis penyakit dalam yang ahli gastroenterologi untuk perawatan lebih lanjut.

Bagaimana prognosis orang dengan pendarahan gastrointestinal (GI)?
Hasil pengobatan untuk perdarahan gastrointestinal sangat tergantung pada beberapa faktor termasuk:

  • Penyebab dan letak perdarahan
  • Tingkat pendarahan saat orang tersebut menemui dokter
  • Masalah kesehatan dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan
  • Pertahankan diet yang tepat dan minum obat yang diresepkan sesuai petunjuk
  • Tindak lanjut dengan dokter secara teratur untuk memantau kemajuan, sehingga dokter dapat mencegah perkembangan lebih lanjut dan komplikasi perdarahan gastrointestinal pasien.

Dapatkah perdarahan gastrointestinal (GI) dicegah?
Orang bisa mencegah beberapa penyebab pendarahan gastrointestinal, antara lain:

  • Hindari makanan dan pemicu, seperti alkohol dan rokok yang meningkatkan sekresi lambung
  • Konsumsilah makanan berserat tinggi untuk meningkatkan sebagian besar tinja, yang membantu mencegah divertikulosis dan wasir.
Perdarahan Saluran Cerna: 1   2   3   4   5

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi