Jika tidak ada kondisi medis yang mendasari yang memerlukan pengobatan oleh dokter, ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi frekuensi kencing.
- Pelatihan kandung kemih: Perawatan ini bermanfaat untuk sindrom bladder-overactive. Caranya adalah dengan menahan pipis sedikit lebih lama. Interval yang diperpanjang, sering sekitar 12 minggu. Hal ini membantu melatih kandung kemih untuk menahan kencing lebih lama dan untuk buang air kecil lebih sering.
- Latihan kegel: Ini adalah latihan untuk mengencangkan (mengkontraksikan) dan merelaksasikan otot-otot dasar panggul. Ini adalah otot yang Anda gunakan ketika Anda secara menahan dan mengejan untuk buang air kecil. Mengencangkan otot-otot ini dapat membantu meningkatkan kontrol kandung kemih dan mengurangi urgensi dan frekuensi. Kontraksikan selama tiga detik, kemudian relaksasikan selama tiga detik. Ulangi 10-15 kali per sesi, dan lakukan hal ini setidaknya tiga kali sehari. Latihan kegel hanya efektif bila dilakukan secara teratur.
- Memodifikasi diet: Hindari makanan yang muncul untuk mengiritasi kandung kemih Anda atau bertindak sebagai diuretik, termasuk kafein, alkohol, minuman berkarbonasi, pemanis buatan, produk-produk berbasis tomat, cokelat, dan makanan pedas. Makan diet tinggi serat, karena sembelit dapat memperburuk gejala.
- Memonitor asupan cairan: Minumlah yang cukup untuk mencegah sembelit dan konsentrasi urine yang terlalu pekat. Minum sesedikit mungkin empat sampai lima jam sebelum tidur untuk mengurangi atau menghilangkan buang air kecil malam hari.
DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi