Terbit: 1 January 2017 | Diperbarui: 10 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Gagal jantung disebabkan oleh banyak kondisi yang merusak jantung, di antaranya:

Gagal Jantung – Penyebab dan Tipe

Penyakit arteri koroner. Juga disebut CAD, ini adalah penyakit di arteri koroner, yaitu arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Kondisi ini akan menurunkan aliran darah ke otot jantung. Jika arteri tersumbat atau sangat menyempit, jantung menjadi kelaparan akan oksigen dan nutrisi serta tidak dapat memompa juga.

Serangan jantung. Hal ini bisa terjadi ketika arteri koroner tiba-tiba tersumbat, aliran darah ke otot jantung terhenti dan sel otot jantung rusak. Seluruh atau sebagian dari jantung menjadi terputus dari pasokan oksigen. Serangan jantung dapat merusak otot jantung. Hal ini membuat area bekas luka yang tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan jantung tidak bekerja dengan baik.

Kardiomiopati. Kerusakan otot jantung. Penyebab kardiomiopati dapat meliputi masalah arteri atau aliran darah, infeksi, dan penyalahgunaan alkohol serta narkoba. Penyakit lain atau masalah genetik dapat menyebabkan kardiomiopati. Pastikan dokter tahu riwayat kesehatan keluarga Anda.

Kondisi yang membuat jantung bekerja keras. Tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, penyakit tiroid, penyakit ginjal, diabetes, atau cacat jantung saat lahir dapat menyebabkan gagal jantung. Hal ini juga dapat terjadi jika Anda memiliki beberapa kondisi tersebut sekaligus.

Tipe Gagal Jantung

  • Gagal jantung sistolik terjadi ketika otot jantung tidak memeras dengan kekuatan yang cukup. Akibatnya, darah yang kaya oksigen kurang dipompa ke seluruh tubuh
  • Gagal jantung diastolik adalah saat jantung berada dalam posisi normal, tetapi ventrikel –ruang pompa utama pada jantung tidak dalam posisi relaksasi yang benar. Hal ini akan menurunkan jumlah darah yang dapat masuk ke dalam jantung dan meningkatkan tekanan di paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan adanya timbunan cairan di paru-paru, kaki, dan bahkan di perut.

Sebuah tes yang disebut fraksi ejeksi (EF) digunakan untuk mengukur seberapa baik jantung memompa Anda pada setiap denyut untuk melihat apakah Anda memiliki gagal jantung sistolik atau diastolik. Dokter Anda dapat menelaah fraksi ejeksi. Persentase darah pompa jantung dengan setiap denyut. Dokter Anda dapat mendiskusikan kondisi yang Anda miliki.

Jika Anda memiliki gagal jantung sistolik, fraksi ejeksi Anda kurang dari 40 persen. Studi pencitraan seperti ekokardiogram dapat menunjukkan jantung membesar dan pompa keluar kurang dari jumlah normal darah dengan setiap denyut.

Orang dengan gagal jantung diastolik biasanya memiliki fraksi ejeksi normal dan aktivitas pompa jantung yang normal. Tapi echocardiogram menunjukkan bahwa jantung tidak mengisi dengan darah dengan baik pada setiap detaknya.

Gagal Jantung – Halaman Selanjutnya: 1 2 3

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi