Terbit: 7 October 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kelainan identitas disosiatif (dissociative fugue) disebabkan oleh situasi stres emosional yang ekstrim. Gagasan disosiatif diyakini terjadi sebagai alat untuk melepaskan diri dari stres yang tidak bisa mereka hadapi.

Dissociative Fugue – Penyebab dan Penanganan

Penyebab umum kelainan identitas disosiatif adalah trauma kehidupan yang berat. Penyebab lainnya meliputi:

  • perasaan malu yang ekstrem
  • trauma akibat perang
  • trauma akibat kecelakaan
  • trauma akibat bencana alam
  • penculikan
  • penyiksaan
  • pelecehan emosional atau fisik jangka panjang di masa kecil

Trauma ini mungkin benar-benar terjadi pada orang tersebut, atau mereka mungkin telah menyaksikan kejadian itu pada orang lain dan sangat trauma dengan apa yang mereka lihat. Ada juga kemungkinan bahwa hubungan genetik dapat menjadi predisposisi seseorang terhadap kondisi ini.

Penanganan
Langkah pertama dalam pengobatan kelainan identitas disosiatif melibatkan mengesampingkan kondisi medis yang mungkin menyebabkan kehilangan memori. Tidak ada pemeriksaan khusus yang bisa mendiagnosis kondisi ini. Namun, seorang dokter medis ingin melakukan berbagai tes untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit atau luka yang mungkin menyebabkan kehilangan memori.

Setelah semua kondisi fisik atau medis telah dikesampingkan, orang tersebut biasanya akan dirujuk ke psikiater atau profesional kesehatan mental lainnya. Profesi kesehatan mental akan mendiagnosis dissociative fugue setelah serangkaian wawancara klinis dan penilaian. Wawancara ini bisa mencakup apa yang disebut Structured Clinical Interview for Dissociation atau SCID-D. Begitu diagnosis dibuat, maka pengobatan bisa dimulai.

Pengobatannya dapat meliputi berikut ini:

  • menciptakan lingkungan yang aman
  • membantu memulihkan kenangan yang hilang
  • membantu menghubungkan kembali kehidupan sebelum trauma
  • secara bertahap menemukan, berurusan dengan, dan kemudian mengelola trauma yang awalnya menyebabkan kondisi ini
  • mengembangkan mekanisme penanggulangan untuk mengatasi situasi stres dengan lebih baik
  • mendapatkan kembali fungsi kehidupan normal
  • memperkuat dan memperbaiki hubungan

Tujuan ini dicapai melalui beberapa jenis terapi, yang mungkin meliputi:
doktersehat-tremor-esensial-gangguan-kepribadian-ambang-tangan

  • terapi keluarga
  • psikoterapi
  • terapi perilaku kognitif
  • meditasi dan teknik relaksasi
  • musik atau terapi seni
  • hipnosis klinis
  • terapi perilaku dialektik

Saat ini, belum ada obat yang diketahui membantu perilaku disosiatif. Namun, Anda mungkin diberi resep obat untuk membantu gejala lain seperti depresi atau kecemasan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi