Terbit: 11 December 2017 | Diperbarui: 12 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Banyak kondisi tertentu dapat menyebabkan cepat kehilangan cairan dan terus berlanjut hingga menyebabkan dehidrasi pada orang dewasa, meliputi:

Dehidrasi – Penyebab dan Gejala

  • Demam, paparan panas, terlalu banyak olahraga, atau kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan
  • Muntah, diare, dan kencing meningkat akibat infeksi
  • Penyakit seperti diabetes
  • Ketidakmampuan mencari air dan makanan yang sesuai (bayi atau orang cacat, misalnya)
  • Gangguan kemampuan untuk minum (seseorang yang koma atau terpasang alat bantu napas, atau bayi yang sakit yang tidak dapat menyedot susu adalah contoh yang umum)
  • Tidak ada akses terhadap air minum yang bersih
  • Cedera yang signifikan pada kulit, seperti luka bakar atau luka mulut, penyakit kulit parah, atau infeksi (air hilang melalui kulit yang rusak).

Selain air minum, tubuh juga membutuhkan penggantian elektrolit (misalnya potassium dan sodium) yang hilang dengan kondisi yang disebutkan di atas, sehingga air minum tanpa pengganti elektrolit mungkin tidak dapat mengatasi keseimbangan air dan elektrolit yang telah hilang dalam tubuh. Beberapa gejala mungkin tetap ada jika keseimbangan ini tidak dipulihkan.

Gejala dan Tanda Dehidrasi Orang Dewasa

Tanda dan gejala dehidrasi pada orang dewasa berkisar dari gejala minor hingga gejala berat. Dehidrasi ringan sampai sedang, meliputi:

  • Haus
  • Mulut kering
  • Lelah atau mengantuk
  • Penurunan output urine
  • Volume urine sedikit dan warna lebih pekat dan lebih tua daripada biasanya
  • Sakit kepala
  • Kulit kering
  • Pusing
  • Sedikit atau tidak ada air mata ketika menangis.

Gejala di atas dapat dengan cepat memperburuk dan menunjukkan dehidrasi parah dengan tanda dan gejala sedang berkembang; dehidrasi berat mungkin termasuk gejala berikut ini:

  • Output urine sangat menurun atau tidak ada keluaran urine. Jika ada, urine sangat kental dan berwarna kuning tua atau kuning kejinggaan
  • Pusing yang tidak memungkinkan orang berdiri atau berjalan normal
  • Tekanan darah turun saat orang tersebut mencoba berdiri setelah berbaring (tekanan darah rendah atau hipotensi ortostatik)
  • Denyut jantung cepat
  • Demam
  • Elastisitas (turgor) kulit yang menurun (jika ditekan, kulit perlahan kembali ke posisi normal)
  • Kelesuan, kebingungan, atau koma
  • Kejang
  • Syok
Dehidrasi – Halaman Selanjutnya: 1 2 3 4 5 6 7

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi