Terbit: 10 March 2020 | Diperbarui: 21 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Aterosklerosis adalah suatu kondisi terjadinya pengerasan dan penyempitan pembuluh darah (arteri). Kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius seperti serangan jantung, stroke, hingga kematian. Arteri yang sehat memiliki bentuk yang fleksibel dan elastis. Seiring waktu, dinding di arteri bisa mengeras, suatu kondisi yang biasa disebut pengerasan arteri. Simak penjelasan lengkap mengenai aterosklerosis di bawah ini.

Aterosklerosis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Aterosklerosis?

Aterosklerosis mengacu pada penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan di dinding arteri yang dapat membatasi aliran darah. Arteri adalah pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh.

Seiring bertambahnya usia, lemak, kolesterol, dan kalsium dapat terkumpul di arteri dan membentuk plak. Penumpukan plak membuat darah sulit mengalir melalui arteri. Penumpukan ini dapat terjadi pada arteri mana saja di tubuh, termasuk jantung, kaki, dan ginjal.

Aterosklerosis dapat menyebabkan kekurangan darah dan oksigen di berbagai jaringan tubuh. Plak sendiri bisa pecah dan menyebabkan gumpalan darah. Jika tidak diobati, penyakit aterosklerosis dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau gagal jantung.

Gejala Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah kondisi yang berkembang secara bertahap. Sementara itu, aterosklerosis ringan biasanya tidak memiliki gejala. Gejala sendiri biasanya akan muncul ketika arteri menyempit atau tersumbat sehingga tidak dapat memasok darah yang cukup ke organ dan jaringan.

Sementara itu, gejala aterosklerosis sedang hingga berat tergantung pada arteri mana yang terpengaruh. Sebagai contoh:

  • Jika Anda memiliki aterosklerosis di arteri jantung, Anda mungkin memiliki gejala seperti sakit dada atau nyeri dada (angina).
  • Jika Anda memiliki aterosklerosis di arteri yang mengarah ke otak, Anda mungkin memiliki tanda-tanda dan gejala seperti mati rasa atau kelemahan tiba-tiba di lengan atau kaki, kesulitan berbicara atau berbicara cadel, kehilangan penglihatan sementara di satu mata, dan gangguan pada otot wajah. Kondisi ini menandakan Transient Ischemic Attack (TIA)—yang jika tidak ditangani dapat berlanjut menjadi stroke.
  • Jika Anda memiliki aterosklerosis di arteri lengan dan kaki, Anda mungkin memiliki gejala penyakit arteri perifer seperti nyeri kaki saat berjalan (claudication).
  • Jika Anda menderita aterosklerosis di arteri yang mengarah ke ginjal, Anda mengalami tekanan darah tinggi atau gagal ginjal.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Apabila Anda merasa menderita aterosklerosis, segera konsultasikan dengan dokter. Perhatikan juga gejala awal aliran darah yang terhambat seperti nyeri dada (angina), nyeri kaki, atau mati rasa.

Diagnosis dan pengobatan dini dapat menghentikan aterosklerosis yang memburuk dan mencegah serangan jantung, stroke, atau keadaan darurat medis lainnya.

Penyebab Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah penyakit yang bisa dimulai sejak masa anak-anak. Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, aterosklerosis dapat dimulai dengan kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri. Kerusakan dapat disebabkan oleh:

  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Trigliserida tinggi
  • Merokok
  • Resistensi insulin, obesitas, atau diabetes
  • Peradangan dari penyakit, seperti radang sendi, lupus, infeksi, atau radang yang tidak diketahui penyebabnya

Setelah dinding bagian dalam arteri rusak, sel-sel darah dan zat lain sering menggumpal di lokasi cedera dan menumpuk di lapisan dalam arteri.

Seiring waktu, timbunan lemak (plak) yang terbuat dari kolesterol dan zat lainnya juga menumpuk di tempat yang cedera dan mengeras, kondisi yang mempersempit pembuluh darah. Organ dan jaringan yang terhubung ke arteri yang tersumbat kemudian tidak menerima cukup darah untuk berfungsi dengan baik.

Faktor Risiko

Pengerasan di arteri bisa terjadi seiring waktu. Selain penuaan, faktor-faktor yang meningkatkan risiko aterosklerosis meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini
  • Kurang olahraga
  • Asupan yang tidak sehat
  • Asupan alkohol tinggi
  • Merokok
  • Tidak makan buah dan sayuran
  • Stres

Sementara itu, seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun memiliki risiko aterosklerosis, tetapi sebagian besar tidak memiliki gejala yang nyata.

Diagnosis Aterosklerosis

Diagnosis yang umum dilakukan dokter akan dimulai dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa arteri dan denyut nadi. Selain itu, tes lain yang mungkin diperlukan, di antaranya:

  • Angiogram, metode di mana dokter memasukkan zat pewarna ke dalam arteri sehingga akan terlihat pada sinar-X.
  • Ankle-brachial index adalah tes untuk membandingkan tekanan darah di kaki dan lengan bawah.
  • Tes darah untuk mencari hal-hal yang meningkatkan risiko penyakit aterosklerosis, seperti kolesterol atau gula darah tinggi.
  • Rontgen dada untuk memeriksa tanda-tanda gagal jantung.
  • CT scan atau magnetic resonance angiography (MRA) untuk mencari arteri yang mengeras atau menyempit.
  • EKG, catatan aktivitas listrik jantung.
  • Tes stres, Anda dianjurkan untuk berolahraga, sementara profesional kesehatan memperhatikan detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan.

Pengobatan Aterosklerosis

Perawatan medis dan perubahan gaya hidup adalah cara yang efektif untuk memperlambat atau menghilangkan plak di arteri. Selain itu, perawatan agresif mungkin diperlukan menghilangkan aterosklerosis.

Perubahan Gaya Hidup

Anda dapat memperlambat atau menghilangkan aterosklerosis dengan menghindari faktor-faktor risikonya seperti diet sehat, olahraga, dan tidak merokok. Perubahan ini terbukti mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Obat

Obat untuk mengobati kondisi ini antara lain:

  • Obat penurun kolesterol, termasuk statin dan fibrat.
  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors, dapat membantu mencegah penyempitan pembuluh darah.
  • Beta-blocker atau calcium channel blockers untuk menurunkan tekanan darah.
  • Diuretics atau water pills, membantu menurunkan tekanan darah Anda
  • Antikoagulan dan obat antiplatelet seperti aspirin untuk mencegah pembekuan darah dan penyumbatan di arteri.

Operasi

Jika gejalanya sangat parah atau jika jaringan otot atau kulit hampir rusak, pembedahan mungkin diperlukan. Kemungkinan operasi untuk mengobati aterosklerosis meliputi:

  • Operasi bypass, prosedur yang melibatkan penggunaan pembuluh darah dari tempat lain di tubuh atau tabung sintetis untuk mengalihkan darah di sekitar arteri yang tersumbat atau menyempit.
  • Terapi trombolitik, melarutkan bekuan darah dengan menyuntikkan obat ke dalam arteri yang terkena.
  • Angioplasti, melibatkan penggunaan kateter dan balon untuk memperluas arteri, kadang-kadang memasukkan stent untuk membiarkan arteri terbuka.
  • Endarterektomi, melibatkan pembedahan untuk menghilangkan timbunan lemak dari arteri.

Pada akhirnya, keberhasilan perawatan akan tergantung pada keparahan kondisi, seberapa cepat perawatan, atau apakah ada organ lain yang terpengaruh.

Mengobati penyebab yang mendasarinya dan membuat perubahan gaya hidup dan pola makan yang sehat dapat membantu memperlambat proses atau mencegahnya menjadi lebih buruk.

Anda harus bekerja sama dengan dokter untuk membuat perubahan gaya hidup yang sesuai. Anda juga perlu minum obat yang tepat untuk mengendalikan kondisi dan menghindari komplikasi.

Komplikasi Aterosklerosis

Berikut ini adalah beberapa komplikasi aterosklerosis yang bisa terjadi, antara lain:

  • Aneurisma
  • Angina
  • Penyakit ginjal kronis
  • Penyakit jantung koroner atau karotis
  • Gagal jantung
  • Penyakit arteri perifer
  • Stroke
  • Irama jantung yang tidak biasa

Pencegahan Aterosklerosis

Perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah aterosklerosis, terutama bagi penderita diabetes tipe 2. Beberapa perubahan gaya hidup yang bermanfaat seperti:

  • Konsumsi makanan sehat yang rendah lemak jenuh dan kolesterol.
  • Rutin berolahraga 75-150 menit setiap minggunya.
  • Berhenti merokok.
  • Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Mengobati kondisi yang berhubungan dengan kondisi ini seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

 

  1. Arteriosclerosis / atherosclerosis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arteriosclerosis-atherosclerosis/symptoms-causes/syc-20350569. (Diakses pada 10 Maret 2020).
  2. Atherosclerosis. https://www.webmd.com/heart-disease/what-is-atherosclerosis. (Diakses pada 10 Maret 2020).
  3. Martel, Janelle. 2019. Atherosclerosis. https://www.healthline.com/health/atherosclerosis#causes. (Diakses pada 10 Maret 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi