Terbit: 7 June 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Anak-anak harus menerima obat untuk demam seperti acetaminophen (misalnya, Tylenol) atau ibuprofen (misalnya, Advil) dengan beberapa kondisi berikut ini:

Kejang pada Anak – Penjelasan Kejang Demam dan Serangan Kejang

  • Bergantung pada usia anak, dokter dapat memerintahkan pemeriksaan darah atau urin atau keduanya, mencari sumber demamnya.
  • Jika anak mengalami kejang demam pertama, dokter kemungkinan akan melakukan suntikan di area lumbal (spinal tap) untuk memeriksa kemungkinan meningitis. Tusukan lumbal sebaiknya dilakukan pada anak di bawah 6 bulan, dan beberapa dokter melakukannya pada anak-anak berusia 18 bulan.
  • Kebanyakan anak tidak menjalani CT scan kepala, kecuali ada sesuatu yang tidak biasa mengenai kejang demam, seperti anak yang tidak kembali ke keadaan normal dirinya sesaat sesudahnya.
  • Sangat sedikit anak dengan kejang demam yang dirawat di rumah sakit. Pengobatan untuk kejang demam adalah menjaga suhu tubuh tetap rendah, dan pengobatan disesuaikan infeksi penyebabnya. Tindak lanjuti dengan dokter anak dalam beberapa hari.

Serangan kejang

  • Serangan kejang, yang meliputi kejang parsial dan kejang umum (grand mal), bisa sangat dramatis. Jika anak tersebut mengalami kejang di gawat darurat, dia diberi obat untuk menghentikan perampasan.
  • Jika anak sudah kembali normal di rumah sakit, maka anak mungkin akan memiliki beberapa tes yang dilakukan. Darah diambil untuk memeriksa gula, sodium, dan beberapa zat kimia darah lainnya.
  • Jika anak memakai obat antikejang, maka kadar obat dalam darah diperiksa (jika mungkin).
  • Sebagian besar anak menjalani CT scan atau MRI (pemeriksaan untuk melihat struktur otak), tapi ini mungkin dijadwalkan beberapa hari kemudian daripada di gawat darurat. Pada anak-anak, penelitian pencitraan ini biasanya normal namun dilakukan untuk mencari penyebab kejang yang tidak biasa seperti pendarahan atau tumor.
  • Kebanyakan anak akhirnya menjalani EEG, yaitu sebuah studi yang melihat gelombang otak atau aktivitas listrik otak. EEG hampir tidak pernah dilakukan di unit gawat darurat namun dilakukan kemudian di ruangan rawat inap.
  • Anak mungkin akan disarankan menjalani rawat inap jika usia anak masih sangat muda, mengalami kejang lain, memiliki pemeriksaan fisik abnormal atau hasil tes laboratorium abnormal, atau jika Anda tinggal jauh dari rumah sakit. Anak-anak dalam status epileptikus dirawat di unit perawatan intensif.
  • Jika anak tersebut baik, tidak mengalami kejang berulang, dan memiliki hasil pemeriksaan fisik normal dan hasil tes darah, maka anak kemungkinan besar akan diantar pulang untuk dialihkan ke dokter anak dalam beberapa hari untuk melanjutkan evaluasi dan melakukan tes lainnya, seperti EEG.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi