Terbit: 23 June 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Pengukuran suhu tubuh biasanya diukur dengan alat suhu yang dimasukkan pada atau ke dalam rektum, mulut, aksila (di bawah ketiak), kulit, atau telinga (termometer telinga). Beberapa alat (laringoskop, bronkoskop, probe dubur) memiliki pengukur suhu yang dapat merekam suhu secara terus menerus. Cara yang paling umum untuk mengukur suhu tubuh adalah (dan masih ada di banyak negara) dengan termometer merkuri (air raksa). Karena termometer air raksa dilapisi kaca, dan kaca dapat pecah, serta adanya kemungkinan kontaminasi merkuri berikutnya, banyak negara maju menggunakan termometer digital dengan penutup probe sekali pakai untuk mengukur suhu dari semua area tubuh yang tercantum di atas.

Demam – Pengukuran Suhu

Disposable strip sensitif suhu yang mengukur suhu kulit juga digunakan. Suhu mulut paling sering diukur pada orang dewasa, namun suhu rektum paling akurat karena faktor lingkungan yang meningkatkan atau menurunkan pengukuran suhu memiliki efek paling tidak pada daerah rektum. Suhu rektal, bila dibandingkan dengan suhu oral yang diambil pada saat bersamaan, sekitar 1,8°F (0,6°C) lebih tinggi. Akibatnya, pengukuran suhu tubuh yang akurat (suhu rektum adalah yang terbaik) sebesar 100,4°F (38°C) atau di atas itu, dianggap sebagai “demam”.

Pilihan yang lebih baru mencakup perangkat inframerah yang sensitif terhadap suhu yang mengukur suhu di kulit dengan hanya menggosokkan sensor ke tubuh. Perangkat ini bisa dibeli di sebagian besar apotek.

Demam tingkat rendah berkisar dari sekitar 37,6°C-38,4°C; 38,5°C adalah demam kelas menengah untuk orang dewasa, namun untuk bayi 0-6 bulan, di suhu tersebut perlu mencari perawatan medis. Demam tingkat tinggi berkisar dari sekitar 39,4°C-40°C. Suhu berbahaya adalah demam tinggi yang berkisar dari 41°C atau lebih tinggi (demam tinggi juga disebut hiperpireksia). Nilai demam mungkin sedikit berbeda sesuai dengan kondisi dan usia pasien, namun istilah demam tingkat “rendah,” “tinggi,” dan “berbahaya” digunakan untuk merujuk pada demam secara medis.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi