Terbit: 6 May 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Pendekatan kepada pasien syok mengharuskan tindakan segera, dan dilakukan bersamaan dengan penegakan diagnosis syok. Sumber penyakit yang mendasari perlu ditemukan. Kadang-kadang sumbernya jelas, misalnya, korban kecelakaan, syok terjadi akibat perdarahan dari luka. Namun, diagnosis juga terkadang sulit dipahami. Jenis pemeriksaan akan tergantung pada kondisi yang mendasarinya.

Syok – Penegakan Diagnosis

Diagnosis yang paling sering ditemukan adalah melalui riwayat kesehatan. Pemeriksaan fisik secara menyeluruh akan dilakukan dan tanda vital pasien perlu dimonitor.

  • Tanda-tanda vital yang pasien dipantau termasuk tekanan darah dan denyut jantung, serta pengukuran kadar oksigen dalam tubuh. Kateter khusus dapat dimasukkan ke dalam pembuluh darah besar di leher, dada, lengan, atau pangkal paha dan pembuluh darah dekat jantung atau ke arteri pulmonalis, untuk mengukur tekanan darah yang dekat dengan jantung, yang mungkin menjadi indikator yang lebih baik dari status cairan tubuh. Kateter lainnya dapat dimasukkan ke dalam arteri (aliran arteri) untuk mengukur tekanan darah lebih langsung. Kateter untuk berkeih dapat ditempatkan di dalam kandung kemih (kateter Foley) untuk mengukur produksi urine.
  • Pemeriksaan laboratorium darah akan dilakukan (jenis tergantung pada penyakit atau kondisi yang mendasari).
  • Pemeriksaan radiologis dapat dilakukan tergantung pada penyakit yang mendasari.

Perawatan di rumah
Jika Anda menemukan orang dengan syok, segera telepon 119 dan mengaktifkan sistem tanggap darurat. Jangan menangani sendiri pasien syok di rumah.

Baringkan pasien di tempat yang aman dan jaga untuk tetap hangat dan nyaman.

Jika pasien tidak sadar, tidak bernapas, dan tidak memiliki detak jantung, segera lakukan resustitasi jantung-paru dengan cara menekan dada mengikuti pedoman American Heart Association. Kalau bisa, segera sediakan defibrilator untuk melakukan kejut listrik pada jantung pasien.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi