Terbit: 5 August 2017 | Diperbarui: 6 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Karena sampel bakteri dari saluran genital atas sulit didapat dan karena banyak organisme yang berbeda dapat menyebabkan penyakit radang panggul, dokter biasanya akan meresepkan setidaknya dua antibiotik pada saat bersamaan. Antibiotik tersebut akan efektif terhadap berbagai macam bakteri infeksius.

Radang Panggul – Penanganan

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar semua antibiotik yang akan digunakan adalah efektif melawan N. gonorrhoeae dan C. trachomatis. CDC mencantumkan beberapa pilihan antibiotik untuk digunakan (misalnya, cefotetan (Cefotan, Apatef), 2 g IV setiap 12 jam ditambah doksisiklin (Vibramycin, Monodox), 100 mg oral atau IV setiap 12 jam). Durasi pengobatan bervariasi sesuai dengan tingkat penyakitnya.

Jika pasien hamil, kemungkinan mereka akan dirawat di rumah sakit. Jika dokter tidak yakin bahwa orang tersebut mengalami penyakit radang panggul, maka pasien akan dikonsultasikan dengan  seorang spesialis kandungan bagian ginekolog.

Jika dokter tidak dapat mengesampingkan radang usus buntu atau keadaan darurat bedah lainnya, dokter bedah dapat dikonsultasikan. Demikian juga, jika orang tersebut ditemukan memiliki abses (abses tubo-ovarium), mereka pasti akan dirawat di rumah sakit.

Sementara jika penderita tidak dirawat di rumah sakit dan tidak membaik dalam waktu 72 jam sejak pengobatan dimulai, maka pasien harus dievaluasi ulang. Pasien tersebut dapat diberikan antibiotik melalui infus dan mendapatkan penanganan khusus di rumah sakit.

Untuk diketahui, jika penyakit ini tidak diobati hal itu dapat menyebabkan nyeri panggul kronis dan jaringan parut pada sekitar 20% wanita. Meski kondisi ini sulit diobati, tapi kadangkala dapat ditangani dengan operasi. Pembedahan mungkin juga diperlukan untuk mengeluarkan atau menguras abses tubo-ovarium.

Penyakit Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease) – Halaman Selanjutnya : 1 2 3 4 5 6

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi