Terbit: 6 November 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Pengobatan untuk kelenjar bengkak berfokus pada mengobati penyebabnya. Misalnya, infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik, sementara infeksi virus dapat hilang dengan sendirinya. Jika kanker dicurigai, biopsi dapat dilakukan untuk mengonfirmasikan diagnosis.

Limfadenopati – Penanganan

Setiap pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak hilang atau tidak kembali ke ukuran normal dalam waktu sekitar satu bulan harus diperiksa oleh dokter. Kelenjar getah bening dapat tetap bengkak atau keras setelah infeksi awal hilang. Hal ini terutama berlaku pada anak-anak, di mana kelenjar dapat dikecilkan namun tetap tegas dan terlihat selama berminggu-minggu.

Namun jika limfadenopati disebabkan karena penyakit lain, maka diperlukan juga penanganan terhadap penyakit yang menjadi penyebabnya. Misalnya pada kanker kelenjar getah bening, biasanya pengobatan terhadap kanker juga diperlukan dan pengobatan selanjutnya dapat dengan metode kemoterapi dan radiasi.

Limfadenopati tidak dapat dicegah sepenuhnya. Namun risiko terjadi limfadenopati dapat diturunkan bila seseorang menjalani pola hidup yang sehat, yaitu:

  • Mengonsumsi banyak makanan serat
  • Berolahraga teratur.
  • Tidak merokok
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Tidur yang cukup.

Berikut ini adalah metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk limfadenitis, antara lain adalah:

  • Jika limfadenitis yang terjadi diakibatkan oleh tumor atau kanker, pasien dapat menjalani pembedahan untuk mengangkat tumor, kemoterapi, atau radioterapi.
  • Mengalirkan abses atau nanah. Metode ini dilakukan untuk mengobati limfadenitis yang sudah berkembang menjadi abses. Nanah akan dialirkan melalui irisan (insisi) kecil pada kulit yang dibuat di daerah abses. Setelah insisi dibuat, cairan nanah dibiarkan keluar dengan sendirinya, kemudian insisi ditutup menggunakan perban steril.
  • Obat-obatan. Antibiotik, antivirus, atau antijamur akan diberikan oleh dokter untuk mengobati limfadenitis yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur. Selain itu jika diperlukan, dokter akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen) jika pasien mengalami gejala nyeri dan demam akibat limfadenitis.

 

Limfadenopati :   1   2

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi