Terbit: 19 October 2017 | Diperbarui: 24 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Tiga jenis pemeriksaan tersedia untuk mendeteksi H pylori adalah:

Ulkus Peptikum – Pemeriksaan Untuk H pylori dan Penanganan Mandiri

  • Pemeriksaan darah: Pemeriksaan ini mendeteksi bakteri dengan mengukur antibodi terhadap bakteri. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk mempertahankan melawan “penyerang” seperti H pylori. Pemeriksaan darah itu murah dan bisa dilakukan di klinik. Sisi negatifnya adalah bahwa pemeriksaan darah bisa positif pada orang yang pernah menderita ulkus sebelumnya dan sudah pernah diobati.
  • Pemeriksaan nafas: Tes ini mendeteksi H pylori dengan mengukur karbon dioksida dalam nafas seseorang yang telah meminum cairan khusus. Bakteri H pylori memecah cairan, meningkatkan jumlah karbon dalam darah. Tubuh menyingkirkan karbon ini dengan menghirupnya sebagai karbon dioksida. Tes ini lebih akurat daripada tes darah tapi lebih sulit dilakukan. Hal ini sering digunakan setelah perawatan untuk memeriksa apakah bakteri H pylori telah diberantas.
  • Tes jaringan: Tes ini hanya digunakan jika biopsi endoskopik telah dilakukan, karena sampel jaringan dari lambung diperlukan untuk mendeteksi bakteri.

Apa pengobatan ulkus peptikum?
Pilihan pengobatan tergantung pada apakah ulkus tersebut disebabkan oleh infeksi dengan H pylori atau tidak. Diagnosis yang benar adalah kunci apakah suatu perawatan bekerja atau tidak. Jika bakteri penyebabnya, pengobatan berfokus pada membunuh infeksi. Terlepas dari apakah bakteri penyebabnya, mengurangi asam lambung merupakan fokus perawatan penting lainnya.

Apa pengobatan di rumah membantu gejala ulkus peptikum?
Perawatan di rumah untuk ulkus peptikum sering berpusat pada menetralkan asam lambung.

  • Jangan merokok, dan hindari kopi dan alkohol. Kebiasaan ini meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan pelindung mukosa saluran pencernaan yang meningkatkan pembentukan ulkus dan penyembuhan ulkus yang melambat.
  • Jangan mengkonsumsi obat antiinflamasi aspirin atau nonsteroidal. Paracetamol adalah pengganti yang baik untuk beberapa kondisi. Jika paracetamol tidak membantu, bicarakan dengan ahli kesehatan tentang obat alternatif lainnya.
  • Jika gejalanya ringan, coba penghambat asam lambung seperti antisid atau obat antihistamin (H2) yang dapat dibeli bebas di apotek menetralkan asam lambung. Jika tidak mempan, biasanya diperlukan obat yang lebih kuat yang perlu diresepkan oleh dokter.

Tidak ada diet khusus yang membantu orang dengan ulkus peptikum:

  • Diet hambar dan hindari makanan pedas atau berminyak.
  • Kita sekarang tahu diet memiliki sedikit efek pada ulkus. Pada beberapa orang, bagaimanapun, makanan tertentu tampaknya memperparah gejala sakit ulkus. Hindari mengonsumsi makanan apapun yang memperparah gejala.
  • Makan teratur dengan jadwal yang disiplin setiap harinya. Terlambat makan akan menyebabkan asam lambung yang terproduksi tidak mengolah makanan yang cukup dan justru mengikis lapisan saluran pencernaan.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi