Diagnosis vaskulitis mungkin menantang karena adanya tumpang tindih signifikan tanda dan gejala dengan kondisi lain yang lebih umum. Riwayat medis yang hati-hati dan pemeriksaan fisik yang lengkap adalah langkah awal jika diagnosis beberapa tipe vaskulitis dicurigai.
Bergantung pada organ yang mungkin terkena, tes laboratorium dan sinar-X tertentu dapat dilakukan. Misalnya, pemeriksaan darah rutin (hitung darah lengkap, elektrolit, dan tes darah ginjal dan hati), urinalisis, dan rontgen dada mungkin merupakan tes diagnostik dasar akan dikerjakan. Secara umum, beberapa penanda vaskulitis dapat diukur, yang dapat memberikan informasi pendukung tambahan dalam evaluasi vaskulitis. Tes ini mencakup kadar ANCA, tes untuk infeksi virus tertentu, dan penanda penyakit rematik untuk lupus dan rheumatoid arthritis.
Biopsi organ yang terkena vaskulitis sangat penting dalam membuat atau mendukung diagnosis penyakit vaskulitis. Biopsi biasanya dilakukan dari kulit, ginjal, atau paru-paru. Biopsi otak bisa dilakukan jika otak vaskulitis dicurigai.
Angiogram terkadang dilakukan untuk menilai penampilan fisik pembuluh darah. Hal ini dapat dilakukan dengan menyuntikkan pewarna ke dalam pembuluh darah dan melakukan pemeriksaan sinar-X tertentu saat sedang melakukan penyuntikan pewarna tersebut. Tes ini mungkin berguna pada vaskulitis yang melibatkan pembuluh darah lebih besar.
Vaskulitis dapat didiagnosis pada pemeriksaan mata oleh dokter mata (opthalmologist). Diagnosis vaskulitis retina (vaskulitis yang melibatkan retina atau permukaan bagian dalam mata) dapat memicu penyelidikan untuk menemukan penyebab sistemik termasuk virulitis lupus, arteritis temporal, PAN, penyakit Wegener, atau penyakit Behcet.
Pengobatan Vaskulitis
Ketika diagnosis vaskulitis spesifik telah ditegakkan, kepatuhan pengobatan dan kepedulian terhadap gejala penyakit adalah langkah penting yang perlu dipatuhi di rumah.
- Obat-obatan
Jika vaskulitis terkait dengan kondisi medis primer, kondisi yang mendasarinya perlu ditangani dengan tepat. Contohnya, mengobati infeksi hepatitis atau lupus sebagai langkah pertama dalam mengobati vaskulitis yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Pengobatan vaskulitis sangat tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan organ yang terlibat. Secara umum, pengobatan ditujukan untuk menghentikan atau memperlambat proses inflamasi yang terjadi di pembuluh darah. Obat yang paling umum digunakan adalah obat antiinflamasi berbasis steroid (kortikosteroid), seperti prednisone. - Tindak lanjut
Sangat penting bagi pasien yang didiagnosis dengan vaskulitis untuk secara rutin menindaklanjuti kondisi dengan dokter yang merawatnya. Respon terhadap pengobatan, evaluasi rutin penanda penyakit, dan penilaian organ yang terkena dampak adalah bagian integral dari perawatan lanjutan untuk vaskulitis. Mungkin, yang lebih penting, evaluasi kemungkinan efek samping dari, atau intoleransi terhadap, obat potensi kuat yang digunakan untuk mengobati vaskulitis sehingga tindak lanjut rutin dengan dokter memang merupakan hal yang penting. Bergantung pada jenis vaskulitis dan responsnya terhadap pengobatan, dokter yang merawat kadang-kadang dapat memilih untuk mengurangi obat ke dosis yang lebih rendah atau benar-benar menghentikan pengobatan.
Pencegahan Vaskulitis
Karena sebagian besar kondisi vaskulitis bersifat auto-imun (sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang pembuluh darah), mungkin tidak ada tindakan pencegahan. Beberapa jenis yang terkait dengan infeksi atau reaksi alergi dapat dicegah jika infeksi dicegah atau agen alergi dihindari.
Prognosis Vaskulitis
Gambaran keseluruhan vaskulitis bergantung pada tingkat keparahan kondisi dan penyebabnya. Terlepas dari jenis vaskulitis, pengenalan yang tepat, diagnosis, dan pengobatan segera dari kondisi yang tidak biasa ini membawa prognosis yang baik.