Terbit: 9 May 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Tiba-tiba terbangun saat tidur nyenyak di malam hari karena sesak napas? Waspadai kemungkinan paroxysmal nocturnal dyspnea (PND). Simak penjelasan lengkap mengenai kondisi yang menganggu kualitas tidur ini, selengkapnya melalui ulasan berikut!

Paroxysmal Nocturnal Dyspnea: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Apa itu Paroxysmal Nocturnal Dyspnea?

Paroxysmal nocturnal dyspnea adalah kondisi sesak napas atau kesulitan bernapas saat tidur. Kondisi ini umumnya terjadi pada malam hari. Orang yang mengalami gangguan ini akan terbangun dengan napas terengah-engah.

Sesuai namanya, PND mengacu pada kondisi berikut:

  • Paroxysmal: gejala yang muncul tiba-tiba dan kemungkinan dapat terulang kembali.
  • Nocturnal: mengacu pada waktu malam hari.
  • Dyspnea: menggambarkan kondisi sesak napas, kesulitan bernapas, atau pernapasan tidak nyaman.

Gejala yang Muncul

Paroxysmal nocturnal dyspnea terjadi 1 sampai 2 jam setelah tertidur. Seseorang dengan kondisi ini juga kemungkinan akan terbangun dari tidurnya karena mengalami gejala-gejala berikut:

  • Napas terengah-engah.
  • Batuk.
  • Mengi. 

Gejala yang muncul biasanya akan mereda setelah beberapa saat, yaitu sekitar setengah jam atau mungkin lebih lama. Setelahnya, pernapasan Anda akan kembali normal.

Kendati begitu, beberapa orang dengan kondisi ini dapat kesulitan untuk kembali tidur sehingga mengalami kecemasan tidur dan insomnia.

Apabila setelah Anda duduk atau bangun dari tidur, gejala masih saja menetap, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Baca JugaMendengkur dan Sleep Apnea? Bisa Jadi Karena Lidah Gemuk

Penyebab Paroxysmal Nocturnal Dyspnea

PND dapat terjadi akibat tekanan pada paru-paru ketika tidur. Kondisi ini menyebabkan oksigen pada paru-paru menurun dan paru-paru menjadi kaku.

Selain itu, seseorang yang memiliki alergi, terpapar zat beracun, dan memiliki penyakit jantung juga berisiko mengalami kondisi ini.

Secara umum, berikut beberapa penyebab PND yang sebaiknya Anda ketahui:

  • Paparan lama terhadap radiasi, misalnya serat asbes, debu silika, terapi radiasi, dan kotoran burung.
  • Gagal jantung.

Kendati begitu, istilah paroxysmal nocturnal dyspnea sendiri masih memunculkan sejumlah asumsi dari para ahli.

Ada yang menggunakan istilah tersebut pada gejala gagal jantung, ada pula yang menggunakannya untuk menggambarkan kondisi sesak napas pada malam hari akibat kondisi medis tertentu, misalnya tumor jinak. Berikut ini rinciannya:

  • Gagal jantung: orang dengan kondisi ini akan mengalami kesulitan bernapas ketika berbaring.
  • Kondisi pernapasan: gangguan pernapasan yang dapat menyebabkan PND, di antaranya asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), sleep apnea, penyakit paru restriktif.
  • Kondisi medis tertentu: penyakit asam lambung, gagal ginjal, kecemasan atau serangan panik.

Diagnosis 

Dokter akan melakukan wawancara untuk mengetahui kondisi dan riwayat medis Anda. Selain itu, dokter juga akan berbagai pemeriksaan yang akan membantu menegakkan diagnosis.

Pemeriksaan penunjang tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung dan paru-paru Anda. Adapun serangkaian tes tersebut, di antaranya:

  • Tes darah.
  • Biopsi.
  • Bronkoskopi.
  • CT scan dada.
  • Rontgen dada.
  • Angiogram koroner.
  • Ekokardiogram atau USG jantung.
  • Elektrokardiografi (EKG) 12 lead.
  • MRI scan dada.
  • Tes fungsi paru (spirometry testing).
  • Cardiac stress test.
  • Torakoskopi.

Faktor Risiko

Seseorang dapat berisiko mengalami paroxysmal nocturnal dyspnea jika berisiko juga terhadap gangguan jantung dan paru-paru.

Adapun faktor risiko gangguan jantung, antara lain:

  • Memiliki riwayat kondisi jantung sebelumnya.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Penyakit jantung koroner.
  • Diabetes.
  • Obesitas.
  • Merokok dan konsumsi alkohol.
  • Pola makan tidak sehat.
  • Aktivitas rendah.

Sementara itu, faktor risiko gangguan paru-paru, di antaranya:

  • Merokok, termasuk perokok pasif.
  • Polutan udara.
  • Alergen.

Baca JugaBisakah Sesak Napas Karena Asam Lambung?

Penanganan Paroxysmal Nocturnal Dyspnea

Penanganan kondisi bergantung pada penyebab kemunculan kondisi. Beberapa perawatan yang umum dilakukan di antaranya:

1. Gagal jantung

Dokter akan menyarankan beberapa pilihan perawatan, seperti terapi diuretik untuk mengurangi retensi cairan dan terapi obat jantung untuk melindungi jantung atau mengurangi tekanan darah serta detak jantung.

Pembedahan juga kemungkinan dapat dilakukan untuk membantu mengurangi beban kerja pada jantung.

Penderita juga disarankan untuk tidur dengan bersandar pada bantal sehingga gejala PND dapat mereda.

2. Kondisi pernapasan

PND yang terjadi akibat kondisi pernapasan tertentu dapat ditangani dengan mengobati pencetus gejala.

Sebagai contoh, PND terjadi karena asma, maka pengobatan asma yang terkontrol dapat membantu mengurangi gejala PND.

3. Kondisi medis tertentu

Jika penyakit asam lambung menjadi pencetus kondisi, maka penanganan yang dapat diberikan dapat berupa pengobatan dengan antasida serta perubahan gaya hidup.

4. Pengobatan lain

Penanganan kondisi akibat kecemasan, gangguan tidur, atau masalah kesehatan mental lain, dapat dilakukan dengan mengendalikan stres dan meningkatkan kualitas tidur.

Atur jadwal  tidur yang baik dan terapkan secara terus-menerus. Selain itu, hindari konsumsi makanan dan minuman tertentu yang dapat memengaruhi kualitas tidur, seperti kafein dan alkohol.

Itu dia penjelasan seputar paroxysmal nocturnal dyspnea. Jika Anda mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

 

  1. Anonim. 2021. What Is Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND)? https://www.medicalnewstoday.com/articles/paroxysmal-nocturnal-dyspnea. (Diakses pada 9 Mei 2022).
  2. Vandergriendt, Carly. 2018. Paroxysmal Nocturnal Dyspnea. https://www.healthline.com/health/paroxysmal-nocturnal-dyspnea. (Diakses pada 9 Mei 2022).
  3. Zoppi, Lois. 2020. What Is Paroxysmal Nocturnal Dyspnea? https://www.webmd.com/sleep-disorders/what-is-paroxysmal-nocturnal-dyspnea. (Diakses pada 9 Mei 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi