Terbit: 2 January 2020 | Diperbarui: 22 February 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Panu adalah infeksi jamur pada kulit yang menyebabkan bercak-bercak bersisik kecil berwarna putih pada kulit. Panu muncul di kulit dengan pola bulat-bulat berbatas tegas disebut tinea versikolor dan disebabkan oleh jenis jamur (malassezia) yang secara alami hidup di kulit Anda.

Panu: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Bercak-bercak ini mungkin tampak lebih terang atau lebih gelap daripada kulit di sekitarnya dan biasanya muncul di pergelangan dan bahu. Ketika jamur tumbuh di luar kendali, maka munculah penyakit kulit yang ditandai dengan ruam keputihan.

Penyebab Panu dan Faktor Risiko

Panu yang berkembang pada kulit sehat bisa tumbuh sangat cepat dan menimbulkan bercak-bercak yang berubah warna di kulit. Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor lingkungan dan biologis.

Berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab panu pada kulit:

  • Kulit berminyak
  • Keringat berlebih
  • Cuaca panas dan lembap
  • Berkeringat banyak
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Perubahan hormon
  • Beberapa jenis kanker
  • Gizi buruk
  • Menggunakan pil KB
  • Sedang hamil
  • Diabetes
  • Menggunakan obat-obatan kortikosteroid

Karena jamur tumbuh secara alami pada kulit, panu tidak menular. Kondisi ini dapat dialami orang dari setiap ras atau warna kulit, dan cenderung terjadi pada remaja dan dewasa muda.

Gejala Panu

Warna putih akibat asam dari ragi yang tumbuh menyebabkan area kulit yang terkena penyakiy kulit ini berubah warna. Bercak putih-putih yang muncul dapat hanya satu maupun berkelompok. Ciri-ciri panu meliputi:

  • Bercak berbentuk bulat dan berwarna putih, merah muda, merah, atau cokelat.
  • Bercak bisa lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
  • Cenderung muncul di leher, dada, punggung, dan lengan.
  • Bercak-bercak putih cenderung hilang selama cuaca dingin dan lebih buruk selama cuaca hangat dan lembap.
  • Terasa kering, bersisik dan gatal.

Kapan Harus ke Dokter?

Ciri-ciri panu dapat diobati secara mandiri di rumah dengan menggunakan bahan alami atau obat yang bisa Anda dapatkan di apotek. Tetapi jika pengobatan tersebut tidak efektif dan semakin memburuk, Anda harus ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat untuk mengendalikan pertumbuhan panu.

Diagnosis

Dokter dapat mendiagnosis penyakit kulit ini dengan melihat pola ruam di kulit. Selain itu, dokter mungkin akan mendiagnosis dengan cara berikut:

  • Dokter mungkin menggunakan sinar ultraviolet, yang akan membuat area yang terkena menunjukkan warna pancaran sinar UV dengan warna neon kuning-hijau. Namun, jika bukan karena panu, maka pemeriksaan sinar UV ini tidak akan memancarkan warna kuning-hijau di daerah yang diduga terkena.
  • Dokter juga akan mengambil sampel kulit dengan mengerok kulit yang bersisik dengan memeriksanya di bawah mikroskop.
  • Pada anak anak, dokter mungkin mengambil sel-sel kulit dengan terlebih dahulu menempelkan seperti selotip ke kulit dan kemudian menariknya dengan lembut. Sampel yang menempel kemudian langsung direkatkan pada slide untuk dilihat di bawah mikroskop.

Pengobatan Panu secara Alami

Jika ciri-ciri panu yang muncul tidak parah, Anda dapat melakukan pengobatan di rumah, seperti penggunaan bahan-bahan alami berikut:

1. Tea Tree Oil

Cara mengobati panu yang pertama adalah mengoleskan tea tree oil pada kulit yang terkena. Minyak ini memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu menghilangkan rasa gatal dan sifat antijamurnya yang menghilangkan jamur penyebab gatal.

Caranya:

  • Campurkan tujuh tetes tea tree oil dengan satu sendok teh minyak kelapa.
  • Oleskan campuran ini pada kulit yang terkena.
  • Biarkan selama 30 sampai 60 menit sebelum membilasnya.
  • Lakukan cara ini sebanyak 2 sampai 3 kali sehari.

2. Bawang Putih

Bawang putih adalah bumbu masakan yang kaya akan senyawa yang disebut allicin. Senyawa organosulfur ini dikenal sebagai anti-inflamasi dan antimikroba yang kuat, yang dapat digunakan untuk mengatasi panu.

Caranya:

  • Tumbuk bawang putih hingga lembut
  • Oleskan pada kulit yang terkena panu
  • Biarkan selama 20 sampai 30 menit.
  • Bilas dengan air hingga bersih.
  • Anda juga bisa makan dua siung bawang putih setiap hari saat perut kosong.
  • Lakukan cara ini dua kali sehari.

3. Lidah Buaya

Tanaman ini memiliki sifat penyembuhan yang dapat mempercepat panu hilang. Lidah buaya juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antijamur yang kuat untuk membantu membasmi tinea versikolor.

Caranya:

  • Gunakan satu sendok makan gel lidah buaya dan oleskan dengan lembut ke seluruh bagian kulit yang panuan.
  • Biarkan selama sekitar 30 menit dan kemudian bilas sampai bersih.
  • Lakukan cara ini beberapa kali setiap hari sampai mendapatkan hasilnya.

4. Kunyit

Curcumin adalah kandungan utama dari kunyit, yang memiliki sifat antijamur dan anti-inflamasi yang dapat membantu mengatasi tinea versikolor.

Caranya:

  • Campurkan dua sendok teh bubuk kunyit dengan sedikit air sampai menjadi pasta kental.
  • Oleskan pasta ini ke seluruh kulit yang terkena panu.
  • Biarkan selama sekitar 20 sampai 30 menit.
  • Bilas dengan air sampai bersih.
  • Lakukan cara ini tiga kali sehari.

5. Minyak Kelapa

Sama dengan bahan-bahan alami dia atasi, minyak ini juga memiliki sifat anti-inflamasi yang mengurangi rasa gatal. Selain itu minyak kelapa memiliki analgesik dan antijamur yang membantu mengatasi panu.

Caranya:

  • Oleskan minyak kelapa pada kulit yang terkena.
  • Biarkan selama 30 menit atau semalam sebelum dibilas dengan air.
  • Lakukan cara mengobati panu ini sekitar 2 sampai 3 kali sehari.

Sebelum menggunakan bahan-bahan alami di atas yang belum terbukti keefektivitasannya secara medis, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Pengobatan Rumahan Lainnya

Anda juga dapat menggunakan krim antijamur yang efektif untuk membunuh infeksi. Obat panu berikut ini bisa Anda dapatkan di apotek:

  • Clotrimazole
  • Miconazole
  • Selenium sulfide
  • Terbinafine

Pengobatan Panu secara Medis

Jika cara mengobati panu dengan bahan alami tidak efektif, dokter mungkin akan meresepkan obat, seperti krim topikal yang dapat diterapkan langsung ke kulit, termasuk ciclopirox dan ketoconazole.

Dokter mungkin juga dapat meresepkan pil untuk mengobati panu, termasuk:

  • Fluconazole
  • Itraconazole
  • Ketoconazole

Penting bagi Anda untuk mengikuti semua petunjuk cara menggunakan obat. Kegagalan dalam menggunakan jumlah yang penuh atau tidak konsisten dalam penggunaan dapat menyebabkan infeksi tumbuh kembali dengan cepat.

Pencegahan Panu

Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah pertumbuhan tinea versikolor di kemudian hari:

  • Menjaga kebersihan kebersihan kulit
  • Menghindari cuaca panas yang berlebihan
  • Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan
  • Menghindari keringat berlebih
  • Menggunakan losion dan sampo antijamur yang tersedia di apotek

Anda juga dapat membantu mencegah tinea versikolor dengan menggunakan perawatan kulit selama waktu yang paling rentan terhadap pertumbuhan panu.

 

  1. Burke, Darla. 2016. Tinea Versicolor. https://www.healthline.com/health/tinea-versicolor. (Diakses 2 Januari 2020)
  2. Fletcher, Jenna, 2017. Tinea versicolor: What is it?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/315779.php. (Diakses 2 Januari 2020)
  3. Anonim. 2018. Tinea Versicolor. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tinea-versicolor/symptoms-causes/syc-20378385. (Diakses 2 Januari 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi