Palatal petechiae adalah istilah yang menggambarkan perdarahan yang terjadi di mukosa mulut. Keadaan ini umumnya muncul bersamaan dengan mononukleosis, campak, demam berdarah, leukemia, trombositopenia, dan koagulasi intravaskular diseminata. Simak penjelasan mengenai penyebab hingga pencegahannya di bawah ini.
Apa itu Palatal Petechiae?
Palatal atau palatum adalah dinding langit-langit di mulut. Petechiae palatal adalah istilah yang juga menggambarkan pecahnya kapiler yang disebabkan oleh batuk berulang, bersin, atau muntah. Selain itu, kondisi juga bisa disebabkan oleh pengisapan.
Misalnya, seseorang dengan alergi musiman dan ‘tenggorokan gatal’ membuatnya sering menempelkan lidah ke langit-langit mulut, hal ini akan membuat petechiae terbentuk sebagai akibat dari isapan.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan perdarahan kapiler, antara lain:
- Mengejan berkepanjangan.
- Obat-obatan.
- Kondisi medis.
Penyebab Palatal Petechiae
Bintik merah di langit-langit mulut umumnya disebabkan oleh iritasi dari makanan, gigi palsu, atau infeksi mulut/tenggorokan. Meski begitu, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Namun, jika Anda khawatir mengenai bintik-bintik merah ini atau tidak tahu apa yang menyebabkannya, konsultasi dengan dokter diperlukan karena bisa saja hal ini merupakan tanda dari kondisi yang lebih serius.
Beberapa hal yang bisa menyebabkan hal ini, di antaranya:
1. Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan adalah infeksi yang memengaruhi tenggorokan dan amandel. Sekelompok bakteri yang disebut Streptococcus dapat menyebabkan infeksi ini. Namun tidak menutup kemungkinan bakteri lain juga menyebabkan infeksi pada radang tenggorokan.
Bintik-bintik merah kecil yang disebut petechiae di langit-langit mulut adalah gejala umum dari infeksi radang tenggorokan.
Gejala lain dari kondisi ini, antara lain:
- Demam.
- Nyeri saat menelan.
- Amandel merah dan bengkak.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
2. Cedera Fisik
Salah satu alasan paling umum untuk bintik merah atau luka di langit-langit mulut adalah cedera mendadak seperti sayatan atau luka bakar. Hal ini mungkin terjadi karena minum sesuatu yang terlalu panas atau mengunyah makanan hingga menyebabkan memar.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan cedera fisik atau memar pada mulut adalah:
- Gigi palsu yang sudah tidak pas lagi.
- Tepi gigi yang patah.
- Tambalan gigi tidak rata atau mahkota gigi patah.
- Sensitivitas atau reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu dalam beberapa pasta gigi atau obat kumur.
3. Oral Thrush
Oral thrush atau kandidiasis mulut adalah infeksi jamur pada mulut yang disebabkan oleh jamur Candida. Beberapa faktor spesifik yang menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi mengalami kondisi adalah:
- Menggunakan gigi palsu.
- Perokok aktif.
- Memiliki HIV/AIDS.
- Diabetes.
- Kanker.
- Obat-obatan tertentu untuk mulut kering atau asma.
Gejala umum oral thrush meliputi:
- Bercak putih atau merah di pipi bagian dalam, lidah, langit-langit mulut, serta tenggorokan.
- Bintik merah yang terasa perih.
- Kehilangan rasa.
- Perasaan seperti terdapat kapas pada mulut.
- Nyeri saat makan dan menelan.
4. Sariawan
Sariawan adalah luka yang terjadi di dalam mulut. Keadaan ini menyebabkan ketidaknyamanan dan kesulitan untuk makan dan minum.
Sariawan cenderung hilang dalam 2-4 minggu; tetapi dapat bertahan, berdarah, atau terinfeksi dalam beberapa kasus.
Beberapa faktor umum yang berkontribusi terhadap sariawan adalah:
- Dehidrasi.
- Kebersihan mulut yang buruk.
- Peminum alkohol berat.
- Merokok.
- Asupan protein dan vitamin kurang.
- Obat atau perawatan tertentu, seperti terapi radiasi.
5. Penyakit Tangan Kaki, dan Mulut (PTKM)
Penyakit ini biasanya memengaruhi anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun, meskipun anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa juga bisa mengalaminya. Tanda pertama penyakit ini umumnya adalah demam.
Setelah 1-2 hari, luka yang menyakitkan dapat berkembang di mulut. Kondisi ini umumnya disebut herpangina. Luka biasanya dimulai sebagai bintik merah kecil dan biasanya muncul di bagian belakang mulut
6. Herpes Mulut
Virus herpes simpleks (HSV) dapat menyebabkan luka terbuka di dalam atau di sekitar mulut. Lepuhan-lepuhan kecil sering muncul di tepi bibir hingga di langit-langit mulut.
Kondisi ini sering muncul sebagai luka terbuka putih, meskipun juga bisa terlihat seperti bintik-bintik merah, terutama ketika baru terbentuk dan saat memasuki masa penyembuhan.
Luka biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu. Selama periode ini, seseorang harus menghindari kontak fisik dengan orang lain dan menghindari berbagi barang pribadi seperti pisau cukur, pelembap bibir, dan handuk, guna mencegah penularan virus.
7. Canker Sore (Lesi Mulut)
Canker sore adalah lesi kecil yang berkembang di langit-langit mulut atau bagian dalam mulut. Kondisi ini bisa dimulai dengan bintik merah atau benjolan dan cenderung membesar dalam beberapa hari.
Penyebab pasti canker sore masih belum diketahui, tetapi beberapa faktor risiko meliputi:
- Genetik.
- Kelelahan.
- Stres emosional.
- Makanan tertentu yang menyebabkan iritasi.
8. Eritroplakia
Eritroplakia adalah bercak atau bintik merah yang biasa terlihat di dasar atau samping mulut. Penyebab keadaan ini tidak sepenuhnya dipahami, tetapi lebih sering pada orang yang merokok atau konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Ciri-ciri eritroplakia adalah:
- Lesi halus.
- Lesi dikelilingi oleh batas yang jelas.
- Sensasi terbakar yang menyakitkan.
- Rasa logam di mulut.
Perawatan Palatal Petechiae
Banyak kondisi yang dapat menyebabkan bintik merah di mulut, beberapa di antaranya tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya.
Beberapa bintik merah mungkin mengindikasikan infeksi mulut. Jika gejala berlangsung lebih dari seminggu atau sangat menyakitkan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Pada dasarnya, perawatan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Perawatan bisa menggunakan gel, balsem oral, obat kumur, dan antibiotik.
Pencegahan Palatal Petechiae
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan kebersihan sekaligus mengurangi masalah di rongga mulut, antara lain:
- Menjaga kesehatan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari.
- Gunakan obat kumur setidaknya seminggu sekali.
- Tidak merokok.
- Jika ada obat yang menyebabkan mulut kering, minum banyak air, kunyah permen karet tanpa gula, dan batasi konsumsi minuman beralkohol.
- Lakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali.
Itulah pembahasan tentang palatal petechiae, gangguan kesehatan pada mulut akibat kapiler pada mulut pecah. Segera hubungi dokter bila Anda mengalami masalah mulut dengan gejala terkait yang tidak kunjung sembuh.
- Anonim. Petechiae. https://www.mayoclinic.org/symptoms/petechiae/basics/causes/sym-20050724. (Diakses pada 16 September 2021).
- D’Souza, Gillian. 2019. What causes red spots on the roof of the mouth?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324876. (Diakses pada 16 September 2021).
- Haring, Joen Iannucci. 1998. Case #8: A 24-year-old male visited a general dentist for a checkup. Oral examination revealed multiple red spots on the soft palate. https://www.rdhmag.com/home/article/16403799/case-8-a-24yearold-male-visited-a-general-dentist-for-a-checkup-oral-examination-revealed-multiple-red-spots-on-the-soft-palate. (Diakses pada 16 September 2021).