Terbit: 17 August 2017 | Diperbarui: 22 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Obat berikut biasanya disediakan untuk pasien dengan gejala yang tidak membaik dengan pengobatan yang telah disebutkan sebelumnya:

Irritable Bowel Syndrome (IBS) – Obat Lainnya Jika Obat Standar Tidak Merespon

  • Alosetron (Lotronex) adalah obat terbatas yang disetujui hanya untuk pengobatan jangka pendek terhadap wanita dengan IBS-D berat, kronis, diare yang mengarah ke IBS-D yang gagal merespon terapi IBS konvensional. Kurang dari 5% orang dengan irritable bowel synrome memiliki bentuk yang parah, dan hanya sebagian kecil orang dengan IBS berat yang memiliki tipe diare-predominan. Alosetron awalnya didepak dari pasar obat Amerika Serikat namun diperkenalkan kembali dengan pengawasan dan keterbatasan ketat dalam penggunaannya yang disetujui oleh FDA pada tahun 2002. Dokter harus terdaftar di pabrik farmasi untuk meresepkan obatnya. Efek samping gastrointestinal yang serius dan tidak dapat diprediksi (termasuk beberapa yang menyebabkan kematian) dilaporkan terkait dengan penggunaannya setelah mendapat persetujuan awal. Keamanan dan kemanjuran alosetron belum cukup dipelajari pada pria. Oleh karena itu, FDA belum menyetujui obat untuk pengobatan IBS pada pria.
  • Rifaximin (Xifaxan) adalah obat antibiotik untuk IBS-D yang bekerja dengan mengurangi atau mengubah bakteri usus, dan ini dapat memperbaiki gejala kembung dan diare setelah menjalani pengobatan selama 10 sampai 14 hari. Beberapa pasien memerlukan peninjauan kembali pada dosis yang lebih tinggi untuk menghilangkan gejala.
  • Eluxadoline (Viberzi) adalah obat baru untuk IBS-D yang membantu mengurangi rasa sakit pada perut dan meningkatkan konsistensi tinja pada orang dewasa.
  • Linaclotide (Linzess) adalah sejenis obat yang mengurangi sembelit dan nyeri pada beberapa orang dewasa dengan irritable bowel syndrome (IBS). Dalam uji coba obat, orang dengan IBS yangmengalami konstipasi (subtipe IBS yang disebut IBS-C) memiliki pergerakan usus yang lebih sering dan lebih baik dan berkurangnya sakit perut setelah mendapatkan dosis Linzess harian. Obat ini sering mulai bekerja dalam beberapa hari pertama pengobatan.
  • Lubiprostone (Amitiza) adalah jenis pencahar yang digunakan untuk mengobati irritable bowel syndrome dengan konspitasi (subtipe IBS yang disebut IBS-C) pada wanita yang berusia minimal 18 tahun. Obat berupa kapsul yang diminum secara oral, dua kali sehari bersamaan dengan makanan. Obat ini digunakan untuk meringankan sakit perut, kembung, dan tegangnya perut. Dan menghasilkan tinja dengan konsistensi yang lebih lembut dan frekuensi buang air besar meningkat pada orang-orang yang mengalami konstipasi idiopatik kronis.
  • Tegaserod (Zelnorm) adalah obat yang digunakan untuk mengobati IBS namun dilarang beredar pada tahun 2008 karena meningkatnya risiko serangan jantung, stroke, dan kolitis iskemik.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi