Terbit: 30 May 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Nyeri anus atau dalam dunia medis dikenal dengan sebutan proctalgia adalah nyeri yang terjadi di dalam atau di sekitar anus dan rektum (bagian terakhir dari usus besar). Meski kondisi ini tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius, rasa nyeri yang terjadi bisa sangat mengganggu. Simak gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Nyeri Anus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Nyeri Anus?

Seperti penjelasan sebelumnya, anus nyeri adalah rasa sakit di dalam atau di sekitar anus dan rektum. Nyeri yang dirasakan bisa berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. Meskipun sebagian besar penyebab dari kondisi ini adalah sesuatu yang tidak membahayakan, nyeri itu sendiri bisa parah karena banyak ujung saraf di daerah tersebut.

Gejala Nyeri Anus

Gejala utama yang terjadi dari kondisi ini adalah nyeri di sekitar rektum atau di sekitar anus. Rasa sakit yang muncul biasanya terjadi secara tiba-tiba. Meski bisa terjadi beberapa detik hingga menit, dalam beberapa kasus kondisi ini bisa bertahan lebih lama.

Nyeri yang parah bisa menghambat aktivitas Anda sehari-hari, bahkan menyebabkan nyeri yang menyiksa ketika buang angin (flatus) maupun ketika harus buang air besar.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Rasa nyeri sering kali hilang dengan cepat tanpa harus mendapatkan penanganan dari dokter. Namun, terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk mendapatkan penanganan medis, antara lain:

  • Nyeri berlangsung lebih dari beberapa hari
  • Rasa nyeri menjadi parah atau menyebar ke area lain dari tubuh
  • Muncul demam
  • Pendarahan anus
  • Muncul benjolan
  • Trauma pada anus
  • Pusing atau merasa ingin pingsan

Pendarahan yang terjadi pada anus adalah sesuatu yang sangat berbahaya karena dapat menjadi tanda kanker usus besar. Meski begitu, sebagian besar penyebab anus nyeri tidak berhubungan dengan kanker, akan tetapi tumor dapat menyebabkan perdarahan, nyeri, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

Baca Juga: Abses Anus: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

Penyebab Nyeri Anus

Banyak kondisi yang berbeda dapat menjadi penyebab anus terasa nyeri. Namun, Anda tidak bisa memastikan penyebab rasa nyeri tanpa bantuan dokter. Berikut adalah beberapa kemungkinan yang menyebabkan hal tersebut:

  • Fisura Ani

Nyeri yang berhubungan dengan fisura ani biasanya terletak pada pembukaan anus. Rasa sakitnya dialami selama buang air besar tetapi mungkin berlanjut seiring waktu. Anda juga mungkin mengalami gatal, darah merah dibagian luar tinja, atau di kertas toilet.

  • Wasir

Wasir adalah pembengkakan dari pembuluh darah di rektum. Meski beberapa wasir tidak menimbulkan gejala, jenis wasir yang lain bisa terasa sangat menyakitkan. Kondisi ini bisa menimbulkan gatal dan pendarahan di anus.

  • Tenesmus Rektal

Tenesmus rektal adalah keinginan untuk buang air besar bahkan ketika tidak ada lagi tinja yang harus dikeluarkan. Kondisi ini sering kali disertai dengan rasa sakit, tegang, atau kram. Gangguan ini biasanya terjadi akibat dari kondisi medis lainnya.

  • Kejang Otot

Nyeri pada anus juga bisa disebabkan akibat kejang otot di daerah panggul. Meski bisa menimbulkan rasa nyeri yang kuat, kondisi ini umumnya hilang dengan cepat.

  • Prolaps Rektum

Kondisi ini terjadi ketika sebagian atau seluruh rektum keluar melalui lubang anus. Kondisi yang jarang terjadi ini memiliki penyebab yang tidak jelas dan lebih umum terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun. Gejala yang bisa terlihat adalah tonjolan di luar anus atau sakit saat buang air besar.

  • Seks Anal

Kulit di sekitar anus sangat sensitif. Gesekan dari seks anal dapat menyebabkan iritasi, pembengkakan, atau pendarahan. Kondisi ini terjadi karena anus tidak menghasilkan pelumas seperti vagina.

Faktor Risiko

Karena terdapat banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab anus nyeri, berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan lain yang dapat menjadi alasan dibalik rasa nyeri, antara lain:

  • Abses anus
  • Tumor jinak
  • Sembelit kronis atau diare
  • Proctalgia kronis
  • Penyakit Crohn
  • Impaksi tinja
  • Infeksi
  • Cedera
  • Sindrom Levator ani
  • Proctalgia fugax
  • Proktitis
  • Pruritus ani
  • Kanker anus
  • Sindrom ulkus rektum soliter
  • Kolitis ulseratif

Diagnosis Nyeri Anus

Diagnosis untuk kondisi ini bisa menjadi sulit karena setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda dan mirip dengan kondisi medis lainnya. Diagnosis biasanya meliputi pemeriksaan medis menyeluruh, termasuk wilayah genital.

Dokter juga mungkin menyarankan untuk tes darah dan tes endoskopi untuk melihat lapisan usus. Pemeriksaan endoskopi adalah ketika seorang dokter memasukkan selang kecil fleksibel dengan cahaya dan kamera ke dalam tubuh.

Dalam banyak kasus, beberapa tes tidak dapat mengonfirmasi penyebab rasa nyeri secara spesifik. Sebaliknya, pemeriksaan dapat mendeteksi kondisi lain yang lebih serius.

Baca Juga: 10 Penyebab Anus Berdarah yang Harus Diwaspadai

Pengobatan Nyeri Anus

Dikarenakan tidak ada penyebab spesifik, perawatan berfokus pada pengelolaan gejala. Jika pemicu telah diidentifikasi, maka pemicu tersebut juga harus dikelola. Berikut adalah beberapa perawatan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri, antara lain:

  • Obat-obatan seperti obat penghilang rasa sakit, pelunak feses dan antibiotik (jika ada infeksi).
  • Diet tinggi serat untuk membantu memastikan pergerakan usus halus.
  • Sitz bath dengan air hangat untuk membersihkan area anus dan menghilangkan rasa sakit.
  • Pembedahan untuk kejang otot dan untuk memperbaiki fistula.

Pencegahan Nyeri Anus

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dicoba untuk meredakan dan menghindari nyeri pada anus, antara lain:

  • Hindari menyeka anus terlalu keras setelah buang air besar.
  • Hindari penggunaan sabun wangi atau deterjen beraroma kuat karena dapat mengiritasi kulit.
  • Guna mencegah terjadinya wasir, cobalah untuk tidak duduk terlalu lama.
  • Jangan mengenakan pakaian ketat sehingga area anus bisa ‘bernapas’. Pilih pakaian dengan bahan katun.
  • Jangan pernah memasukkan benda asing ke dalam anus.
  • Jangan menggunakan krim apa pun di area anus selain yang ditentukan oleh dokter.

 

  1. Anonim. Anal Pain. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21020-anal-pain . (Diakses pada 24 Juli 2020).
  2. Anonim. Anal pain. https://www.mayoclinic.org/symptoms/anal-pain/basics/definition/sym-20050918. (Diakses pada 24 Juli 2020).
  3. Anonim. What can cause rectal pain?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326085#muscle-spasms. (Diakses pada 24 Juli 2020).
  4. Bolen, Barbara. 2020. What to Do for Anal Pain. https://www.verywellhealth.com/what-to-do-for-anal-pain-1945206. (Diakses pada 24 Juli 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi