Terbit: 22 December 2021 | Diperbarui: 9 September 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Mycetoma atau misetoma, adalah infeksi kronis pada kulit akibat bakteri dan jamur. Penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan dan bahkan amputasi. Selengkapnya ketahui gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahannya di bawah ini!

Mycetoma: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Apa itu Mycetoma?

Mycetoma adalah infeksi kronis pada kulit yang disebabkan jamur atau bakteri yang ditemukan di tanah dan air. Terkadang organisme tersebut juga dapat menyerang otot, tulang, tendon, dan sendi.

Bakteri dan jamur dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka, bisanya pada kulit kaki. Penyakit ini ditandai dengan benjolan dan lubang kecil yang mengeluarkan cairan encer atau nanah yang mengandung butiran.

Mycetoma terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Eumycetoma, infeksi yang disebabkan oleh jamur.
  • Actinomycetoma, infeksi yang disebabkan oleh bakteri berserabut dari ordo, actinomycetes.

Tanda dan Gejala Mycetoma

Penyakit kulit ini biasanya berkembang secara perlahan, yang ditandai dengan beberapa kondisi berikut ini:

  • Dimulai dengan benjolan tanpa rasa sakit di bawah kulit.
  • Berkembang menjadi infeksi terbuka yang mengeluarkan cairan dan butiran kecil dengan kandungan spora jamur.
  • Menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh yang terkena, biasanya tangan dan kaki, punggung, dan bokong.
  • Memburuk menjadi kondisi kronis karena mycetoma menyebar ke kulit, jaringan dalam dan tulang, mengakibatkan kerusakan, kelainan bentuk, dan hilangnya fungsi.

Infeksi bakteri juga sering terjadi, yang menyebabkan peningkatan rasa sakit, kecacatan, dan septikemia (keracunan darah akibat bakteri) yang fatal jika tidak diobati.

Banyak penderita penyakit ini menjadi depresi dan membutuhkan bantuan psikolog.

Penyebab Mycetoma

Bakteri dan jamur yang menyebabkan penyakit ini hidup di dalam tanah dan air. Keduanya bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka atau luka kecil lainnya pada kulit, misalnya tertusuk duri.

Tidak diketahui secara pasti mengapa sebagian orang mengembangkan misetoma dan yang lainnya tidak, tetapi faktor lingkungan dan kondisi kehidupan mungkin menjadi pemicunya. Misetoma tidak menular dari orang ke orang.

Faktor yang menjadi penyebabnya dapat dicurigai dari warna butiran yang terkandung dalam benjolan di kulit yang terkena penyakit ini.

Organisme penyebab misetoma tersebar di seluruh dunia, tetapi endemik di daerah tropis dan subtropis yang disebut ‘sabuk mycetoma.’ Ini meliputi Republik Bolivarian Venezuela, Chad, Ethiopia, India, Mauritania, Meksiko, Senegal, Somalia, Sudan, Thailand , dan Yaman.

Faktor Risiko Mycetoma 

Beberapa faktor tertentu dapat meningkatkan risiko terkena misetoma, berikut di antaranya:

  • Eumycetoma terutama menyerang pria paruh baya yang bekerja sebagai penggembala, buruh, atau petani, terutama saat berjalan tanpa menggunakan alas kaki.
  • Misetoma juga dapat memengaruhi pria dan wanita yang lebih muda.
  • Actinomycetoma juga terkait dengan infeksi mulut, gigi, atau penyakit gusi.

Diagnosis Mycetoma

Misetoma dapat diidentifikasi secara langsung dengan memeriksa butiran spora jamur di bawah mikroskop. Namun, tes lebih lanjut diperlukan untuk memastikan diagnosis.

Tes diagnostik yang mungkin dilakukan termasuk biopsi dan X-Ray atau ultrasound. Semakin cepat infeksi terdeteksi, semakin baik peluang untuk menyembuhkannya. Untuk itu, tes diagnostik yang sederhana dan efektif sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Infeksi Parasit: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, Pencegahan, dll

Pengobatan Mycetoma

Perawatan yang bekerja mengobati misetoma terbatas, mungkin menghabiskan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun, serta biayanya kemungkinan mahal.

Kerusakan jaringan subkutan (otot, tulang, sendi atau tendon) sering kali berlanjut, sehingga pembedahan lokal (termasuk amputasi) dan fisioterapi mungkin diperlukan

Pengobatan untuk misetoma tergantung pada penyebabnya, baik itu akibat bakteri (actinomycetoma) atau jamur (eumycetoma).

Berikut ini obat-obatan yang dapat mengobati mycetoma:

1. Antibiotik

Actinomycetoma biasanya dapat diobati dengan antibiotik dan operasi biasanya tidak diperlukan. Obat-obatan antibiotik untuk bakteri, termasuk:

  • Trimethoprim + sulphamethoxazole. (Cotrimoxazole)
  • Amoxicillin + clavulanic acid.
  • Amikacin or gentamicin.
  • Doxycycline or minocycline.
  • Penicillin.
  • Dapsone.
  • Streptomycin.
  • Rifampicin.

2. Antijamur

Eumycetoma biasanya diobati menggunakan obat antijamur jangka panjang, tetapi pengobatannya mungkin tidak sepenuhnya efektif. Dalam kasus ini, operasi atau amputasi terkadang diperlukan untuk memotong jaringan yang terinfeksi.

Beberapa obat antijamur, di antaranya

Baca Juga: 12 Antibiotik Alami untuk Atasi Infeksi Tubuh

Komplikasi Mycetoma

Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berikut:

  • Infeksi bakteri sekunder.
  • Pembengkakan berukuran besar yang tampak aneh dengan kelainan bentuk.
  • Ankilosis (radang sendi) dan kehilangan fungsi tubuh.
  • Edema kronis.
  • Nyeri.
  • Atrofi anggota tubuh yang tidak digunakan (pengurangan ukuran dan kekuatan)

Untungnya, kondisi ini dapat dicegah dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat.

Pencegahan Mycetoma

Dokter, tenaga medis, dan peneliti percaya bahwa memakai sepatu dapat mencegah cedera yang dapat menyebabkan misetoma. Sepatu dapat melindungi kaki saat seseorang berjalan atau bekerja di ruang terbuka di mana kuman penyebab misetoma biasa ditemukan di air dan tanah.

Mendeteksi dan pengobatan dini, sebelum gejala menimbulkan efek serius, dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit ini dan dapat menyembuhkan kondisi tersebut.

 

  1. Anonim. Mycetoma, chromoblastomycosis and other deep mycoses. https://www.who.int/health-topics/mycetoma-chromoblastomycosis-and-other-deep-mycoses#tab=tab_1 (Diakses pada 22 Desember 2021).
  2. Anonim. 2019. Mycetoma. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mycetoma (Diakses pada 22 Desember 2021).
  3. Anonim. 2021. What is mycetoma?. https://dndi.org/diseases/mycetoma/facts/ (Diakses pada 22 Desember 2021).
  4. Rivero, Alexis D. L. 2017. Mycetoma. https://dermnetnz.org/topics/mycetoma (Diakses pada 22 Desember 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi