Terbit: 24 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Mungkin telinga Anda merasa sedikit asing saat mendengar salpingitis. Tidak banyak wanita yang mengetahui apa itu salpingitis, gejala-gejala apa yang ditimbulkan, dan apa dampaknya bagi tubuh. Perlu diketahui, salpingitis merupakan sebuah gangguan berupa peradangan pada saluran tuba yang dipicu oleh infeksi bakteri.

Mengenal Salpingitis, Peradangan Saluran Tuba yang Bisa Sebabkan Kemandulan

Photo Credit : pexels.com

Lebih lanjut, salpingitis bisa dikatakan sebagai salah satu faktor ketidaksuburan wanita. Hal tersebut dikarenakan saluran tuba telah dirusak oleh bakteri-bakteri jahat. Penyakit ini memang sulit didiagnosa, sehingga sangat sulit dikenali gejala-gejalanya. Biasanya, seseorang akan sadar jika dia terkena salpingitis saat sudah berkonsultasi ke dokter.

Apa saja gejalanya?

Namun, secara umum, salpingitis bisa dikenali dengan munculnya keputihan yang tidak normal, munculnya bercak darah, sering merasa nyeri pada perut, nyeri pada punggung bawah, dan sakit saat melakukan hubungan seksual. Beberapa keluhan tersebut bisa dikatakan sebagai gejala dari salpingitis.

Menurut dunia medis, penyakit ini bisa dikatakan sebagai penyakit akut dan kronis. Pada salpingitis akut, saluran tuba biasanya menjadi bengkak dan sering mengeluarkan cairan yang cukup deras sehingga bagian dinding dalam tabung saling menempel. Lalu, pada kasus salpingitis kronis, biasanya mengikuti dan berawal dari gejala akut tersebut.

Bagaimana penularan penyakit ini?

Faktor utama adalah bakteri dan kuman. Bisa saja ditularkan saat berhubungan seksual, aborsi, keguguran, dan usus buntu. Namun, yang paling banyak terjadi adalah karena seseorang tidak rajin merawat bagian intimnya sehingga bakteri dan kumat lebih mudah masuk ke dalam. Hingga akhirnya kuman tersebut berkembang biak pada saluran tuba dan menyebabkan infeksi.

Bagaimana cara mengobatinya?

Salpingitis bisa diobati dengan berbagai metode. Diantaranya dengan antibiotik, penggunaan obat tertentu, operasi, hingga terapi-terapi yang disarankan oleh medis. Namun, dalam proses penyembuhan, pasien harus benar-benar siap dan disiplin dalam menjalani setiap programnya karena butuh kesabaran ekstra dalam membasmi bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi