Terbit: 13 February 2019 | Diperbarui: 23 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Gout arthritis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari arhtritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).

Gout Arthritis: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatan

Gejala Gout Arthritis

Tanda dan gejala gout arthritis hampir selalu terjadi secara tiba-tiba, dan sering terjadi di malam hari. Gejalanya termasuk:

1. Nyeri sendi yang sering

Nyeri yang hebat dirasakan oleh penderita pada satu atau beberapa sendi, seringkali terjadi pada malam hari; nyeri semakin memburuk dan tak tertahankan. Sendi membengkak dan kulit di atasnya tampak:

  • Merah atau keunguan
  • Kencang dan licin
  • Teraba hangat

Menyentuh kulit di atas sendi yang terkena bisa menimbulkan nyeri yang luar biasa.

2. Gout arthritis biasanya terjadi di kaki

Gout adalah penyakit yang paling sering menyerang sendi di pangkal ibu jari kaki dan menyebabkan suatu keadaan yang disebut podagra; tetapi penyakit ini juga sering menyerang pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan dan sikut.

Kristal dapat terbentuk di sendi-sendi perifer tersebut karena persendian lebih dingin daripada persendian di pusat tubuh dan urat cenderung membeku pada suhu dingin. Kristal juga terbentuk di telinga dan jaringan yang relatif dingin lainnya. Sebaliknya, gout jarang terjadi pada tulang belakang, tulang panggul ataupun bahu.

3. Mengalami demam hingga takikardia

Gejala lainnya dari gout arthritis adalah demam, menggigil, perasaan tidak enak badan dan denyut jantung yang cepat (takikardia). Gout arthritis cenderung lebih berat pada penderita yang berusia di bawah 30 tahun. Biasanya, pada pria gout timbul di usia pertengahan, sedangkan pada wanita muncul pada saat pasca-menopause.

4. Gout arthritis biasanya menyerang satu sendi

Serangan gout arthritis pertama biasanya hanya mengenai satu sendi dan berlangsung selama beberapa hari. Gejalanya menghilang secara bertahap, di mana sendi kembali berfungsi dan tidak timbul gejala sampai terjadi serangan berikutnya. Tetapi jika penyakit ini semakin memburuk, maka serangan yang tidak diobati akan berlangsung lebih lama, lebih sering terjadi dan mengenai beberapa sendi. Sendi yang terkena bisa mengalami kerusakan yang permanen.

5. Gout arthritis yang menahun

Artritis gout dapat menahun dan berat, yang menyebabkan terjadinya kelainan bentuk sendi. Pengendapan kristal asam urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut dan menyebabkan kerusakan yang akan membatasi pergerakan sendi. Benjolan keras dari kristal asam urat (tofi) diendapkan di bawah kulit di sekitar sendi. Tofi juga bisa terbentuk di dalam ginjal dan organ lainnya, di bawah kulit telinga atau di sekitar sikut. Jika tidak diobati, tofi pada tangan dan kaki bisa pecah dan mengeluarkan massa kristal yang menyerupai kapur.

Penyebab Gout Arthritis

Awalnya penyakit gout arthritis disebabkan oleh kelebihan asam urat dalam darah atau hiperurisemia. Asam urat diproduksi dalam tubuh selama pemecahan purin – senyawa kimia yang ditemukan dalam jumlah tinggi pada makanan tertentu seperti daging, unggas, dan makanan laut.

Biasanya, asam urat dilarutkan dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh melalui urine melalui ginjal. Jika terlalu banyak memproduksi asam urat, atau tidak cukup diekskresikan, asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal tajam yang memicu peradangan dan nyeri pada sendi dan jaringan di sekitarnya.

Faktor Risiko Gout Arthritis

Berikut sejumlah faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan hiperurisemia, pemicu artritis gout:

1. Umur dan jenis kelamin

Pria menghasilkan lebih banyak asam urat daripada wanita, meskipun kadar asam urat wanita mendekati pria setelah menopause.

2. Genetika

Riwayat keluarga yang menderita gout arthritis meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit ini pada keturunannya.

3. Gaya hidup

Minum alkohol dapat mengganggu dalam menghilangkan asam urat dari tubuh. Makan diet purin tinggi juga meningkatkan jumlah asam urat dalam tubuh.

4. Paparan timbal

Paparan atau tercemar timbal kronis dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa kasus gout arthritis.

5. Obat

Penyakit gout arthritis disebabkan oleh obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh; ini termasuk beberapa diuretik dan obat-obatan yang mengandung salisilat.

6. Berat badan

Kelebihan berat badan meningkatkan risiko gout arthritis karena ada lebih banyak pergantian jaringan tubuh, yang berarti lebih banyak produksi asam urat sebagai produk sisa metabolisme. Tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan peradangan sistemik karena sel-sel lemak menghasilkan sitokin pro-inflamasi.

7. Masalah kesehatan lainnya

Insufisiensi ginjal dan masalah ginjal lainnya dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk secara efisien membuang produk-produk limbah, yang menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Kondisi lain yang terkait dengan artritis gout termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan kelenjar tiroid yang kurang aktif. Trauma atau operasi baru-baru ini juga dapat meningkatkan risiko gout arthritis.

Jenis Gout Artritis

Ada berbagai tahap melalui mana gout berkembang, dan penyakit ini terbagi menjadi beberapa jenis gout, di antaranya:

1. Hiperurisemia asimptomatik

Seseorang mungkin memiliki kadar asam urat yang meningkat tanpa gejala luar. Pada tahap ini, pengobatan tidak diperlukan, meskipun kristal asam urat disimpan di jaringan dan menyebabkan sedikit kerusakan.

Orang dengan hiperurisemia asimptomatik dapat disarankan untuk menjalani langkah-langkah untuk mengatasi faktor-faktor yang mungkin memicu penumpukan asam urat.

2. Gout arthritis akut

Jenis gout ini terjadi ketika kristal asam urat yang telah diendapkan tiba-tiba menyebabkan peradangan akut dan nyeri hebat. Serangan mendadak ini disebut sebagai flare dan biasanya akan mereda dalam waktu 3 hingga 10 hari. Flare kadang-kadang dapat dipicu oleh karena stres, minum alkohol dan obat-obatan, serta cuaca dingin.

3. Gout interval atau interkritis

Janis gout ini adalah periode di antara serangan gout arthritis akut. Flare berikutnya mungkin tidak terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, meskipun jika tidak diobati, seiring waktu, mereka dapat bertahan lebih lama dan terjadi lebih sering. Selama interval ini, kristal asam urat lebih lanjut disimpan di jaringan.

4. Gout tophaceous kronis

Gout tophaceous kronis adalah jenis gout yang paling melemahkan. Kerusakan permanen mungkin terjadi pada persendian dan ginjal. Pasien dapat menderita artritis kronis dan mengembangkan topfi/tophi – benjolan besar kristal asam urat di area tubuh yang lebih dingin seperti sendi jari.

Butuh waktu lama tanpa pengobatan untuk mencapai tahap gout tophaceous kronis – sekitar 10 tahun. Sangat tidak mungkin bahwa pasien yang menerima perawatan yang tepat akan berkembang ke tahap ini.

5. Pseudogout

Salah satu kondisi yang membingungkan dengan gout adalah pseudogout. Gejala pseudogout sangat mirip dengan gejala gout.

Perbedaan utama antara gout dan pseudogout adalah bahwa persendiannya teriritasi oleh kristal kalsium fosfat daripada kristal asam urat. Pseudogout membutuhkan perawatan yang berbeda dengan asam urat.

Tes dan Diagnosis Gout Arthritis

Gout arthritis dapat menjadi sulit untuk didiagnosis karena gejalanya, ketika muncul mirip dengan kondisi lainnya. Walaupun hiperurisemia terjadi pada sebagian besar orang yang mengalami gout artritis, hiperurisemia mungkin tidak muncul selama gejala. Selain itu, sebagian besar orang dengan hiperurisemia tidak mengalami gout.

Salah satu tes diagnostik yang dapat dilakukan dokter adalah:

1. Tes cairan sendi

Cairan yang diambil dari area yang terkena sendi menggunakan jarum kemudian diekstraksi. Cairan tersebut diperiksa untuk melihat apakah ada kristal asam urat atau tidak.

Karena infeksi sendi juga dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan gout, dokter dapat mencari bakteri saat melakukan tes cairan sendi untuk mengetahui penyebab bakteri.

2. Tes darah

Dokter juga dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar asam urat dalam darah, tetapi, sebagaimana disebutkan, orang dengan kadar asam urat tinggi tidak selalu mengalami gout. Sama halnya, beberapa orang dapat mengalami gejala asam urat tanpa meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

3. Pemindaian

Selanjutnya, dokter dapat mencari kristal asam urat di sekitar sendi atau di dalam tophus menggunakan ultrasound atau CT scan. Sinar-X tidak dapat mendeteksi gout, tetapi dapat digunakan untuk menyingkirkan penyebab lain.

Pengobatan Gout Arhtritis

Langkah pertama untuk mengurangi nyeri adalah mengendalikan peradangan. Berikut ini perawatan untuk gout artritis secara alami hingga pembedahan:

1. Diet rendah karbohidrat

Penderita gout artritis dapat mengelola kekambuhah dengan diet seimbang, yang membantu mengurangi gejalanya. Penderita gout artritis harus menghindari diet rendah karbohidrat. Asupan karbohidrat yang rendah berarti bahwa tubuh tidak mampu membakar simpanan lemak dengan baik, yang menyebabkan pelepasan zat yang disebut keton ke dalam aliran darah.

Peningkatan keton ini dapat menghasilkan kondisi yang disebut ketosis yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

2. Hindari makanan mengandung banyak purin

Sangat penting untuk menghindari banyak makanan yang mengandung purin tinggi, untuk memastikan bahwa kadar asam urat dalam darah tidak menjadi terlalu tinggi. Berikut adalah daftar makanan purin tinggi yang harus diwaspadai:

  • Teri
  • Asparagus
  • Jeroan, khususnya ginjal sapi
  • Otak
  • Kacang kering dan kacang polong
  • Daging olahan
  • Saus
  • Ikan haring
  • Hati
  • Ikan kembung
  • Jamur
  • Ikan sarden
  • Kerang
  • Roti manis

Meskipun penting untuk menghindari makanan ini, telah ditemukan bahwa makanan kaya purin tertentu tidak akan meningkatkan risiko gout, atau memperburuk gejala.

Asparagus, kacang-kacangan, beberapa makanan nabati lainnya, dan jamur yang marupakan sumber purin, tetapi penelitian menunjukkan bahwa ini tidak memicu serangan asam urat dan tidak memengaruhi kadar asam urat.

Berbagai studi epidemiologis menunjukkan bahwa sayuran yang kaya purin, biji-bijian, kacang-kacangan dan polong-polongan, serta buah-buahan yang rendah gula, kopi, dan suplemen vitamin C mengurangi risiko asam urat, sedangkan daging merah, minuman yang mengandung fruktosa, dan alkohol dapat meningkatkan risiko gout. Sebelum mengonsumsi vitamin C, konsultasikan dengan dokter.

Peran asam urat dalam gout arhtritis telah jelas dan dipahami. Sebagai akibat dari ini dan ketersediaan luas dari obat-obatan yang relevan, gout adalah bentuk arhtritis yang sangat terkontrol.

3. Pemberian obat

Orang yang memiliki kadar asam urat yang tinggi tetapi tidak menunjukkan gejala gout, kadang mendapatkan obat untuk menurunkan kadar asam uratnya. Tetapi karena adanya efek samping dari obat tersebut, maka pemakaiannya ditunda kecuali jika kadar asam urat di dalam air seninya sangat tinggi. Pemberian Allopurinol bisa mencegah pembentukan batu ginjal.

4. Pembedahan

Sebagian besar tofi di telinga, tangan atau kaki akan mengecil secara perlahan jika kadar asam urat dalam darah berkurang; tetapi tofi yang sangat besar mungkin harus diangkat melalui pembedahan.

Pencegahan Gout Arthritis

Beberapa faktor penyebab gout arhtitis bisa dihindari (misalnya cedera, alkohol, makanan kaya protein). Berikut upaya mencegah kekambuhan gout artritis yang dianjurkan:

  • Minum banyak air (sekitar 2-4 liter sehari)
  • Menghindari minuman beralkohol dan
  • Mengurangi makanan yang kaya akan protein
  • Turunkan berat badan. Banyak penderita gout yang memiliki kelebihan berat badan. Jika berat badan mereka dikurangi, maka kadar asam urat dalam darah biasanya akan kembali normal atau mendekati normal.
  • Mengkonsumsi obat anti peradangan non-steroid secara rutin juga bisa mencegah terjadinya serangan. Kadang kolkisin dan obat antiinflamasi non-steroid diberikan dalam waktu yang bersamaan. Tetapi kombinasi kedua obat ini tidak dapat mencegah maupun memperbaiki kerusakan sendi karena pengendapan kristal, dan berisiko bagi penderita yang memiliki penyakit ginjal atau hati.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi