Terbit: 10 March 2020 | Diperbarui: 24 March 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Mata ikan atau dalam dunia medis disebut dengan clavus adalah penebalan kulit dikarenakan gesekan dan tekanan terus menerus. Pada umumnya kondisi ini sering terbentuk di area kaki, terutama area yang menopang berat tubuh. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, diagnosis dan obat mata ikan di bawah ini.

Mata Ikan: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyebab Mata Ikan

Pada dasarnya, penyebab mata ikan adalah tekanan dan gesekan di area kulit yang sama berulang kali. Beberapa hal yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan dan gesekan tersebut adalah:

  • Sering menggunakan peralatan atau bermain alat musik dengan tangan. Penebalan pada kulit bisa muncul akibat gesekan kulit tangan dengan sebuah instrumen musik atau perkakas tangan yang digunakan sehari-hari.
  • Pemakaian sepatu yang kurang nyaman. Sepatu yang terlalu sempit serta sepatu berhak tinggi bisa menekan beberapa bagian kaki. Sebaliknya, sepatu yang terlalu longgar pun dapat menyebabkan beberapa bagian kaki bergesekan berulang kali dengan bagian dalam sepatu.
  • Tidak memakai kaus kaki atau memakai kaus kaki dengan ukuran yang tidak tepat bisa menyebabkan terjadinya gesekan antara kaki dengan sepatu.

Selain beberapa penyebab di atas, hal penting lainnya yang harus diketahui adalah terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena masalah kulit ini, antara lain:

  • Bunion. Bunion adalah tonjolan tulang yang abnormal yang terbentuk pada sendi di dasar jempol kaki Anda.
  • Hammertoe. Hammeroe adalah kelainan bentuk jari-jari kaki Anda seperti cakar.
  • Kelainan bentuk kaki lainnya. Kondisi tertentu seperti taji tulang dapat menyebabkan gesekan konstan di dalam sepatu.
  • Minimnya perlindungan. Menggunakan alat-alat perkakas tanpa mengenakan pelindung bisa membuat kulit mengalami gesekan yang berlebihan.

Gejala Mata Ikan

Meski gejala mata ikan dan kapalan hampir mirip, namun keduanya bukanlah hal yang sama. Beberapa gejala yang bisa dikenali antara lain:

  • Kulit yang tebal dan kasar.
  • Benjolan keras dan terangkat.
  • Muncul rasa sakit di bawah kulit.
  • Kulit terkelupas, kering atau berlilin.

Perlu diketahui, masalah kulit ini umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dari kapalan, serta memiliki bagian tengah yang keras dikelilingi oleh kulit yang meradang. Mata ikan cenderung muncul di antara jari kaki atau di area yang banyak mendapat tekanan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika kondisi ini menjadi sangat sakit atau meradang, Anda harus segera menemui dokter. Selain itu, jika Anda memiliki diabetes atau aliran darah yang buruk, hubungi dokter sebelum melakukan perawatan mandiri.

Diagnosis Mata Ikan

Dokter akan memeriksa kaki atau bagian lain dari tubuh, kemudian menyingkirkan penyebab lain lain kulit yang menebal seperti kutil dan kista. Dokter akan merekomendasikan rontgen jika kondisi fisik menyebabkan munculnya kondisi ini.

Pengobatan Mata Ikan

Perawatan yang umum dilakukan adalah menghindari aktivitas yang berulang. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah mengenakan sepatu dengan ukuran yang sesuai atau mengambil tindakan perawatan lainnya.

Berikut ini adalah beberapa pengobatan medis dan alami yang bisa mencegah berkembangnya kondisi tersebut:

1. Obat

Jika Anda lebih suka metode yang lebih cepat untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menggunakan obat mata ikan yang dijual bebas. Menggunakan obat yang mengandung asam salisilat adalah cara menghilangkan mata ikan yang bisa dicoba. Pada umumnya, clavus bisa menghilang dalam waktu dua minggu.

2. Memotong Kulit yang Mengeras

Cara mengobati yang satu ini harus dilakukan oleh dokter. Dokter akan memotong kulit yang menebal dengan pisau bedah. Jangan coba-coba untuk melakukannya sendiri karena berisiko meningkatkan infeksi.

3. Sepatu Khusus

Jika kondisi ini disebabkan oleh kelainan bentuk kaki, dokter mungkin menyarankan menggunakan sepatu khusus (orthotics) untuk kondisi ini semakin berkembang.

4. Pembedahan

Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk memperbaiki penyelarasan tulang yang menyebabkan gesekan.

Pengobatan Rumahan

Jika Anda memiliki diabetes atau kondisi lain yang menyebabkan aliran darah terhambat, konsultasikan dengan dokter sebelum mengobati kondisi ini. Akan tetapi, jika Anda tidak memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya,  beberapa langkah ini bisa dicoba untuk mengatasi kondisi tersebut, antara lain:

  • Rendam kaki atau tangan di air sabun hangat. Cara menghilangkan mata ikan ini membuat Anda lebih mudah untuk menghilangkan kulit yang menebal.
  • Menggosok area kulit yang bermasalah dengan batu apung atau menggunakan amplas khusus adalah cara menghilangkan mata ikan yang bisa dicoba. Namun, jika Anda menderita diabetes hindari cara ini.
  • Obat lainnya yang bisa digunakan adalah pelembap. Oleskan pelembap ke tangan atau kaki untuk menjaga kulit tetap lembut.

Pencegahan Mata Ikan

Cara terbaik untuk mencegah mata ikan adalah memastikan bahwa Anda menggunakan sepatu yang nyaman. Selain itu, pastikan jari-jari kaki dapat bergerak dengan mudah, selalu menggunakan kaus kaki, dan pastikan kuku kaki tidak terlalu panjang. Kuku kaki yang panjang bisa menyebabkan jari-jari kaki berada di posisi yang tidak normal.

Perlu diketahui bahwa mata ikan tidak bisa hilang dalam semalam, perawatan membutuhkan waktu dua minggu hingga satu bulan hingga mata ikan benar-benar hilang.

Beberapa pencegahan lainnya yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Rutinlah untuk mencuci kaki dengan air sabun setiap malam.
  • Oleskan pelembap pada kaki setelah membersihkan kaki.
  • Gunakan bedak untuk mencegah munculnya keringat.
  • Mengenakan kaus kaki setiap hari.
  • Selalu gunakan pelindung tangan saat menggunakan perkakas berat.

Pada akhirnya, jika Anda melakukan perawatan yang tepat, mata ikan dapat dihilangkan, akan tetapi gangguan ini dapat muncul kembali jika tidak ada perubahan gaya hidup dan alas kaki yang digunakan.

 

  1. Newman, Tim. 2017. All about corns and calluses. https://www.medicalnewstoday.com/articles/172459.php. (Diakses pada 10 Oktober 2019).
  2. Corns and calluses. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/corns-and-calluses/diagnosis-treatment/drc-20355951. (Diakses pada 10 Oktober 2019).
  3. Stöppler, Melissa Conrad, MD. Corns. https://www.medicinenet.com/corns/article.htm#is_it_possible_to_prevent_corns_and_calluses. (Diakses pada 10 Oktober 2019).
  4. Gordon, Jerisha Parker. 2017. Treating and Preventing Foot Corns. https://www.healthline.com/health/foot-corn#treatment. (Diakses pada 10 Oktober 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi