Terbit: 25 April 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji

Leukoplakia adalah kondisi di mana bagian dalam mulut mengalami bercak atau bintik-bintik putih. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh iritasi mulut akibat sering merokok, menggunakan tembakau, dan alkohol. Ketahui apa itu leukoplakia, gejala, penyebab, pengobatan, dll.

Leukoplakia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Apa Itu Leukoplakia?

Leukoplakia adalah kondisi di mana mulut bagian dalam mengalami bercak, kulit menebal, dan bercak putih atau keabu-abuan. Kondisi ini juga dapat terbentuk di sekitar gusi, bagian bawah mulut, lidah, dan bagian dalam pipi.

Umumnya, bercak putih pada mulut terjadi akibat iritasi mulut akibat penggunaan tembakau dengan cara apa pun, merokok, dan menggunakan alkohol. Bercak-bercak pada mulut ini bersifat jinak atau non-kanker, namun gejala ini dapat menjadi tanda awal kanker mulut.

Gejala Leukoplakia

Kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit dan umumnya tidak disadari. Gejalanya meliputi:

  • Bercak putih dan keabu-abuan yang tidak bisa dihilangkan.
  • Bercak memiliki tekstur keras, menebal, dengan permukaan terangkat.
  • Bintik-bintik merah pada kondisi tertentu.
  • Lokasi bercak tidak beraturan.

Kondisi ini terjadi di bawah lidah, bawah mulut, permukaan lidah, gusi, atau di pipi bagian dalam. Bercak mungkin semakin tebal dan berkembang dalam beberapa minggu.

Kapan Harus ke Dokter?

Sebagian besar orang tidak menyadari mengalami kondisi ini karena tidak menimbulkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan, namun Anda harus berhati-hati karena bisa jadi ini adalah tanda dari kondisi yang lebih serius.

Segera hubungi dokter apabila Anda memiliki salah satu atau lebih dari gejala ini, termasuk:

  • Benjolan atau bercak putih, merah, atau warna gelap di dalam mulut.
  • Jaringan, warna, bercak, dan kondisi mulut mengalami perubahan terus-menerus.
  • Merasa nyeri di telinga saat menelan.
  • Sulit membuka rahang atau tidak nyaman dan ngilu.

Penyebab Leukoplakia

Penyebab pasti belum diketahui, namun iritasi kronis pada jaringan mulut akibat merokok, penggunaan alkohol, dan tembakau diduga menjadi faktor utama.

Penyebab lain dari iritasi kronis, termasuk:

  • Gigi patah yang kemudian melukai lidah atau daging pipi bagian dalam.
  • Kerusakaan pada gigi palsu yang Anda gunakan.
  • Struktur gigi yang tidak rata, runcing, atau bergerigi yang melukai mulut bagian dalam saat menggigit atau berbicara.
  • Peradangan area mulut.

Paparan human papilloma virus (HPV) juga diduga berkaitan dengan kondisi ini, namun belum ada cukup bukti medis yang mendukung pernyataan tersebut.

Faktor Risiko Leukoplakia

Orang-orang yang menggunakan tembakau dan alkohol jangka panjang memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini. Faktor risiko lebih tinggi lagi pada orang yang menggunakan tembakau tanpa asap dan juga peminum alkohol sekaligus.

Diagnosis Leukoplakia

Diagnosis leukoplakia dilakukan dengan pemeriksaan oral. Dokter akan memeriksa bercak-bercak pada mulut Anda yang diindikasikan sebagai gejala leukoplakia. Kondisi ini tidak seperti sariawan yang mudah diobati.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan lain untuk menentukan penyebab, pengobatan, dan pencegahan agar kondisi tersebut tidak kambuh lagi. Dokter mungkin akan mengambil sampel dari bercak-bercak di dalam tersebut ke ahli patologi untuk memeriksa apakah sampel tersebut memiliki sel-sel prakanker.

Jenis Leukoplakia

Leukoplakia dibedakan menjadi beberapa jenis, termasuk:

1. Homogenous

Kondisi mulut bagian dalam dengan bercak tipis putih dan permukaan halus atau bergerigi di seluruh permukaan. Umumnya, gejala ini tidak menyebabkan rasa sakit atau keluhan lain saat makan atau mengunyah. Bercak ini juga dapat hilang tanpa perawatan khusus.

2. Non-Homogen

Bercak besar berwarna putih, keabu-abuan, atau kemerahan dengan nodul atau benjolan dan bersifat verrucous (terangkat). Kondisi ini mungkin berisiko atau tanda awal kanker mulut.

3. Leukoplakia Berbulu

Oral hairy leukoplakia (OHL) adalah kondisi bercak-bercak berbulu di mulut akibat infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Virus tersebut sebenarnya tidak aktif, namun dapat aktif kembali saat sistem kekebalan tubuh Anda melemah terutama akibat HIV/AIDS.

4. Leukoplakia Verukosa Proliferatif (PVL)

Bercak kemerahan yang jarang terjadi namun agresif. Kondisi ini juga diakibatkan oleh virus Epstein-Barr. Kondisi ini dapat berkembang menjadi kanker mulut.

Pengobatan Leukoplakia

Sebagian besar bercak-bercak dalam kondisi ini tidak memerlukan pengobatan atau perawatan khusus karena akan membaik dengan sendirinya. Asalkan Anda tidak memicu tingkat keparahan leukoplakia dengan berbagai faktor sepertu merokok dan minum alkohol.

Dalam kondisi yang tidak parah, Anda hanya cukup konsultasi kesehatan secara teratur dengan dokter untuk memeriksa apakah bercak-bercak tersebut berkembang atau memburuk. Bila tidak, dokter mungkin akan menyarankan perawatan lainnya, seperti:

  • Pengangkatan Bercak: Pengangkatan bercak dengan terapi laser, pisau bedah, atau prosedur pembekuan.
  • Obat-obatan: Cara mengatasi leukoplakia dengan obat antivirus baik secara oral atau obat topikal untuk mengatasi virus Epstein-Barr.

Apabila kondisi ini dicurigai sebagai tanda kanker mulut, maka dokter akan memeriksa lebih lanjut dengan opsi pengangkatan bercak-bercak tersebut untuk mencegah sel-sel kanker menyebar. Apabila disebabkan oleh masalah gigi, maka konsultasi ke dokter gigi untuk mengatasi kondisi ini.

Komplikasi Leukoplakia

Umumnya, kondisi ini tidak menyebabkan kerusakan parah pada jaringan mulut dan dapat hilang dengan perawatan selama beberapa minggu. Bila bercak berkembang, sakit, dan iritasi bertambah maka Anda harus konsultasi ke dokter.

Kondisi tersebut mungkin menjadi gejala awal kanker mulut atau HIV/AIDS. Beri tahu dokter bila bercak-bercak di mulut bagian dalam tidak kunjung sembuh dan memburuk.

Pencegahan Leukoplakia

Banyak kasus yang dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup:

  • Berhenti merokok atau mengunyah tembakau.
  • Kurangi penggunaan alkohol.
  • Makan makanan yang kaya antioksidan seperti bayam dan wortel. Antioksidan dapat membantu menonaktifkan iritasi yang menyebabkan bercak.

Hubungi penyedia layanan kesehatan Anda segera jika Anda memiliki gejala plak atau becak putih di mulut. Mereka dapat membantu Anda menjaga tambalan agar tidak bertambah buruk.

Berikut ini beberapa cara mencegah leukoplakia:

  • Hindari merokok atau penggunaan tembakau jenis lainnya.
  • Hindari minum alkohol.
  • Perhatikan kesehatan mulut dan gigi, konsultasi dengan dokter gigi 6 bulan sekali.
  • Konsumsi makanan tinggi oksidan sepert beri-berian, bayam, apel, wortel, dll.

Konsumsi antioksidan dapat mendukung penyembuhan bercak-bercak secara alami. Antioksidan akan memperbaiki kerusakan jaringan mulut tersebut. Selebihnya, tingkatkan sistem imun Anda untuk menjaga kesehatan secara umum.

Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu leukoplakia. Leukoplakia adalah bercak-bercak putih dan tebal di mulut akibat iritasi jaringan.Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Cleaveland Clinic. 2017. Leukoplakia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17655-leukoplakia. (Diakses pada 24 April 2020).
  2. MayoClini. 2018. Leukoplakia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/leukoplakia/symptoms-causes/syc-20354405. (Diakses pada 24 April 2020).
  3. Moore, Kristeen. 2019. Leukoplakia: Causes, Symptoms, and Diagnosis. (Diakses pada 24 April 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi