Terbit: 6 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Laringitis adalah peradangan yang terjadi pada pita suara karena terlalu banyak digunakan, karena iritasi atau karena adanya infeksi. Salah satu dampak yang bisa terjadi adalah suara hilang. Lantas, obat suara hilang apa yang bisa Anda gunakan?

Laringitis – Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

Gejala dan Tanda

Sebelum Anda mengetahui obat untuk suara hilang, Anda perlu tahu terlebih dahulu mengenai pita suara. Pita suara adalah suatu susunan yang terdiri dari tulang rawan, otot dan membran mukosa yang membentuk pintu masuk dari batang tenggorok (trachea). Di dalam kotak suara terdapat pita suara—dua buah membran mukosa yang terlipat dua membungkus otot dan tulang rawan.

Biasanya pita suara akan membuka dan menutup dengan lancar, membentuk suara melalui pergerakan dan getaran yang terbentuk. Tapi bila terjadi laringitis, pita suara akan meradang atau terjadi iritasi pada pita suara.

Pita suara tersebut akan membengkak, menyebabkan terjadinya perubahan suara yang diproduksi oleh udara yang lewat melalui celah di antara keduanya. Akibatnya, suara akan terdengar serak. Pada beberapa kasus laringitis, suara akan menjadi sangat lemah sehingga tidak terdengar.

Laringitis dapat berlangsung dalam waktu singkat (akut) atau berlansung lama (kronis). Meskipun laringitis akut biasanya hanya karena terjadinya iritasi dan peradangan akibat virus, suara serak yang sering terjadi dapat menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.

Laringitis sering kali menjadi penyebab suara hilang, membuat Anda merasa harus berulang kali berdeham untuk membersihkan tenggorokan. Tanda-tanda dan gejala lain adalah sebagai berikut:

  • Suara serak.
  • Suara pelan.
  • Rasa gatal dan kasar di tenggorokan.
  • Sakit tenggorokan.
  • Tenggorokan kering batuk kering.

Penyebab Suara Hilang

Biasanya infeksi virus menyebabkan laringitis akut. Infeksi bakteri seperti difteri juga dapat menjadi penyebab suara hilang dan laringitis, tapi hal ini jarang terjadi. Laringitis akut dapat juga terjadi saat Anda menderita suatu penyakit atau setelah sembuh dari suatu penyakit, seperti selesma, flu atau radang paru-paru (pneumonia).

Kasus yang sering terjadi pada laringitis kronis termasuk juga iritasi yang terus menerus terjadi karena penggunaan alkohol yang berlebihan, banyak merokok atau asam dari perut yang mengalir kembali ke dalam kerongkongan dan tenggorokan, suatu kondisi yang disebut gastroesophageal reflux disease (GERD).

Pada orang dewasa, penyebab lain terjadinya suara serak yang kronis adalah:

  • Perlukaan (sariawan) pada pita suara.
  • Bisul (polip atau nodules) pada pita suara.
  • Pita suara yang kendur karena faktor usia.
  • Kelumpuhan pada pita suara, yang merupakan akibat dari suatu cedera, serangan stroke atau adanya tumor pada paru-paru.

Faktor Risiko Laringitis

Faktor-faktor berikut ini akan membuat Anda memiliki risiko yang lebih besar untuk mengidap laringitis:

  • Adanya infeksi pada saluran pernapasan, seperti selesma, influensa, bronkitis atau sinusitis.
  • Keterpaparan terhadap zat-zat yang membuat iritasi, seperti asap rokok, alkohol yang berlebihan, asam lambung atau zat-zat kimia yang terdapat di lingkungan.
  • Terlalu banyak menggunakan suar, berbicara terlalu keras atau menyanyi.

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?

Laringitis biasanya adalah masalah yang bersifat sementara, karena dapat membaik dengan sendirinya atau setelah menjalani pengobatan. Anda dapat menangani kasus laringitis akut dengan langkah-langkah perawatan sendiri, seperti dengan mengistirahatkan suara, minum banyak cairan dan mengisap pelega tenggorokan. Bila suara serak sudah diderita berlangsung lebih dari dua minggu pada orang dewasa atau lebih dari satu minggu pada anak-anak, segera kunjungi dokter.

Sementara itu, anak-anak berusia kurang dari empat tahun yang mengalami laringitis dapat menderita croup – peradangan pada pita suara dan saluran udara yang terletak tepat dibawah pita suara. Croup dapat menyebabkan suara batuk yang keras dan suara yang serak.

Pengamatan dan Diagnosis

Tanda-tanda utama terjadinya laringitis adalah suara serak dan suara hilang. Perubahan pada suara dapat bervariasi tergantung pada tingkat infeksi atau iritasi, bisa hanya sedikit serak hingga suara yang hilang total.

Dokter mungkin akan menanyakan apakah Anda seorang perokok atau terkait kondisi kesehatan Anda saat itu, apakah Anda sedang menderita selesma, influenza atau apakah menderita alergi.

Bila Anda mengalami suara serak yang sifatnya kronis, dokter mungkin akan mendengarkan suara Anda dan memvisualisasikan pita suara atau mereferensikan pada spesialis telinga, hidung dan tenggorokan.

Berikut ada teknik-teknik yang digunakan untuk membantu diagnosis laringitis, di antaranya:

  • Laryngoscopy. Dokter akan secara visual memeriksa pita suara melalui prosedur yang disebut laryngoscopy, dengan memasukkan semacam cermin yang ringan dan sangat kecil ke belakang tenggorokan. Atau dokter mungkin akan menggunakan fiber-optic laryngoscopy. Tindakan ini berarti memasukkan tabung yang kecil dan fleksibel (endoscope) dengan kamera berukuran mini dan sangat ringan melalui hidung atau mulut ke arah belakang tenggorokan. Kemudian dokter akan melihat pergerakan pita suara saat berbicara.
  • Biopsi. Bila dokter melihat adanya wilayah yang mencurigakan, dokter akan melakukan biopsi, sebuah tindakan mengambil contoh jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Pengobatan Laringitis

  • Pengobatan yang dilakukan tergantung pada penyebab terjadinya laringitis. Pengobatan terbaik untuk laringitis yang diakibatkan oleh sebab-sebab yang umum, seperti virus, adalah dengan mengistirahatkan suara sebanyak mungkin dan tidak membersihkan tenggorokan dengan berdeham. Bila penyebabnya adalah zat yang dihirup, maka hindari zat penyebab iritasi tersebut. Menghirup uap hangat dari baskom yang diisi air panas umumnya dapat membantu.
  • Bila anak Anda yang masih berusia balita mengalami laringitis yang berindikasi ke arah croup, dokter mungkin akan meresepkan kortikosteroid seperti dexamethasone.
  • Pada laringitis kronis yang juga berhubungan dengan kondisi lain seperti rasa terbakar di ulu hati, merokok atau alkoholisme, sebaiknya Anda harus memperbaiki dulu kondisi-kondisi tersebut bila ingin laringitis membaik.
  • Bila Anda seorang perokok dan sering mengalami suara serak yang kerap kali terjadi, temui dokter dan lakukan pemeriksaan menyeluruh pada pita suara untuk memastikan tidak adanya sel-sel kanker pada pita suara. Bila dideteksi secara dini, kanker pada laring biasanya dapat diatasi dengan baik melalui tindakan operasi atau radiasi.
  • Bila laringitis yang Anda alami disebabkan oleh konsumsi alkohol, berhentilah minum alkohol. Bila Anda tidak dapat berhenti mengonsumsi alkohol secara sukarela, cari terapi yang dapat membantu Anda melakukannya.

Pencegahan Laringitis

Berikut adalah beberapa cara mencegah kekeringan atau iritasi pada pita suara, antara lain:

  • Jangan merokok dan hindari asap rokok. Rokok akan membuat tenggorokan kering dan mengakibatkan iritasi pada pita suara.
  • Minum banyak air. Cairan akan membantu menjaga agar lendir yang terdapat pada tenggorokan tidak terlalu banyak dan mudah untuk dibersihkan.
  • Batasi penggunaan alkohol dan kafein untuk mencegah tenggorokan kering. Bila Anda mengalami laringitis, hindari kedua zat tersebut diatas.
  • Jangan berdeham untuk membersihkan tenggorokan Anda. Berdeham akan menyebabkan terjadinya vibrasi abnormal pada pita suara dan meningkatkan pembengkakan. Berdeham juga akan menyebabkan tenggorokan memproduksi lebih banyak lendir dan merasa lebih iritasi.

Perawatan Mandiri

Langkah-langkah perawatan sendiri berikut ini mungkin dapat meringankan gejala-gejala laringitis dan mengurangi tekanan pada suara, antara lain:

  • Lembapkan tenggorokan. Cobalah untuk mengisap pelega tenggorokan, berkumur dengan air garam atau mengunyah permen karet.
  • Gunakan alat pelembap ruangan. Jaga agar udara di sekitar rumah tetap lembap.
  • Hindari berbicara atau menyanyi terlalu keras atau terlalu lama.
  • Beri jeda pada suara. Istirahatkan suara bila memungkinkan.
  • Cari pelatih suara. Pertimbangkan pilihan ini bila Anda seorang penyanyi atau bila kualitas suara merupakan sesuatu yang sangat penting.
  • Jangan berbisik-bisik. Berbisik akan menyebabkan lebih banyak tekanan pada pita suara daripada bila Anda berbicara dengan suara normal.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi