Terbit: 16 June 2020 | Diperbarui: 23 February 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Kram otot adalah kontraksi otot secara tiba-tiba yang membuat otot seperti ditarik, otot kejang, dan menyebabkan rasa sakit tidak biasa. Ketahui penyebab kram otot, pengobatan, pencegahan, dll.

Kram Otot: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Apa Itu Kram Otot?

Kram otot adalah kondisi ketika otot Anda berkontraksi secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat terjadi pada sebagian, seluruh, atau sekelompok otot pada bagian tubuh tertentu. Otot yang paling sering mengalami kram adalah otot tangan, kaki, dan perut.

Otot-otot yang bergerak tanpa kontrol akan menyebabkan kram yang umumnya berlangsung selama 15 detik hingga beberapa menit. Gejala kram otot yang lebih lama akan membuat otot menjadi keras, mengembung, dan kejang dengan rasa sakit yang lebih parah.

Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja dan kapan pun. Sebagai contoh, bila Anda olahraga tanpa pemanasan, saat Anda bangun tiba-tiba, saat ingin mengambil suatu benda di tempat tinggi, dan gerakan tubuh lainnya yang dilakukan secara refleks.

Gejala Kram Otot

Kram otot terjadi karena kontraksi otot secara tiba-tiba. Hampir sekitar 95% orang dewasa pernah mengalami kondisi ini. Kondisi ini juga mungkin terjadi pada anak-anak.

Berikut ini gejala kram otot yang sangat umum:

  • Otot kejang
  • Nyeri otot
  • Rasa sakit yang tajam dan menusuk pada otot tertentu

Pada kondisi yang lebih parah, gejalanya seperti:

  • Timbul benjolan
  • Bengkak
  • Otot terasa kencang
  • Bagian otot tertentu seperti diikat erat
  • Rasa nyeri yang lebih kuat

Gejala tersebut paling sering dirasakan di otot betis, punggung, dan sekitar lengan. Tegang otot lebih dari 15 menit akan menyebabkan nyeri yang lebih intens. Kondisi ini mungkin bertahan selama berhari-hari tergantung pada penyebab dan bagian otot mana yang kejang.

Kapan Harus ke Dokter?

Kram otot adalah kondisi umum yang dapat hilang dengan sendirinya atau dapat diatasi dengan perawatan pijat atau alternatif pengobatan di rumah dengan mudah. Anda disarankan untuk konsultasi ke dokter bila mengalami kondisi otot tegang yang lebih parah, seperti:

  • Gejala semakin menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Pembengkakan, kemerahan, dan perubahan warna kulit pada otot yang kejang.
  • Otot menjadi lemah.

Umumnya, kondisi terkait otot tegang tidak memerlukan perawatan medis kecuali dengan gejala lain yang memicu ketidaknyamanan lebih lanjut.

 

Penyebab Kram Otot

Otot tegang dianggap sebagai kondisi umum karena memang tidak berbahaya. Walaupun demikian, kondisi ini mungkin disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, yaitu:

  • Kurang Pasokan Darah: Bila Anda mengalami tegang otot di kaki, itu mungkin terjadi akibat pasokan darah ke otot kaki kurang memadai atau terjadinya penyempitan pembuluh darah ke kaki.
  • Kompresi Saraf: Kompresi saraf pada tulang belakang atau saraf terjepit dapat menyebabkan kram dan nyeri otot kaki.
  • Gangguan Keseimbangan Elektrolit: Kekurangan mineral seperti magnesium, sodium, dan kalium dalam asupan sehari-hari dapat memicu masalah otot.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan tegang pada otot adalah:

  • Cedera olahraga
  • Hipotiroidisme, gangguan pada fungsi kelenjar tiroid
  • Gagal ginjal
  • Alkoholisme

Sementara penyebab kram otot lainnya belum diketahui. Sebagian besar kasus otot tegang akibat gerakan refleks atau gerakan tubuh yang tidak terkontrol secara tiba-tiba.

Faktor Risiko Kram Otot

Kondisi ini dapat terjadi pada siapapun, terutama mereka dengan aktivitas fisik yang berat. Berikut ini faktor risiko tegang dan nyeri pada otot:

  • Usia: Orang tua karena massa ototnya sudah berkurang.
  • Dehidrasi: Dehidrasi saat aktivitas fisik seperti olahraga dapat memicu otot tegang.
  • Kehamilan: Wanita hamil juga sering mengalami kondisi ini.
  • Kondisi Medis: Orang yang menderita penyakit tertentu seperti diabetes, hati, tiroid, atau gangguan saraf memiliki risiko masalah otot lebih besar.

Selain itu, kondisi ini mungkin dialami oleh siapa saja yang melakukan olahraga tanpa pemanasan yang benar, orang yang jangan bergerak, atau orang yang terlalu lama duduk dalam posisi yang sama.

Diagnosis Kram Otot

Umumnya, masalah tegang otot tidak memerlukan penanganan medis karena dapat diatasi dengan mudah dengan perawatan sederhana. Bila Anda memeriksakan diri ke dokter untuk gejala yang lebih parah, umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa pertanyaan, mencakup:

  • Seberapa gejala otot tegang sering terjadi?
  • Bagaimana aktivitas olahraga Anda?
  • Bagaimana asupan cairan Anda ?
  • Bagian otot mana yang sering nyeri atau tegang?

Bila dokter mencurigakan kondisi lain yang lebih berbahaya, seperti bila otot sering tegang akibat kekurangan mineral, gangguan tiroid, atau ginjal, makan pemeriksaan lain mungkin dibutuhkan, seperti:

  • Electromyography (EMG), pemeriksaan kelainan otot.
  • Magnetic resonance imaging (MRI), pencitraan tulang belakang.
  • Myelogram, pencitraan untuk melihat kondisi ruang di sekitar sumsum tulang belakang.

Bila dibutuhkan, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan pencitraan lain atau opsi diagnosis lainnya.

 

Pengobatan Kram Otot

Seperti yang sudah disebutkan, kondisi ini tidak memerlukan perawatan medis. Berikut ini beberapa cara mengatasi kram otot:

1. Suplemen Vitamin B Kompleks

Beberapa pihak menyarankan untuk mengonsumsi vitamin B kompleks untuk mengatasi masalah otot. Bila Anda mengalami nyeri atau tegang otot akibat kekurangan mineral, suplemen vitamin dipercaya dapat membantu mengelola gejala tersebut. Walaupun demikian, belum ada penelitian medis yang mengonfirmasi pernyataan tersebut.

2. Obat Kram Otot

Ada banyak obat untuk mengatasi nyeri otot yang dijual secara bebas. Gunakan krim, salep, minyak, atau plester anti nyeri otot dengan kandungan metil salisilat, eugenol, dan menthol untuk meredakan gejala. Obat tersebut juga dapat meredakan otot tegang dan pegal-pegal.

3. Kompres Air Dingin atau Hangat

Obat kram otot alami cukup dengan kompres air dingin atau air hangat. Caranya adalah dengan menggunakan handuk yang dicelup ke air dingin, lalu aplikasikan pada bagian otot yang tegang. Lakukan selama beberapa menit dengan sedikit pijatan lembut.

Bila perlu, Anda juga dapat mengatasinya dengan mandi air hangat. Aliran air hangat dapat melancarkan aliran darah dan melemaskan otot-otot yang tegang.

4. Pijat

Pijat bagian otot yang tegang dengan lembut. Anda dapat menggunakan minyak esensial untuk mendapatkan aroma dan sensasi hangat di otot. Umumnya, otot dan tubuh Anda akan kembali rileks setelah dipijat.

5. Peregangan

Apabila Anda merasa ketidaknyamanan otot, sebaiknya lakukan peregangan selama beberapa menit sebelum melanjutkan aktivitas Anda. Bagian tubuh yang berisiko mengalami tegang otot adalah leher, punggung, kaki, dan tangan jadi lakukan peregangan yang cukup pada bagian otot tersebut.

6. Beristirahat

Umumnya, tegang otot hanya terjadi dalam beberapa detik dan paling lama sekitar 15 menit. Segera berhenti dari aktivitas Anda dan segera beristirahat saat mengalami kram. Coba baringkan tubuh, luruskan kaki, dan stabilkan tubuh Anda selama beberapa menit.

Cara Mencegah Kram Otot

Berikut ini beberapa cara mencegah kram otot:

  • Jangan lupa untuk melakukan pemanasan sebelum Anda olahraga.
  • Jangan berolahraga setelah makan, beri jeda setidaknya 30 menit setelah makan.
  • Jangan sampai dehidrasi karena kekurangan cairan akan berdampak buruk pada fisik Anda.
  • Batasi konsumsi kafein.
  • Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan mineral seperti kalium dan kalsium.
  • Olahraga secara teratur agar tubuh selalu fit.

Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu kram otot. Kram otot terjadi karena otot yang tertarik atau kontraksi tanpa kontrol secara tiba-tiba. Kondisi ini tidak berbahaya dan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya.

 

  1. Cleveland Clinic. 2014. Muscle Spasms. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15466-muscle-spasms. (Diakses pada 16 Juni 2020).
  2. Higuera, Valencia. 2019. What Causes Muscle Cramps?. https://www.healthline.com/health/muscle-cramps. (Diakses pada 16 Juni 2020).
  3. Mayo Clinic. 2019. Muscle cramp. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/muscle-cramp/symptoms-causes/syc-20350820. (Diakses pada 16 Juni 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi