Terbit: 25 April 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Keratosis pilaris dikenal juga dengan chicken skin atau kulit ayam. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak kasar yang membuat bagian kulit seseorang menjadi menyerupai kulit ayam. Keratosis pilaris paling sering muncul di lengan bagian atas dan paha, namun dapat juga muncul di bagian tubuh lain seperti punggung, wajah, hingga bokong.

Keratosis Pilaris: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Apa Itu Keratosis Pilaris?

Penyakit kulit ayam atau keratosis pilaris adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik atau bercak kasar di kulit. Bintik ini muncul akibat sel kulit mati yang berada di lapisan tanduk kulit masuk ke dalam folikel rambut dan menyebabkan penyumbatan pada folikel rambut tersebut.

Bintik pada kulit ini dapat berwarna putih, kemerahan, atau terkadang juga kecoklatan. Penyakit kulit ayam paling umum ditemukan pada lengan bagian atas dan paha. Selain itu, keratosis pilaris juga dapat ditemukan di punggung atau wajah.

Pada dasarnya kondisi ini dapat muncul di bagian tubuh mana saja yang berambut, namun selain di bagian tubuh yang disebutkan di atas, kulit ayam relatif jarang ditemukan. Keratosis pilaris terkadang mengganggu penampilan kulit, namun kondisi ini tidak berbahaya dan tidak menular.

Penyebab Keratosis Pilaris

Penyebab keratosis pilaris secara umum adalah karena penyumbatan folikel rambut oleh sel kulit mati atau oleh keratin rambut. Penyebab penyumbatannya sendiri tidak diketahui, namun diduga hal ini terjadi akibat kondisi kulit lain.

Keratosis pilaris sering diindikasikan sebagai salah satu gejala eksim atau dermatitis atopik. Kemunculan kondisi kulit ini juga dapat menunjukkan bahwa Anda memiliki karakter kulit yang sensitif.

Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena keratosis pilaris seperti:

  • Kulit kering
  • Eksim
  • Iktiosis vulgaris
  • Obesitas atau kegemukan
  • Jenis kelamin wanita
  • Anak-anak dan remaja

Pada dasarnya keratosis pilaris dapat muncul pada usia berapa saja. Namun kondisi ini paling sering muncul pada anak-anak usia 0-10 tahun dan juga masa awal remaja. Umumnya kondisi ini akan semakin berkurang ketika seseorang memasuki pertengahan usia dua puluhan dan akan hilang sepenuhnya pada usia 30 tahun.

Gejala Keratosis Pilaris

Keratosis pilaris ditandai dengan beberapa ciri-ciri dan gejala. Berikut adalah gejala keratosis pilaris:

  • Muncul bintik kasar dengan warna putih, kemerahan, atau kecoklatan pada permukaan kulit.
  • Permukaan kulit terasa kasar saat diraba.
  • Bintik kasar tersebut terkadang disertai dengan rasa gatal, namun gejala ini tidak selalu terjadi.
  • Kulit tampak kering.
  • Bintik muncul di area berambut di tubuh karena memang masalahnya terdapat pada penyumbatan folikel rambut.
  • Terkadang dibarengi dengan gejala atopi lainnya seperti rhinitis alergi, eksim atopik, hingga asma.

Konsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan gejala yang sangat mirip dengan keratosis pilaris, padahal kondisi ini biasanya hanya merupakan efek samping obat saja. Gejala mirip keratosis pilaris akibat penggunaan obat tertentu ini akan hilang setelah penggunaan obat dihentikan.

Diagnosis Keratosis Pilaris

Diagnosis keratosis pilaris dapat dilakukan dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan menanyakan tentang riwayat keratosis pilaris di keluarga, karena kondisi ini memang merupakan kondisi yang dapat diturunkan secara genetik.

Dokter juga akan menanyakan apakah Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu belakangan untuk memastikan bahwa kondisi tersebut memang benar keratosis pilaris dan bukan merupakan efek samping obat tersebut.

Pengobatan Keratosis Pilaris

Pada dasarnya keratosis pilaris tidak dapat disembuhkan secara total. Obat penyakit kulit ayam hanya dapat digunakan untuk meringankan gejala dari penyakit kulit ayam itu sendiri. Berikut adalah beberapa pilihan yang bisa dilakukan sebagai obat penyakit kulit ayam:

1. Perawatan di rumah

Perawatan untuk meminimalisir bintik kasar pada kulit, meringankan gatal, dan mencegah iritasi dapat dimulai dengan perawatan di rumah. Perawatan yang termasuk perawatan rumahan adalah seperti:

  • Mandi air hangat, cara ini dapat membantu mengatasi penyumbatan pori-pori. Gisik tubuh dengan lembut menggunakan sikat untuk membantu menghilangkan bintik di kulit. Berendam air hangat secukupnya saja dan tidak perlu terlalu lama untuk mencegah kulit menjadi kering.
  • Menggunakan minyak kelapa, tujuannya adalah untuk menjaga kelembapan kulit. Minyak kelapa juga dikenal dengan sifat antiinflamasinya.
  • Menghindari pakaian ketat, karena pakaian yang ketat ditakutkan akan menggesek permukaan kulit yang tidak rata sehingga terjadi iritasi.
  • Menggunakan humidifier, sama seperti penggunaan minyak kelapa, humidifier juga digunakan untuk melembapkan kulit dengan cara menjaga kelembapan ruangan.

2. Obat topikal

Obat penyakit kulit ayam selanjutnya adalah dengan menggunakan obat topikal. Obat-obatan sebaiknya digunakan di bawah pengawasan dokter. Obat topikal yang bisa menjadi pilihan pengobatan keratosis pilaris adalah seperti:

  • Steroid, dapat berupa krim maupun salep.
  • Krim urea, fungsinya adalah untuk melembapkan kulit.
  • Tretinoin, fungsinya adalah untuk meregenerasi kulit.
  • Asam salisilat, berfungsi sebagai agen untuk eksfoliasi atau pengelupasan kulit.

Obat-obatan di atas harus didapatkan dengan resep dokter. Obat dapat diberikan terpisah atau dapat juga diberikan dalam bentuk salep racikan yang berisi beberapa bahan yang sudah disebutkan di atas.

3. Tindakan perawatan kulit

Selain cara di atas, keratosis pilaris juga dapat diatasi dengan beberapa jenis tindakan perawatan kulit. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan adalah seperti:

  • Chemical peeling, tindakan yang melibatkan cairan asam yang diaplikasikan ke wajah untuk membantu eksfoliasi kulit. Setelah eksfoliasi atau pengelupasan kulit, kulit akan beregenerasi dan membentuk lapisan baru.
  • Mikrodermabrasi, tindakan eksfoliasi kulit yang dibantu dengan alat yang memiliki kristal mikro. Tujuannya sama seperti peeling yaitu mengelupas kulit agar kulit dapat beregenerasi.

 

  1. Anthony, Kiara. 2019. Keratosis Pilaris (Chicken Skin). https://www.healthline.com/health/keratosis-pilaris#treatment. (Diakses 25 April 2019).
  2. Cole, Gary W.  2019. Keratosis Pilaris (KP). https://www.medicinenet.com/keratosis_pilaris/article.htm#keratosis_pilaris_kp_facts. (Diakses 25 April 2019).
  3. Anonim. Keratosis Pilaris. 2018. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/keratosis-pilaris. (Diakses 25 April 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi